dua

171 103 16
                                    

BunRham

Bel pulang sekolah udah berbunyi beberapa menit yang lalu, gue menoleh kearah Jingga yang sibuk memasukkan semua peralatannya ke dalam tas.

"Ga, balik bareng siapa?"

"Aku baliknya lama, masih ada rapat bareng anak OSIS." Cewek itu berdiri membenarkan letak kaca matanya yang sedikit merosot, berbalik menatap gue dengan senyum lebar membuat gigi putih dibalik behelnya terlihat. "Kamu kalo mau balik lebih dulu gakpapa kok, aku bisa bareng sama anak-anak OSIS."

Gue ngangguk. "Itu poni lo berantakan"

"Ya makasih" Jingga mengatur asal poninya, "Aku duluan ya! Dah Bunga!"

Sebelum keluar kelas, gue menyempatkan nengok ke tempatnya, disana masih terdapat tas beserta buku dan kawan-kawannya tergeletak rapi diatas meja. "Dia gak mau balik apa ambil tas sama bukunya?" Gumam gue dan melanjutkan langkah.

Sesampainya digerbang sekolah gue terdiam menatap Abrham yang kini sedang berjalan beriringan dengan cewek lain disebelahnya yang bergelayutan manja layaknya monyet.

Lah kok???

Apa cowok itu yang gak sadar bahwa gue natep dia atau dianya yang pura-pura gak liat? jalan gitu aja lewatin gue kayak gue ini cuma bayangan aja.

Mulut gue menganga "What.."

Drrt

Buru-buru gue ambil handphone di kantong.

bangTamaKampret is calling...

"Halo! DIMANA SIH?!"

"Kayaknya abang gak bisa jemput kamu deh dek, soalnya abang masih ada urusan penting"

"HIH! KOK ABANG GITU SIH SAMA BUNGA!"

"Aduh dek! Jangan teriak-teriak napa! Kuping abang sakit dengernya! Ya mana abang tau kamu tiba-tiba chat abang suruh jemput. Gak tau aja abang lagi disituasi sibuk kek gini!"

"Ya terus Bunga balik sama siapa?!"

"Aduhh.. emang kemana siapa teman kamu itu.. yang pake kacamata, pokoknya cantik deh!"

Gue memutar bola mata malas saat mendengar ucapan abang Tama barusan.

"Jingga.. RAPAT OSIS!"

"Ayam penyet! Adek! Udah dibilangin jangan teriak juga! Oh itu tuh Jingga namanya? Ahaha abang lupa, ya pokoknya siapa kek yang mau anterin kamu, ya udah abang tutup bye."

Dan gak lama nada 'tut' berbunyi.

Gue hanya bisa pasrah. "Dih! Udah dapet nama cewek udah gak ingat adeknya sendiri!"

"Bunga?" Panggil seseorang sukses membuat gue mendongak menatap sang empuh.

"Siapa ya- eh? lo yang tadi pagi bukan? Gilang kan?"

Orang itu mengangguk, "Belum balik? Lagi nunggu jemputan?"

"Ehh.. nggak sih, "

"Mau bareng?"

***

💙👾💙

BunrhamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang