Part 4

62 5 3
                                        

Sepulang dari mengantarkan Via pulang Gio membelokan setirnya di sebuah mini market.

"Hai yo. Tumben mau ke mini market." sapa seseorang membuat Gio tersentak.

"Eh, elu Yu? Iya gue lagi mampir doang cari minum." Ternyata Wahyu teman dekatnya waktu SD yang lama tidak bertemu.

"Ohh.. Keliatan suntuk amat lu tumben." tanya wahyu.

'Emang keliatan banget ya?' tanya Gio di dalam hati.

"Yahh.. Biasa lah Yu, lu lagi  belanja apaan?" jawab Gio

"Ohh.. Nih gue belanja buat ntar bikin makan malem, ketimbang pusing mending besok lu ikut gue dah." entah kenapa wahyu ingin menghibur Gio dan ingin bersenang-senang lagi seperti saat mereka bersama dulu.

"Kemana..??" tanya Gio balik.

"Biasa lah mancing.." katanya sambil menaik turunkan alis.

"Okelah besok kalo gua ada waktu gua ke rumah lo, masih yang dulu juga kan?" tanya Gio lagi.

"Yaelah.. Kaya udah tua aja lu pikun, ya rumah gua masih di sana lah." jawab Wahyu sambil bercanda.

"Ok sip ntar gw cari waktu luang, yaudah gue caw dulu dah bye." jawab Gio sebelum pergi.

"Ok see you brother." jawab Wahyu sambil tersenyum.

----------------------------------------------------
*keesokan harinya

#giopov

   Pagi ini gue siap-siap prepare buat alat-alat pancing umpan dan cadangan-cadangan yang gue butuhin buat mancing sama wahyu. Yahh.. Meskipun biasanya juga cuma di sungai tapi nggak ada salahnya buat nyiapin dari hal yang nggak di inginkan nantinya kan?

"Okey.. Semua dah siap" kata gue sambil nylempangin tas ke bahu gue.

   Gue starter motor butut gue dan berangkat ke rumah Wahyu.

"Assalamu'alaikum" teriak gue dari luar rumahnya.

"Wa'alaikumsallam" wahyu keluar dari kamarnya.

"Dah siap lu?" Tanya wahyu.

"Dah nih, yaudah yok caw."

"Okey.."

*Latter

"cewek lu anak mana?" tanya wahyu tanpa ngalihin pandanganya dari pancingnya.

"Anak mak bapaknye." Jawab gue dengan tablo (tampang bloon).

   Gue yang penasaran sama muka wahyu sekarang ngelirik ke samping dan..

(-_-') *Tampang wahyu*

"Wahahahaha...!!!!!" gue ngakak sejadi-jadinya pas ngeliat muka asem-asem sinis si wahyu.

"Hahaha selow bosku canda.." sambung gue sambil cengengesan.

"Dasar lu kampret tak berbulu.." Kata wahyu.

"Maaph-maaph hehe.. Anak banyubiru ini." Jawab gue.

"Cantik nggak?" tanya dia sambil naik turunin alisnya kaya penari indihome

Ehh.. India maksud gue.

"Biasa sih, ngga secantik punya lu." Jawab gue sambil nyengir dan nggak lepasin mata gue dari kambangan pancing.

"Ouhh.. Trus gimana sama ita?" tanya dia.

"Ita siapa?" tanya gue ke dia.

"Tuh si ita Y.D temen SD kita dulu, bukanya dulu lu juga satu SMP sama dia?"

"Ohh.. Nggak lah kaya lu nggak tau gimana dia ke gue aja." Jawab gue sambil senyum kecut meskipun mata kita masih nggak berpaling dari pancing kita masing-masing.

"Yahh.. Meskipun gue juga tau si tuan putri pun nggak se anggun dan se pantas kelihatanya untuk di kagumi." Jawab wahyu sambil tersenyum.

"dan gue pun nggak bisa nyangkal bahwa dia alasan kenapa gue sempet benci sama yang namanya cewek." Jawab gue dengan tampang datar.

"Yapp dan sekarang duduk di samping gue cowok yang bener-bener kuat yang bisa ngelewatin itukan?" tanya wahyu.

"Opo see (paansi), biasa kali soalnya nggak sebagus yang lu omongin juga." Jawab gue sambil nyengir.

"Yups gue yakin masa depan lo bakal indah. Tinggal lo yang nentuin masa depan lo. Good luck man!"

"Amiin.. Makasih bray gue yakin lo juga bakal sukses." Jawab gue

*flashback

#Juli2010

"Anak-anak sekarang kalian sudah melewati ujian nasional, bapak sebagai wali kelas 6 bangga atas pencapaian kalian, karena tidak ada dari kalian yang dinyatakan tidak lulus." ucapan dari pak Purnomo guru kami waktu sd.

*yeay... Teriak kami bebarengan.

"Dan untuk urutan yang lulus kali ini akan bapak bacakan peringkat kelas kita." lanjut pak Purnomo. Meskipun anak laki-laki semua tidak memperhatikan dengan seksama karena mereka yakin yang dapat masuk ke peringkat itu hanya kiky sebagai putra dan juara pertama di kelas.

"Yang pertama selamat untuk juara pertama, Rizky Julianto atau sering kita panggil kiky dengan danem 26.00, selamat ya." ucap pak Purnomo dengan senyum khasnya.

"Tumben kok dari peringkat pertama dulu ya..??" tanyaku dalam hati. Tapi ya gak masalah juga soalnya udah ketauan siapa yang bakal dapet juara.

"Selanjutnya selamat untuk juara kedua kita, Linda Dwi Aprilia dengan danem 25.30, selamat linda." ucap pak purnomo dengan senyum.

Meskipun para anak laki-laki banyak yang tidak menghiraukan, mereka tetap mendengar apa yang di katakan gurunya dan bertepuk tangan atas pencapaian teman-teman mereka.

"Dan utuk peringkat juara ketiga, dia anak yang sangat nakal dulu bahkan bapak tidak menyangka bahwa dia juara tiga. Selamat buat Giovani Adisaputra dengan danem 24.80 kamu berhasil jadi salah satu murid yang bapak banggakan." ucap pak purnomo dengan senyum yang mengembang lebih dari senyumnya sebelumnya.

Aku yang sedang bergurau dengan teman-teman lainya pun diam bahkan semua temanku diam dengan perkataan yang di ucapkan oleh guru kami.

Bagaimana murid yang selalu terkena hukuman dan bahkan pernah membolos hingga seminggu berturut-turut bisa mendapatkan salah satu peringkat yang di idamkan dan selalu terisi orang yang itu-itu saja?

Pantas saja pak purnomo menyebut semua dari peringkat pertama. Tidak bisa di pungkiri semua membuat kami syok.

Banyak teman yang meragukan kemampuanku dan berbisik-bisik dan mengatakan bahwa aku mencontek kiky yang duduk di depanku saat ujian, aku menyangkalnya meskipun aku tau mereka tidak akan percaya.

"Dan untuk nomer ke empat di raih oleh Ita Yuliana Dewi. Dengan hasil danem sama namun berbeda pada nilai matematika yang lebih tinggi milik Giovani sehingga juara tiga di dapat oleh Giovani." lanjut guru kami.

Hal itu tampak sangat tidak di terima olehnya, seorang tercantik di kelas kami yang aku kagumi kecantikanya. Namun aku hanya bisa diam karena memang masih tidak percaya atas pencapaian yang aku dapat.

*flashbackoff

Dengan senyum yang mengembang saat mengingat itu gua sama wahyu pun selesai memancing dan merapihkan alat pancing kami.

"Makasih bro udah ngajakin gua mancing lagi, lumayan buat ngerefresh otak gue." kata gua sambil senyum ke dia.

"Yoi ntar kalo lu mau mancing tinggal cari gue lagi ya." katanya.

"Siip lah, yaudah gue pulang dulu. Bye.." dan gua pulang dengan hasil tangkapan yg gue dapat.

"Memang kenangan hanya untuk di kenang." ucapku dalam hati dengan senyum mengembang di sepanjang jalan pulang.

_-_-_-_-_-

Maaf baru bisa update, memang author bukan anak sekolah lagi jadi banyak kerjaan sama capeknya kalo buat update secepatnya mungkin gak bisa, jadi maaf atas keterlambatanya.

🙏🙏🙏

Syndrome Second ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang