19-10-16

14 1 0
                                    

Pada akhirnya yang pergi akan kembali lagi,
Bukan kehati, namun hanya sebatas dihadapan,
Dan dari mata yang waktu itu melihat penuh cinta
Timbul kebencian yang katanya akan menimbulkan dosa
Ah,
Aku sudah terlalu tak perduli dengan dosa
Apa beda dia yang buatku benci dengan nya
Sama saja.

Sisi lain, aku memang hanya manusia biasa
Yang tak akan pernah lekang dari dosa
Dan kesalahan
Mungkin dia selalu menganggap dirinya suci
Maka dari itu
Slalu saja dia panggil aku pendosa

Aku Rance
Entah
Nama macam apa itu
Mungkin nama yang diberikan akan selalu menjadi dosa
Karena artinya saja tak jelas
Sama seperti kisah hidupku
Tidak pernah jelas.

Aku masih setia menulis , sejak pertama kali aku sedih
Dan kesedihan itu , menjadi rutinitas
Apa namanya kalau bukan takdir, bukankah harusnya aku setia untuk tabah diatas semua hal yang sudah terjadi , termasuk penderitaan yang tiada pernah berhenti.

Menangis?
Aku sudah lupa bagaimana itu, saking sebersekian kalinya aku melakukan hal tersebut.
Saking aku terlalu sibuk dengan kesedihan ku.
Menangis waktu itu jadi hobby
Tapi kalau sudah terlalu sering dan bosan
Aku lelah sendiri dibuatnya.

Jangan tanya lagi siapa aku,
Aku janji akan aku tulis semuanya, dari sudut pandang ku saja
Iya
Hanya sudut pandang ku saja
Biarkan apa peduli mereka aku sudah membencinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rance's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang