Kisah dimulai.

1.2K 155 10
                                    

Hari ini acara yang terpenting untuk anak-anak OSIS, karena sekarang para senior sudah habis masa jabatan di tahun ini. Semuanya sudah berdiri rapih di aula, sebagian ada yang merasa suka cita karena momentum ini, ada juga yang merasa sedih karena artinya mereka akan berhenti membuat kenangan bersama anak-anak OSIS kembali.

"Kim Minjoo, silahkan untuk maju membacakan pidato anda", seraya diikuti tepuk tangan yang meriah dari para anak-anak.

"Pertama-tama saya ucapkan terima kasih untuk semua teman-teman saya yang telah memberi dukungan kepada saya untuk menjadi Ketua OSIS periode terbaru ini. Saya berharap saya tidak akan mengecewakan kepercayaan kalian"

Kim Minjoo, gadis dengan marga Kim itu menyandang jabatan yang penting sekarang. Padahal dia adalah gadis yang cukup pendiam dan tidak begitu banyak bicara. Tapi semua rekan-rekannya begitu mempercayai dia, karena dia memang bisa diandalkan dalam hal apapun. Hal ini juga mungkin akan memperbesar resiko dia akan dibenci oleh beberapa pihak yang memang dari dulu tidak menyukai kinerja OSIS.

Contohnya, Na Jaemin.

"Eh, katanya Ketua OSIS sekarang cewek", celetuk Haechan sambil menyesap rokoknya. Dia itu anak yang suka mencairkan suasana dan sangat berisik. Mungkin satu kampung bisa ricuh kalau dia tidak berhenti mengoceh.

Mereka anak-anak nakal.

"Ah, lemah dong kalau cewe", timpal Jisung yang paling muda di antara mereka.

"Gak lah, pasti banyak antek-antek pelindungnya tuh", bela Chenle dengan suara nyaringnya.

"Gue masih kemusuhan sama ketos yang kemarin, gak tau deh kalau yang sekarang orangnya kaya gimana. Inget banget gue pas dihukum bersihin wc selama seminggu. Brengsek betul harga diri gue !"

Jaemin mengingat kisahnya yang ketahuan merokok di area gudang sekolah oleh Ketua OSIS angkatan kemarin. Sebenarnya masih banyak hukuman lain karena kelakuannya, tapi dia tidak mau menyebutkan satu-satu. Itu terlalu kelam dan agak sedikit menjijikan.

Bae Jinyoung, nama itu masih dia hapal dengan baik. Laki-laki maskulin kelas sebelahnya itu hanya membuat Jaemin menatap sinis kalau bertemu dengannya. Tapi dia rasa ketampanannya yang dimilikinya tak berbanding jauh dengannya.

"Ya lu sih, bego jadi orang. Mau cari mati aja", Renjun tertawa puas membayangi reka adegan Jaemin pakai name tag dengan tulisan "Saya Dihukum Bersihin WC".

"Siap-siap aja lu kena hukuman lagi bos kalau bikin pelanggaran lagi", ledek Mark yang ikut mendengar dari belakang. Aksen bicaranya agak british, karena dia pernah beberapa tahun di luar negeri.

"Gak deh kayanya gak bakalan, cewe mah gampang dikicep gue aja pasti kelepek-keplek"

"Sembrono lu ya, sok iye amat dah", Jeno berbicara sambil membenarkan rambutnya dengan sisir kesayangannya. Jeno, dengan ketampanannya yang bak ubin masjid itu memang tidak ada tandingannya.

"Lah gue kan ganteng, jadi harus sok iye. Gue mau cabut dulu btw, bye bro !"

"Mau kemana lu ?!", teriak Chenle.

"Ngapel"

"Memang kapan punya pacar ?", tanya Haechan.

"Besok gue dah punya pacar, udah gak usah banyak bacot jomblo"

.

.

.

Katanya hari ini ada razia ketertiban yang membuat murid mengecek tasnya berapa kali. Tapi yang jelas anak laki-laki sudah menyembunyikan rokok-rokok juga korek api dari tasnya, tidak mungkin mereka akan membiarkan barang-barang kesayangannya itu diantar ke pihak sekolah, dan kalau ketahuan tentu saja mereka dapat masalah.

Dilan Milea Korea KW | versi Jaemin MinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang