Happy reading y'll!
✨✨✨
Tesha sengaja bangun agak pagi hari ini, dikarenakan ada tugas yang belum ia kerjakan bukan karena ia malas melainkan ia tidak mengerti mengerjakannya.
Dengan cekatan, ia pun berpakaian seragamnya lalu menuju ke meja rias untuk menyisir rambutnya. Tak lupa pula ia memoleskan sedikit lipbalm ke bibirnya agar tak terlihat pucat.Perfect dah. Batinnya dalam hati serta mengedipkan matanya ke pantulan dirinya di cermin.
" Ma aku berangkat ya!" Seru Tesha yang tengah asyik memakai sepatunya.
" Sarapan dulu Sha." Ujar Teresha, Mama Tesha. Mamanya kebingungan di pagi hari karena Tesha tampak buru buru ke sekolah. Biasanya ia juga bermalas malasan.
" Di sekolahan aja ya Ma!" Ucap Tesha langsung menuju ke Mamanya. Tak lupa ia salam ke beliau lalu mencium pipinya sekilas. Mamanya hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya tersebut.
" Hati hati Sha! Jangan ngebut!" Teriak Mamanya dari dalam rumah. Tesha pun mendengarnya lalu
"Sip Sip Oke Mom!" Balasnya lalu menyalakan mesin mobilnya, dan menuju ke sekolahnya.
"Anakmu sudah besar Mas. Dia tumbuh menjadi gadis ceria." Lirih pelan Teresha, Mama Tesha seraya membersihkan meja makannya. Teresha hanya menghela napas pelan.
Tak butuh 20 menit, Tesha sudah sampai di sekolah. Segera ia memarkir mobilnya lalu beranjak ke kelasnya untuk mengerjakan tugasnya.
" Far Far lo udah selesai belom tugas kimia? Gue sisa nomer 5 nih. Soalnya gua ga paham." Tanya Tesha kepada salah satu anak pintar di kelasnya. Ia pun memasang muka memelasnya agar bisa melihat buku Si Farah.
Farah berdecak pelan, lalu mengambil buku tugas Kimianya tersebut dari dalam tasnya. Dan di berikannya kepada Tesha yang tepat di depannya.
" Thanks ya Far!" Serunya lalu berlari menuju bangkunya untuk mengerjakan. Dia melihat jam di pergelangan tangannya. Ternyata masih ada 15 menit sebelum bel masuk berbunyi. Ia pun sibuk mengerjakannya dengan cepat dan cekatan, takut ia ga sempet.
Siswa dan siswi mulai muncul dan segera menuju ke kelasnya masing masing. Dan teman kelas Tesha pun sudah keliatan banyak. Seketika kelas pun menjadi riuh akibat tugas kimia.
"Assalamualaikum fans fans gue yang tertunda! Diza uda datang nih!" Teriak Diza begitu masuk ke kelasnya. Sontak mereka memasang muka jijik terhadap Diza.
" Tesha?! Lo kok tumben pegang pulpen dan buku di pagi hari?!" Heboh Diza melototkan mata tak percaya ketika melihat hal tersebut. Pasalnya Tesha tak pernah tidak mengerjakan tugas atau memegang pulpen dan buku di pagi hari.
Tesha berdecak kesal terhadap Diza tetapi tetap melanjutkan tugasnya tersebut.
" Lo lagi ngerjain apa sih? Emang ada pr.. ASTAGA GUE LUPA NGERJAINNYA!" Histeris Diza lalu mengambil buku tugasnya lalu menuju ke bangku bangku orang pinter di kelasnya.
Diza..Dizaa. Batin Tesha sambil terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Ia bingung dengan tingkah sahabatnya tersebut.
"Ngapa tuh Diza kayak orang gila teriak pagi pagi? Mana lari lari lagi." Ujar Sabina yang baru saja datang dan menduduki bangkunya.
" Dia lupa ngerjain pr Kimia Na." Jawab Tesha menutup bukunya karena ia sudah selesai menyelesaikan soal yang belum ia kerjakan.
Sabina hanya ber Oh ria lalu memainkan ponselnya tersebut. Tak lama Indira pun datang juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atmosfer
Novela JuvenilTesha Valen Ercolano. Hanya seorang gadis biasa yang berusia 18 tahun tetapi ia harus merasakan pahitnya ketidak harmonisan keluarganya. Namun ia berusaha melewati semua itu dengan cara menutupi diri dengan orang lain kecuali sahabatnya sejak dulu. ...