Chapter 9

18 3 3
                                    

Setelah kejadian itu aku merasa bahagia,aku bahagia karena ternyata dia peduli akan kepergian ku :) walau hanya kepedulian sebagai sahabat :)

Seiring berjalannya waktu,dia berubah,dia seperti tak peduli lagi dengan ku :( dia cuek,setiap percakapan di antara kita pasti di mulai dari ku,dia sepertinya semakin malas untuk memulai percakapan :) hati ini rasanya sakit jika di kaitkan dengan yang lalu lalu

Dulu dia sangat perhatian,sangat rajin dan pandai untuk memulai percakapan diantara kita,namun sekarang tidak lagi :) mungkin kepeduliannya pun sudah berkurang :) apa ada wanita lain? Ku fikir begitu :) aku mulai belajar untuk mengurangi kepedulian ku terhadap dia sebab ku takut jatuh terlalu dalam :)

Tio pov

"Hey!"

"Iya?"

"Hey tayo"

"HHH" Balas ku sesingkat mungkin

"Dari mana aja?"

"Ngga ada"

"Kok jarang ngechat"

"Ngga papa"

"Kamu berubah"

"Oh"

"Sekarang aku seperti bukan sahabat mu lagi"

"Oh" jawab ku sesingkat mungkin,padahal rasanya aku ingin meluapkan semua rasa yang tengah ada di dalam hati ku

Cinta berubah,ntah karena apa,aku masih heran dengan perubahannya

Cinta pov

Aku tak berubah ti,aku hanya belajar untuk melupakan mu secara perlahan lahan,sebab ku tau kau menyukai orang lain,aku tak ingin menghalangi jalan kalian berdua :)

Aku mendengar suatu kabar yang membuat ku sesak

"Halo cinta,kamu lagi deket sama tio?" Tanya Qiran

"Deket? Nggak deket banget kok,Cuman sahabatan"

"Oh,pantes aja"

"Kenapa?"

"Dia lagi deket banget sama nisa"

"Masa sih?" Gue sesak banget dengar kabar itu :(

"Iya,gue punya foto mereka berdua" sambil nunjukin foto itu ke gue

"Oh,Romantis yah" air mata gue rasanya pengen jatuh,tapi gue harus tetap tabah,ini emeng udah jadi resiko dalam mencinta

"Iya,dia suap suapan loh,gue tau cinta kalau lu suka dan sayang sama si tio,gue juga udah ngomong sama nisa kalau lu suka sama tio,tapi dia tetap aja nerusin langkahnya untuk dapetin tio,dia nggak ngertiin elu" Ucap Qiran

"Kalau tio bahagia gue bakal bahagia" ucap ku dengan wajah yang sok tegar

"gue tau semuanya cin,gue anggep lu saudari gue,jadi gue ngomong ini sekarang,daripada entar pas lu udah sayang banget sama dia"

"Iya Qiran,gue ngerti maksud lo,lu baik banget karena udah peduli sama gue"

Persahabatan Yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang