PROLOG
ELLYSA Gianna, gadis berusia tujuh belas tahun berdarah Eropa murni yang biasa dipanggil Elsa itu kini menduduki semester pertama di salah satu sekolah berstandar internasional di mana seluruh muridnya adalah golongan orang kaya. Elsa cantik tentu saja, tapi pribadi yang pendiam membuatnya menjadi sosok penyendiri karena jarang bergaul dengan teman sebayanya.
Bagi yang tak mengenal Elsa, mungkin mereka sudah menganggap gadis itu sombong karena tak mau berteman dengan siapa pun. Kenyataannya, gadis itu hanya terlalu pemalu dengan menganggap dirinya tak pantas berteman dengan siapa pun karena ia hanya bisa membuat mereka kerepotan dengan tingkah manja dan cengengnya.
Saat di sekolah lamanya pun Elsa hanya mempunyai seorang teman, itu pun bukan ia yang menghendaki pertemanan itu. Karenanya, Elsa lebih memilih menutup dirinya. Menempati zona yang menurutnya aman.
Elsa menyadari bahwa dirinya sangat kurang bersosialisi. Karena itu, setelah menamatkan perndidikan menengah pertamanya, Elsa berkeras meminta kepada orangtuanya untuk melanjutkan sekolah di luar negeri, atau setidaknya di luar kota tempat ayah dan ibunya tinggal.
Kalau ia masih tinggal dengan Mom dan Dad, dirinya khawatir akan terus bergantung kepada mereka. Memiliki ayah yang sangat protektif, menjadikan Elsa sebagai pribadi yang seolah tak bisa hidup tanpa penjagaan dari ayahnya. Itu tidak bagus. Sebab suatu hari nanti, akan ada saat di mana mereka akan dipisahkan oleh takdir. Terus-menerus bergantung bukanlah pilihan bijak ketika ia merasa mampu untuk berdiri sendiri. Setidaknya, Elsa ingin memulai dengan mencoba tinggal sendiri.
***
21 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Desire
Romance21+ Tentang Rexan Reagan dan Ellysa Moriz. Tentang cinta, gairah, dan luka masa lalu. Cerita ini bukan untuk kamu yang sensitif. 16 Desember 2018 Hika