Part 2

466 28 4
                                    

'Harus banget ya pelukan kayak gitu di depan gue?!' Gerutuku dalam hati melihat Kyungsoo yang memeluk Ji Hyun lalu kedua mata pria itu yang tengah melotot padaku.

Kyungsoo lalu melepas pelukannya karena Ji Hyun yang mungkin menariknya dan menatapku.

"Emm..makasih ya Ka.."

Kyungsoo lalu berdiri di depan Ji Hyun membuka dompetnya lalu memberiku kartu namanya.

"Lain kali cukup hubungi nomorku di kartu nama itu. Nggak perlu nganterin Ji Hyun kesini. Oh ya aku.."

"Do Kyungsoo pacarnya Ji Hyun. Aku sudah tau" Potongku cepat.

"Lagipula aku cuma mau nganterin sambil sesekali ngobrol sambil jalan. Baiklah kalo gitu aku pamit ya Hyun. Jangan lupa besok pagi, jangan sampai telat" Lanjutku sambil memberikan kedipan mata yang membuat Kyungsoo kesal lalu segera menggenggam tangan Ji Hyun dan menariknya menjauhiku.

-----

Tanganku segera menggenggam tangan Ji Hyun yang mulai ditarik olehnya.

"Aku masih bisa menemukanmu meskipun kamu matiin handphonemu" Ucapnya lalu menoleh menatap Ji Hyun.

"Aku khawatir banget kamu belum pulang jam segini! Mana nggak bisa dihubungin!"

Sebetulnya masih ada banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan, tapi ia hanya terdiam dan membuat genggaman tanganku sedikit melonggar.

—————
Melihat genggaman tangannya melonggar, aku pun menarik tanganku dan segera mempercepat langkahku menuju lift.

Namun secepat apapun langkahku, dia selalu bisa mengimbanginya.

Lift benar-benar sunyi seperti kuburan karena baik ataupun Oppa sama-sama diam.

Pintu lift terbuka dan aku segera berjalan keluar menuju kamarku. Saat aku hendak menekan password apartemenku tanganku ditarik sekali lagi sehingga membuat tubuhku berputar menghadapnya.

"Mau sampai kapan kamu ngediemin aku kayak gini?!" Tanyanya setengah berteriak.

Mataku menatapnya yang menunjukkan ekspresi depresinya ketika melihatku.

Sebenarnya aku juga ingin menyudahinya. Tapi bayangan wanita itu terus muncul saat aku menatap kedua bola matanya.

Dan aku membencinya.

"Aku nggak peduli kalo harus berdiri dengan tangan begini sampai pagi kalo kamu nggak mau jawab pertanyaanku"

Tangannya yang semula menggenggam dengan kasar dan erat. Kini berubah lembut dan mendorong tubuhku dengan perlahan ke tembok lalu menatapku dengan sangat dekat.

"Kamu tau gimana perasaanku sama kamu Hyun. Please, Papa yang masukin Sohyun buat jadi sekretaris aku. Dan aku sama sekali nggak ada interaksi apapun ke dia selain soal kerjaan. Mana pernah aku telat satu detik pun nelpon atau sekedar chat kamu? Nggak kan?"

Kali ini tangannya yang lain mulai mendarat ke rambutku dan menyelipkan poniku ke telingaku.

Kyungsoo Oppa menatapku. Kali ini benar-benar sangat intens diikuti dengan jemarinya yang menyentuh bibirku dan wajahnya yang mulai mendekat.

Aku pun segera menarik napas dan mengalihkan wajahku kesamping sambil berusaha menarik diri serta tanganku.

Kyungsoo berhenti, memundurkan tubuhnya, melepaskan genggaman tangannya.

[FFS SERIES]  "I Love You, But?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang