Gadis gila, cantik

36 1 0
                                    

"Nda, adik kamu mana? "Suara dari ruang keluarga, membuat perempuan di ambang pintu tersentak kaget.

"Indy? "Tanya perempuan itu, raut wajahnya seperti memikir. "Mungkin dia ke gramedia, ma "ucapnya setelah menemukan jawaban.

perempuan itu adalah Inda waniny pemeran pertama sekaligus korban dalam cerita ini. Wanita dengan kekuatan kesabaran tingkat jumbo yang di gunakan untuk menghadapi saudara kembarnya. Indy Tuniny

"Kenapa kamu biarkan dia sendiri "Ucap perempuan paruh baya, khawatir.

"sebentar lagi pulang maa "ucapnya menenangkan. Ia berjalan mendekati perempuan paruh baya yang di akuinya sebagai ibunya. levilia niny

Levi mengelus puncak kepala Inda dengan kasih sayang. "Yaudah, kamu ganti seragam kamu terus cari adik kamu yaa "

"Hello mama "Suara sapaan, tapi belum terlihat wujudnya.

Levi  mengerutkan keningnya. Menatap Inda dengan ekspresi "siapa?"

Inda tak kalah bingung dengan mamanya. Mereka berdiri mencari sumber suara. Tidak ada satu makhluk pun di temukan di luar rumah, membuat Inda dan Levi semakin penasaran.

"Hello mama, aku sudah pulang "

Inda dan Levi menundukan kepala kearah sumber suara. Sebuah ponsel tergelentak di lantai dengan alarm menyala.

"Hello mama "suara ponsel yang sekarang sudah di tangan Inda.

Inda menggelengkan kepalanya berulang kali. Bagaimana bisa Ia mempunyai saudara kembar dengan otak yang sedikit cacat.

Sekarang nyawa nya terancam bagaimana Ia menjelaskan dengan sang mama?

Levi menatap lekat ponsel di tangan Inda, Ia merasa familiar dengan ponsel itu. "Itu punya adikmu? "Tanya Levi, tidak yakin.

"Hah! Se.. sepertinya iyaa "ucap Inda gugup. "Maksud ku, iya ini ponsel Indy "ralat Inda cepat.

"Kenapa ada di situ? "

"Mung.. mungkin aku yang bawak, iya kan ma? "Tanya Inda, balik.

"Hah! "

"Aiiss, maksud ku hp nya memang aku yang bawa. Terus aku yang jatuhi "Inda memukul keningnya pelan. "Hp nya ngak sengaja aku jatuhin "

"Nda, kamu tidak sedang berbohong, kan? "Tuding Levi, curiga.

"Maaf maa "ucap Inda lirih.

"Indy minggat dari sekolah. Aku sudah ngelarang Indy, tapi Indy tidak mendengarkan ku "Inda menundukan kepalanya tidak berani menatap ibunya.

"Minggat? "Tanya Levi menyakinkan.

Inda menganggutkan kepalanya mengiyakan.

"Nda, sekarang kamu cari adik kamu bawa dia pulang! Sekarang! "

"Levi, anak kamu baru pulang, suruh dia istirahat dulu "suara dari perempuan paruh baya, dengan tongkat di tangannya.

"Tapi Bu, Indy di luar sendirian. Bagaimana kalau Indy bertemu dengan penjahat itu "ucap Levi mengingatkan dengan sosok penjahat yang sebulan lalu ingin menyelakai Inda, karena wajah Indy sama dengan Inda, Levi takut penjahat itu mengira kalau Indy adalah Inda.

"Yaudah maa, Inda pamit cari Indy dulu "pamit Inda tidak mau mendengar perdebatan antara mama dan neneknya.

*****

"Indy!! "

"Udah kakak bilang kan jangan minggat! jangan minggat! jangan minggat! "Teriak Inda setelah menemukan Indy di sebuah cafe favorit Indy.

PREGUNTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang