PROLOG

143 12 3
                                    

  "Aku pesan Big Burger special jangan lupa aku ingin tambahan nya double telur, double slices keju dan.. double selada.." Sarah tersenyum seraya menyerahkan buku menu pada pelayan yang sedang mencatat pesanan.

  "Are u sure, Sarah? kurasa pesanan mu itu adalah bibit lemak yang nanti nya akan menempel permanen pada tubuh mu" Maria terperangah mendengar pesanan terakhir sahabat nya sejak Bangku kuliah, bahkan sebelum nya Sarah juga memesan minuman bersoda dan juga jus.

"Oh ya? biarlah, aku tidak ingin memikir kan nya" Sarah mengerdikkan bahu sambil terkekeh.

Dihadapan mereka ada Lucy yang tesenyum iri melihat Sarah yang tidak memikirkan lemak atau kalori saat memesan makanan, sedangkan Lucy sendiri sedang mati-matian melawan makanan apapun selain sayur dan buah apalagi junk food, agar saat akhir tahun nanti ia dapat memakai gaun pernikahan nya dengan lekukan tubuh yang sempurna.

  "Kau beruntung memiliki suami seperti Steven yang tidak memperduli kan kenaikan berat badan mu, ku harap Jason ku juga begitu nanti setelah tubuh ku membesar dan menggelambir karena melahirkan anak." Lucy menerawang menatap Lemon Tea di hadapan nya.

Sarah tersenyum dan menggenggam tangan Lucy "Jika suami kita benar-benar mencintai kita, ia tidak akan menilai dari segi fisik, apalagi jika kita telah melahirkan anak nya, seharus nya ia akan lebih mencintai keluarga nya tanpa harus merepotkan masalah lemak" ucap Sarah.

"Apa suami mu sendiri yang mengatakan penyataan bodoh seperti itu padamu?" tanya Maria terperangah.

"Tidak juga, itu pendapat ku saja" jawab Sarah tersenyum, memuncul kan pipi nya yang semakin terlihat Chubby.

"Pantas saja tubuh mu jadi agak membesar seperti ini, kurasa kau harus menghapus pendapat mu itu!" Maria meringis, ia sangat menyayangkan perubahan Sarah saat ini, saat mereka masih di bangku kuliah Sarah adalah kiblat nya dalam membentuk Body Goals, tapi saat ini, tubuh Sarah mengembang hampir 2 kali lipat, tapi itulah Sarah Alecia, ia masih tetap terlihat cantik dengan tubuh seperti ini.

"Steven tidak pernah memprotes perubahan ku, sikap nya terhadap ku juga tak pernah berubah, masih sama manis nya seperti saat awal-awal pernikahan, jadi kurasa aku harus bersyukur Kedua orang tua ku menjodohkan aku dengan nya, dia sangat penyabar" Sarah menopang dagu nya dengan sebelah tangan.

"Ya terserah kau saja" Maria mengibas-ibaskan tangan nya.

"Ahhh Ya Tuhan, aku lupa Jason ku!" Pekik Lucy tiba-tiba.

"What Happen?" tanya Maria.

"Mereka sudah Tiba, Bukan kah Steven mu juga tiba siang ini Sarah? Aku tak menyangka Perusahaan Robinson Corp. akhirnya berhasil membangun cabang Hotel mereka di Thailand. Sarah, apa kau tidak menjemput Stev di bandara?" Lucy mengganti topik pembicaraan setelah melihat notif yang baru masuk di handphone nya dengan antusias.


Sarah terdiam, seingat nya bukan kah Steven bilang ia baru akan pulang dua hari lagi? Tunangan Lucy memang bekerja di perusahaan property yang sama dan bahkan satu Team dengan Steven, suami nya. Tapi kenapa Steven tidak memberi tahu Sarah tentang kepulangan nya hari ini, apakah Steven berbohong atau..

Ahh... Steven pasti berniat memberi nya kejutan, pasti. Steven pasti sengaja berbohong tentang jadwal pulang nya karena ia akan memberi kejutan mengingat kemarin Sarah berulang Tahun, ya Tuhan.. Sarah kini merona membayangkan nya.

"Sarah, aku bertanya pada mu! apa kau ingin ke bandara bersama ku? aku juga akan menjemput Jason." Lucy membuyar kan lamunan Sarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFTER STORMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang