Araline baru saja pindah dari Indonesia ke Korea. Ia memutuskan untuk mengikuti fansign bersama Super Junior. Tak disangka, sejak pertemuan secara empat mata itu, hidup Ara berubah 180 derajat.
Disclaimer: bahasa yang digunakan antara sesama tokoh dari Indonesia akan sedikit berbeda dengan bahasa yang digunakan dengan tokoh yang berasal dari Korea. Aku harap masih bisa dimaklumi ;) Kesamaan nama, tempat, alur cerita, dan lain sebagainya bukan unsur kesengajaan yah!
— When Idol Becoming Boyfriend —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seoul University
Seorang yeoja cantik dengan rambut coklat kemerahan berjalan anggun di antara kerumunan mahasiswa yang sedang sibuk pada jam makan siang. Wajahnya yang manis serta ditambah dengan lesung pipi yang makin membuat sempurna raut wajahnya membuat beberapa orang disana menoleh. Mereka merasa asing dengan yeoja tersebut. Seolah baru pertama kali mereka melihatnya.
Terang saja, Ara —nama yeoja itu— baru saja pindah ke Seoul University hari ini dan ia sedang berusaha untuk mencari ruang administrasi yang sejak tadi dicarinya.
"Ommo! Gadis itu sepertinya bukan orang Korea. Apa dia baru saja pindah?"
"Lihat lihat! Gadis itu memiliki kulit sawo matang yang, eum, kurang menarik. Hahaha."
Bukan tak mendengar omongan itu, bahkan Ara jelas jelas mendengarnya. Ya, dia memang bukan orang Korea. Dia berasal dari Indonesia. Ayah dan ibunya lah yang memaksa dia untuk melanjutkan study nya di Korea karena bisnis mereka yang tidak bisa ditinggal bolak balik Korea - Indonesia. Sedangkan Ara hanya satu satunya anak kesayangan ayah dan ibunya. Mereka tidak tega terlalu lama meninggalkan Ara sendiri di Indonesia. Maka dari itu, ayah dan ibunya berinisiatif untuk memindahkan kuliah Ara ke Korea, tepat saat awal masuk semester 5. Jadi di sinilah ia sekarang.
"Joesonghamnida, saya adalah mahasiswa baru di sini. Dan saya sedang mencari ruang administrasi untuk menyelesaikan dokumen saya. Apa eonnie bisa membantu saya?" tanya Ara yang sudah hampir frustasi karena tidak berhasil menemukan ruang administrasi kepada salah satu yeoja yang ia temui. Yeoja yang ditanya itu melihat Ara dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Kamu anak baru? Bukan orang Korea ya? Dari mana?" yeoja yang ditanya itu malah balik tanya. Ara menutup matanya, berusaha mengatur nafasnya karena ia benar benar ingin segera menyelesaikan urusan administrasi ini.
"Nde, saya anak baru. Saya berasal dari Indonesia." jawab Ara. Mata yeoja yang menjadi lawan bicaranya membulat.
"INDONESIA? Yaelah, sama sama orang Indonesia ngapain pake ngomong korea koreaan segala hahaha. Bilang kek dari tadi kalo kamu orang Indo. Oh iya, perkenalin, aku Amelia, panggil aja Amel. Jurusan Hubungan Internasional. Semester 5. Kalo kamu?"
Yeoja yang ternyata memiliki nama Amelia itu berhasil membuat Ara yang sedari tadi seperti acuh tak acuh kembali bersemangat. Ia berfikir sangat beruntung menemukan teman dari Indonesia saat ini untuk membantunya.
"Aku Araline. Panggil aja Ara. Aku ambil HI juga, dan kebetulan juga semester 5. Transferan hehe."
"Wahhh, aku yakin, orang tuamu pasti kaya raya deh sampe bisa transfer kamu kesini, di semester lanjutan. Gila sih. Tapi lumayan lah, aku jadi punya temen Indo di jurusan. Dan omong omong, bahasa Koreamu bagus banget! Belajar darimana? Pasti les privat ya?"
