Awal

19 0 0
                                    

Hari pertama datang ke sekolah saja sudah bikin kesal, batin Sekar. Itulah yang sedang dirasakannya. Kesal satu kata untuk mewakili perasaannya sekarang. Sekar Ayu Mawarka Dirgantara. Cewek yang hobinya selalu berhubungan dengan segala jenis bunga terutama bunga mawar.
       
Hari ini adalah hari dimana ia masuk sekolah setelah libur pergantian semester. Ia sekarang duduk dibangku kelas 3 IPA1. Yang membuatnya kesal pagi ini adalah dia harus berangkat bersama cowok aneh, dan yang lebih parahnya lagi ayahnya menyuruh cowok itu untuk berangkat dan pulang bareng. Sedari tadi cowok itu berusaha mengajak ngobrol Sekar, alhasil ia malah mendapatkan sikap jutek dari cewek itu.

"Eh, Sekar lo dapet kelas IPA berapa?"
Tanya Genta.

"Sok asik banget sih lo!" Jawab Sekar jutek.

"Biarin gue ini yang sok asik. Eh btw gue kelas 3 IPA2 loh!" Ujar Genta sambil merangkul pundak Sekar.

"Gue gak nanya! Lagian gue gak mau tau juga. Sekarang lepasin tangan lo dari pundak gue atau gue pukul." Ancam Sekar.

Genta Wijaya Saputra, nama itu yang membuat Sekar kesal. Dia orang yang akan dijodohkan dengan Sekar. Mau bagaimana pun keputusan ayahnya sudah tak dapat digoyahkan lagi. Sekar pasrah dengan semuanya.

"Ayah... Sekar tuh masih kecil! Sekar enggak mau nikah muda apalagi dijodohkan kayak gini. Sekar enggak mau ayah...!" Rengek Sekar semalam kepada ayahnya.

Sekarang yang harus ia lakukan adalah bersikap jutek. Pokoknya dia harus membuat cowok itu gak mau menerima perjodohan konyol ini.
                   
****
Bel istirahat telah berbunyi, anak-anak berhamburan keluar untuk istirahat, tapi tidak dengan Sekar.

"Kar lo beneran enggak mau ke kantin?" Tanya Ririn.

"Iya nih, kok tumben sih lo gak mau ke kantin biasanya kalau di ajak langsung mau." Ujar Clara.

"Gue lagi males ke kantin, lagian gue juga udah bawa bekal, kalian kalau mau ke kantin, ke kantin aja gue tunggu di sini, ok!" Sebenarnya Sekar sedang menghemat uang jajan, tapi ia tak mau bilang kepada kedua sahabatnya ini. Mereka beruntung sekali bisa satu kelas dari pertama masuk SMA Angkasa Raya.

"Ya udah gue sama Ririn ke kantin dulu ya! Nanti gue balik lagi, tenang aja." Sekar hanya mengiyakan perkataan Clara sambil memakan bekalnya.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengagetkan Sekar.

"HEI!" teriaknya sambil menggebrak meja Sekar.

"Apaan sih lo enggak jelas banget main dateng aja ke kelas orang  berisik banget lagi, mana lo gebrak meja, kayak orang gila tau ga sih!" Omel Sekar

"Iya iya maap lagian kelas lo sepi amat pada kemana?" Tanyanya lagi

"Genta Wijaya Saputra yang ganteng, ini itu jam istirahat dan mereka semua pada laper, so mereka harus mengisi perutnya dengan makan di kantin." Ucapnya panjang lebar dengan raut muka yang kesal.

"Hehehe... iya tau kok gue ganteng makasih ya." Katanya sambil cengengesan. Sekar hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Sekar jutek.

"Ngapain kek udah gede." Katanya sambil melihat-lihat keadaan kelas Sekar.

"Lo lama-lama makin ngeselin tau gak!" Kesal Sekar dengan mencubit lengannya.

"Selera makan gue jadi ilang gara-gara lo!" ucapnya lagi sambil berjalan meninggalkan Genta.

"Eh, lo mau kemana?" Tanyanya sambil mencekal tangan Sekar.

"Kemana kek udah gede."

"Udah duduk aja di sini nanti temen-temen lo pada nyariin loh!" Ucap Genta dengan nada membujuk. Sekar pun pasrah dan akhirnya duduk kembali ke bangkunya.

Sekar memutuskan untuk main HP dan membiarkan Genta untuk melihatnya sambil tersenyum bak orang gila. Tak lama kemudian kedua sahabat Sekar pun datang.

"Eh lo berdua ngapain disini? Jangan-jangan kalian habis ngapa-ngapain ya barusan? Hayo ngaku aja!" Heboh Clara.

"Apaan sih lo berdua dateng-dateng enggak jelas begitu, gue juga gak tau nih kutu kupret kenapa dateng kesini." Jawab Sekar.

"Kenalin gue Genta Wijaya Saputra, gue di utus sama bokapnya untuk menjadi pacarnya, salam kenal" sambil berjabat tangan kepada kedua sahabat Sekar yang terlihat kagum dengan paras Genta, dan itu membuatnya muak.

"Eh iya nama gue Ririn dan ini Clara, kayaknya Sekar enggak mau sama lo deh, mending lo sama gue aja gimana?" Ucap Ririn centil dengan menjabat balik uluran tangan Genta, kalau udah urusan cowok dia jagonya.

"Apaan sih lo berdua, gak lucu tau! Udah ah gue mau makan lagi jangan ganggu gue." Ucap Sekar sambil menyantap makanannya lagi.

"Oh iya satu lagi mending lo pergi aja deh daripada ganggu gue lagi makan."  Ucapnya lagi sambil menunjuk ke arah Genta dengan nada tidak suka.

"Ok sampai ketemu lagi ya! Jangan lupa nanti aku tunggu di parkiran ya!" Kata Genta yang berjalan keluar sambil mengacak rambut lembut Sekar.

Sehilangnya Genta di mata ketiganya, kedua sahabat Sekar mulai berbicara.

"So sweet banget sih si Genta, gue juga mau kali di gituin." Kata Ririn dengan muka memelas.

"Iya ih Sekar gimana sih rasanya di gituin sama Genta, pasti baper kan lo, gue aja yang liat di bikin melting sama dia." Timbrung Clara.

"Ih kalian berdua enggak jelas deh, ngobrol yang lain bisa enggak sih?" Ucap Sekar mulai bete.

"Enggak." Jawab mereka bersamaan. Sekar membiarkan keduanya bercakap panjang lebar dan ia hanya memakan bekalnya hingga habis.

****
Akhirnya waktu yang dinanti-nanti telah tiba, jam pulang sekolah itulah hal yang paling menggembirakan bagi seluruh siswa maupun siswi.

Niatnya untuk kabur dari Genta pun gagal. Genta tiba-tiba menunggunya di depan gerbang lebih awal.

"Ngapain sih cepet-cepet banget keluarnya bukannya lo ada jadwal piket?" Tanya Genta.

"Eh kok ada elo sih? Eh i..iya gue... gue lupa!" Jawab Sekar kehabisan kata-kata. Kok dia ada di sini sih! Bisa gagal nih rencana gue, batin Sekar.

"Kok diem aja? Ayo!"

"Eh i..iya ayo, tapi sebentar ya gue pengen ke toilet dulu, kebelet banget nih," bohong Sekar agar bisa terhindar dari Genta.

"Oh ya udah." Kata Genta memperbolehkannya.

Sekar langsung lari menuju toilet.
"Aduh gimana caranya gue bisa kabur nih?" Katanya sambil merencanakan sesuatu.

"Ah iya gue ada ide, kalau enggak gue lewat belakang gedung sekolah aja biar enggak ketahuan sama si kutu kupret, dia juga gak tau semua pintu rahasia gedung ini, lagian kan si kutu itu anak baru." Ucap Sekar.

Setelah merencanakan strateginya untuk kabur dari Genta ternyata cowok itu malah menunggunya di depan toilet. Aduh mati gue! Kalau begini caranya gimana gue bisa kabur. Ucapnya dalam hati.

"Udah kan?" Tanyanya

"I...iya udah." Jawab Sekar terbata-bata.

"Ya udah ayo! Tunggu apalagi." Ajaknya sambil menggandeng tangan Sekar. Sekar hanya bisa diam, bingung mau berbuat apa. Ia masih tak percaya dengan jalan pikir orang yang sedang menggandeng tangannya.

Genta menggandeng tangannya hingga parkiran, untung anak-anak SMA Angkasa Raya sudah banyak yang pulang. Sekar langsung naik ke motor ninja hitam milik Genta.

"Pegangannya tuh di sini biar gak jatoh!" Kata Genta sambil menarik tangan Sekar ke pinggangnya. Lalu Rendy pun menjalankan motornya menuju rumah Sekar.

Ah sudahlah, biarkan semuanya terjadi bukan masalah yang besar. Batin Sekar.








Vote & Comment ❤❤❤







     

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang