Sad Wedding Part 9

63.2K 1.7K 36
                                    




Entah apa yang memasuki pikiran Radit. Dia menawarkan diri untuk mengantar Vina ke rumah sakit. Walaupun nadanya dingin saat mengajak itu, Vina tak memperdulikannya.

"Kamu tidak akan terlambat ke kantor kan karena mengantarku ke rumah sakit?" Tanya Vina untuk kesekian kalinya.

"Berhenti bertanya atau kau akan aku turunkan sekarang." Ucap Radit.

Dan pada akhirnya Vina pun diam dan berhenti bertanya.

Ponsel Radit tiba-tiba berbunyi. Melihat Radit yang serius mengendarai mobil, Vina berniat mau mengambilnya. Belum juga sampai menyentuh ponsel itu, Radit sudah terlebih dahulu melarangnya.

"Aku tidak memperbolehkanmu menyentuh barangku. Jauhkan tanganmu dari ponselku itu." Ucap Radit sembari mengambil ponselnya dan mengantonginya.

"Hm." Ucap Vina.

Sekitar beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di depan rumah sakit tempat Vina bekerja.

"Terima kasih. Kamu hati-hati di jalan, ya." Ucap Vina.

Setelah Vina turun, Radit melajukan mobilnya meninggalkan Vina.

Vina memasuki rumah sakit dengan keadaan senyum-senyum sendiri. Entahlah, dia merasa sangat senang sekali hari ini hanya karena sikap Radit di pagi hari ini.

"Bu Dokter, anda dipanggil oleh Dokter Re." Ucap seorang perawat ketika Vina baru saja sampai di dalam ruangannya.

Dokter Re adalah seorang dokter spesialis yang terkenal dengan pendiamnya. Yah, dia dijuluki sebagai dokter dingin. Berbicara hanya seperlunya, dan itu membuat sosok Dokter Re dipandang sebagai Dokter yang sombong.

"Mau ngapain ya, Na?" Tanya Vina pada perawat itu.

"Saya tidak tau, Bu." Ucapnya.

Setelah meletakkan tasnya, Vina keluar dari ruangannya dan menuju ruangan Dokter Re.

"Vina!" Seseorang sedikit berteriak memanggil nama Vina ketika Vina baru saja melangkah beberapa langkah dari ruangannya.

Vina menoleh ke samping dan mendapati Dimas yang tengah berjalan ke arahnya.

"Apa kamu ada waktu sepulang nanti?" Tanya Dimas.

"Memangnya mau ngapain, Dimas?" Tanya Vina.

"Ada sesuatu. Bagaimana?" Tanya Dimas.

"Baiklah. Tapi aku tidak bisa lama." Ucap Vina karena dia sendiri tidak mungkin berkeliaran di luar sebelum dia menyiapkan makan malam untuk suaminya.

"Ah iya tidak apa-apa." Ucap Dimas.

"Ya sudah. Apa kamu tidak pergi bekerja? Malu tau masa' pemimpin terlambat." Tanya Vina.

Melihat Dimas yang datang di pagi hari begini membuatnya bertanya seperti itu. Walaupun dia seorang pimpinan, namun tidak mungkin pimpinan memberi contoh yang buruk sama anak buahnya.

"Ah ini aku sedang mengadakan pertemuan di gedung sebelah, jadi aku sempatkan kemari untuk menjumpaimu." Ucap Dimas.

"Oh yasudah, kembalilah karena aku juga mau bekerja dulu." Ucap Vina.

"Ok." Ucap Dimas.

Dimas pun pergi meninggalkan Vina. Sedangkan Vina kembali berjalan menuju ruangan Dokter Re.

"Pak, seseorang ingin berjumpa dengan anda." Ucap sekretaris Radit dari balik teleponnya.

Sad Wedding [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang