Mate

16 3 2
                                    

Hari pertama masuk sekolah, hari yang paling mendebarkan bagi setiap siswa. Bagiku-Rena Taniadi, hari ini mungkin akan menjadi hari yang paling berat dalam hidupku.

Hal pertama yang kulakukan saat memasuki sekolah ini adalah, menuju ke arah mading di dekat kantor guru. Tentu saja, untuk melihat di kelas mana aku akan menempatkan diriku.
Aku menelusuri satu persatu beberapa kertas yang ditempel rapi di mading sekolah. Mencari tulisan 'Rena Taniadi' di dalamnya. Sampai aku menemukannya-

Rena Taniadi: 11 Unggulan 1-

Mendapatkan kelas unggulan merupakan mimpi setiap siswa sekolah manapun. Tapi tidak denganku. Aku benci kelas unggulan. Menurut ku, kelas unggulan diciptakan hanya untuk membuat kelas lain dibawahnya terlihat rendah. Cih! Terutama unggulan 1.

Aku berjalan lemah ke arah kelas ku. Sebut saja kelas 11U1. Suasana kelas lain ramai dan berisik. Tapi kelas 11U1, tidak ada yang membuka suara. Saat aku masuk, kelas sudah penuh dengan mereka yang duduk di bangku paling depan. Semua mata tertuju padaku, tapi tidak ada yang membuka suara.

Aku berjalan menelusuri deretan kursi dari yang paling depan hingga paling belakang. Aku meletakkan tas di bangku pojok belakang di baris kedua. Bangku depan dan sampingku-kiri dan kanan belum ada yang mengisi.

Sempat terlintas di benakku, kenapa mereka berlomba untuk duduk di barisan depan? Agar jadi teladan? Cih..! 

Kemudian seorang pemuda masuk ke kelas ini. Perawakannya lumayan tinggi dan tegap. Kulitnya kuning gading dan menggunakan kacamata. Dia meletakkan tas ransel abu-abunya lalu duduk di bangku samping kiriku. Memandangku sekilas, lalu membuka tasnya merogoh sesuatu. Dia mengeluarkan pena dan sebuah notebook biru tua dengan tulisan 'Daniel' di sampul depannya. Mungkin itu namanya?

Dia membuka buku itu kemudian menuliskan sesuatu di sana. Aku penasaran, tetapi tidak berani berbicara duluan. Nanti dibilang sksd lagi.. Cih..!

Dia menyodorkan buku itu ke arahku, mungkin memintaku membacanya? Dengan senang hati aku menerimanya lalu meletakkan buku itu di atas mejaku. Dan kalian tau apa yang ku temukan? Tulisannya sangat rapi untuk ukuran laki-laki. Dia menulis sebuah kalimat pendek, kalimat perkenalan yang sederhana-

Hai! Aku Daniel Lazuardi. Aku tidak bisu, hanya saja tenggorokanku sedang radang sekarang.. Siapa namamu?-

Aku menatapnya dengan kedua alis yang terangkat. Dia ternyata masih menatapku dari tadi, menungguku memberi jawaban.

"Rena.. Namaku Rena Taniadi.." Balasku sambil menyodorkan tanganku agar dapat bersalaman dengannya. Dia menyambutnya dengan senang hati. Lalu aku mengembalikan bukunya.

Salahkan sekolah ini tidak memberikan name tag untuk siswanya. Jadi, kami harus berkenalan satu persatu. Belum lagi jika kami lupa nama mereka. Huft..

Setelah beberapa lama diam, akhirnya Daniel berbicara dengan suara seraknya. Ya, tenggorokannya kan radang.

"Ren-Rena!" Katanya.
"Hm?" Aku menengok menatapnya dengan senyum tipis terukir di bibirku.
Oh demi Tuhan! Aku tau suaranya yang asli sangat berat. Buktinya, sekarang saja suara seraknya itu sangat nge-bass.
"Kamu pindahan atau sudah lama?" Sambungnya.
"Aku sudah dari kelas 10 semester 2.. Kamu pindahan?" Balasku. Ya.. Saat kelas 10 semester 2, aku adalah seorang anak pindahan. Makanya aku tidak terlalu akrab dengan anak-anak disini. Bahkan nyaris tidak memiliki teman.
"Iya, aku pindahan.." Jawabnya lalu terbatuk.
"Oh.. Jangan dipaksain ngomong.. Nih minum.." Kataku sambil menyodorkan botol minum biru muda milikku. Daniel menggeleng, lalu mengeluarkan botol biru tua dari dalam tasnya.
"Kamu suka warna biru?" Tanyaku penasaran. Barang yang dimilikinya semuanya biru. Buku, botol minum bahkan Penanya juga biru. Kecuali tasnya. Dia yang mendengarkan pertanyaanku langsung menelan airnya dan mengangguk kemudian menunjukku.
"Aku? Aku juga suka warna biru.." Balasku lalu dihadiahi anggukan oleh Daniel.

Kring.. Kring..

Bel itu menandakan, kelas kami akan dimulai. Aku harap perkenalannya di tempat duduk saja, bukan di depan.

©smallody-l

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear D  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang