The Last Part

508 23 7
                                    

Jinyoung berlari di sepanjang lorong melewati Bangsal demi Bangsal sampai Taman di seberang Kantor Kyungsoo namun tidak menemukan keberadaan So Hyun disana.

Ia benar-benar panik karena keadaan So Hyun yang memungkinkan untuk dijadikan sasaran kriminal jika nekat pergi sendirian. Apalagi pada jam segini.

Somi menghampirinya dengan tergesa-gesa.

"Aku udah cek ke Apartemen So Hyun juga nggak ada disana. Bahkan di Rumahnya pun dia nggak ada. Barusan aku dikabarin sama Omnya. Sunbae yakin dia beneran nggak ada di Taman Atas?"

"Kalo dia kesana kan juga udah ketemu dari tadi atau nggak Suster juga udah ngabarin. Aku udah minta tolong sama semua Suster termasuk Satpam parkiran. Tapi nggak ada satupun dari mereka yang nemuin So Hyun!"

----
Kyungsoo dengan pelan membaringkan Jihyun lalu melepas sepatu dan ikat rambutnya.

Matanya menatap Jihyun yang tertidur di kasurnya. Jemarinya mengusap wajah Jihyun dan tersentak karena mendapati sisa air mata yang baru keluar dari pelipis kanannya.

'Nggak mungkin kalo lama. Kan ac nyala selama di mobil..' Jemarinya kembali mengusap pipi Jihyun yang lengket.

'Mungkinkah..' Kyungsoo baru saja ingin menduga sesuatu saat Jihyun kembali mengerang sambil menggumam sesuatu.

"Jangaan..jangaa.." Kyungsoo dengan cepat langsung menarik Jihyun ke dekapannya sambil menepuk punggung Jihyun pelan.

"Abaikan itu sayang. Nggak ada yang akan terjadi. Tidur ya.."

Jihyun mengigau lagi. "Oppa..maaf.."

Kyungsoo mendekapnya lebih erat. Kedua matanya terpejam. Tanpa sadar air matanya mengalir. Tidak ada yang bisa membuatnya lebih bahagia dari ini.

"Aku udah maafin kamu sejak malam itu..aku akan selalu maafin kamu Hyun..aku percaya kalo kamu nggak akan pernah ninggalin aku.."

Bisiknya sambil sedikit terisak.

"..kamu adalah hal yang paling penting diatas segalanya"

Tangannya masih berusaha menenangkan Jihyun.

"Selama beberapa hari kemarin. Aku bener-bener ngerasa kayak terlepas dari rotasiku. Oksigenku menipis. Gravitasiku perlahan menghilang.."

Perasaan yang selama ini ditahan olehnya runtuh seketika bersamaan dengan air matanya.

"..meskipun aku baru tau kebenaran itu. Aku nggak peduli! Aku malah seneng karena dengan itu aku bisa ketemu kamu Hyun. Matahariku..oksigenku.."

"..dan aku benar-benar mencintaimu dan nggak mau kehilangan kamu..lagi!"

"Jadi kumohon tetaplah selalu di sisiku.."

———

                                                                 (Dua Tahun Kemudian)

Terdengar alunan musik lembut diiringi dengan beberapa orang yang berdiri dan maju satu per satu memberikan sesuatu yang disimpan di dalam kotak dan dihias dengan pita berwarna rose gold. Lalu diakhiri dengan seorang pria yang berdiri dan berjalan beberapa langkah kemudian berhenti. Tangan kanannya mengenggam mic dengan gugup. 

'Kau pasti bisa melakukannya!' Ucapnya dalam hati lalu menarik napas sambil menatap seorang gadis yang duduk di depannya. 

Seketika rasa gugupnya menghilang dan digantikan oleh keyakinan. Perjuangan yang cukup dan nyaris membawanya ke ujung jurang yang curam berhasil ia lewati menuju ke sebuah jembatan dengan tujuan baru. 

[FFS SERIES]  "I Love You, But?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang