Bagian 3

6 1 1
                                    

   Akupun langsung pergi ke samping kelas untuk melanjutkan menulis diaryku. Saat aku asyik menulis aku mendengar suara nyanyian dengan petikan gitar yang indah di belakang kelasku, akupun langsung menghampiri sumber suara tersebut. Dan ternyata yang menyanyikan lagu tersebut adalah Farid, laki-laki tampan yang lebih suka menyendiri sambil memainkan gitar jika tidak ada guru.

Farid yang sedang memainkan gitar sambil bernyanyi lagu Anji yang berjudul "DIA" aku pun langsung mengikutinya bernyanyi.

" Oh tuhan ku cinta dia, ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia.
Cieee ada yang lagi galau nih...." Kataku

" Lu ngapain di sini?" Tanyanya sambil menatapku dengan sinis

" Seharusnya gw yang tanya, ngapain lu di belakang kelas, nyanyi sendirian, duduk di tempat yang kotor gini? Nanti baju lu kotor loh" Jawabku dengan santai

" Bukan urusan lu, mau gw ngapain dan duduk dimana pun!" Jawabnya sambil memalingkan mukanya

" Ok, sorry kalau gw ganggu ketenangan lu, tapi gw mau bilang satu hal kalau lu terlalu lama di sini nanti binatang-binatang kecil pada keluar loh.. " kataku sambil membalikkan badan

   Farid pun tidak peduli dengan kata-kata Rasya, dan dia tetap melanjutkan bernyanyi dan Rasya pun kembali ke kelasnya. Sebelum Rasya melanjutkan langkahnya memasuki kelas,  terlihatnya Farid berlari ketakutan.

" Napa lu? " Aku menghentikan langkahnya.

" Bener kata lu, binatang-binatang kecil di belakang sekolah pada keluar semua." Farid menjawab dengan nafas terengah-engah dan melanjutkan jalannya menuju tempat duduknya dan langsung meraih botol minum yang ada di tasnya

   Aku yang masih berada di depan pintu kelas, hanya bisa tersenyum  melihat tingkahnya yang lucu.

Teng.. teng teng...
Suara bel pulang pun berbunyi. Seperti biasa aku pulang bersama ke tiga temanku yang aneh-aneh itu.

" Eh guys besokan hari Sabtu gimana kalau kita ke Gramedia?, gw mau cari buku Novel." Ajak Hanin menghentikan langkah kami

" Ih ngapain sih ke Gramedia? Cuma liat-liat buku, bosen tau ngga. Mendingan jalan-jalan ke mall, atau ngga kita nonton filmnya jefrinichol yang baru." Jawab Cintya menolak erat ajakan Hanin

" Sorry nih Sabtu besok gw ngga bisa, soalnya gw mau nganter ibu gw ke salon." Jawab Nura

" Ke mall tuh cuma buang-buang uang doang cin... Mendingan ke Gramedia, bisa tambah-tambah ilmu. Lagi pula di Gramedia ngga cuma ada buku-buku doang kok, sisanya banyak restoran yang menyajikan makanan yang enak-enak" Jawab Hanin meyakinkan

    Cintya tetap menolak ajakan Hanin. Dan akhirnya aku yang dari tadi diam dan hanya mendengar ocehan mereka, dipaksa untuk ikut ke Gramedia oleh Hanin, sebagai teman yang baik aku tidak mungkin menolaknya. Lagi pula aku suka bosan di hari libur, karena aku hanya melakukan aktifitas yang tak jauh dari menonton TV / menonton Horor di laptop.

" Ok, Rasya gw tunggu jam 10 ya di Gramedia." Kata Hanin, tanpa mengetahui jawaban dariku dia langsung masuk ke angkot no 11.

Dan aku hanya pasrah dan berusaha untuk bangun pagi-pagi di hari libur, aku sebenarnya tidak biasa untuk bangun pagi-pagi di hari libur. Biasanya aku bangun jam 10 pagi dan mandi jam 12 siang.. hmmmm sungguh menyebalkan

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang