Bagian 4

1 0 0
                                    

"aduh... Rasya mana sih?? Udah jam 10 juga, kok dia belum dateng ya... Apa jangan-jangan dia belum bangun?? Arghhhh kesel banget si... Udah beberapa kali gw telepon kaga di angkat." Kata Hanin yang kesal menunggu Rasya sambil terus menelfon Rasya

Di rumah, Rasya masih asyik tertidur, ya Rasya memang biasa di juluki ratu tidur jika di hari libur. HPnya terus berbunyi, Kakaknya yang mendengar nada dering HP nya langsung mengetuk pintu Rasya, dan berusaha membangunkannya.

"Ca bangun, HP kamu nyala terus tuh, berisik tau" teriak kakaknya sambil menggedor-gedor pintu kamar Rasya.

Rasya pun terbangun dari tidurnya dan langsung melihat ke arah jam, dan saat ia melihat ke arah jam yang menunjukan pukul 10.15, iapun terkejut dan langsung pergi ke kamar mandi.

"Kamu udah bangun belum ca?" Teriak kakaknya lagi.

"Iya udah kak." Kataku sambil meraih tas yang ada di lemari bagian atas.

Setelah itu Rasya pun langsung keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa, kakaknya yang melihat Rasya seperti itu, langsung menghentikan Rasya.

"Ca tunggu."
" Ada apa sih kak? Aku buru-buru nih." Rasya membalikkan badannya

Kakaknya pun langsung tertawa

"Kok kakak ketawa sih?? Ngga jelas banget dah. Udah ah aku mau pergi." Kata Rasya Heran.

"Kalau mau pergi bangun dulu deh ca." Kata kakaknya sambil tertawa geli

"Maksud kakak?" Tanya Rasya

Kakaknya langsung memberikan cermin kepada Rasya, Rasya pun terkejut saat melihat make up-nya yang berantakan dan langsung membenarkannya. Kakaknya hanya tertawa geli melihat tingkah adik satu-satunya itu.

Setelah membenarkan make up-nya ia pun berangkat ke Gramedia menggunakan Motor kesayangannya.

Rasya memiliki kakak laki-laki yang bernama Arsyil Arraffa Wibowo, kakaknya memiliki panggilan kesayangan kepada Rasya yaitu "Aca"

----------di gramedia-------

Aku yang merasa kesiangan dari janjiku, merasa sangat bersalah kepada Hanin, aku melihat Hanin yang sedang bosan menungguku sambil meminum jus jambu di sebuah cafe yang ada di dalam Gramedia. Dan aku langsung menghampirinya.

"Nin, Sorry ya gw telat.." kataku

Hanin tetap meminum jusnya dengan muka kesal.

"Nin, jangan marah dong... Kalau marah nanti kecantikan lu ilang loh... Kamu tuh manis kalau lagi senyum... Jadi senyum ya.... Jangan marah lagi.." kataku berusaha membujuk Hanin dengan rengekan manis seperti anak kecil yang meminta susu kepada ibunya.

"Ok deh, gw maafin lu. Maklum ratu tidur si lu." Jawab Hanin sambil tertawa mengejek Rasya.

Rasya merasa kesal, tetapi dia tidak bisa meluapkan amarahnya karena ia merasa bersalah.

Hanin dan Rasya pun langsung ke ke lantai 3 Gramedia untuk membeli beberapa buku.

Di Gramedia ini bukan hanya menyediakan buku saja guys, tetapi juga menyediakan peralatan sekolah, peralatan olah raga, Rumah boneka, bahkan cafe juga ada.

2 jam pun berlalu kami pun sudah mendapatkan beberapa buku yang kami inginkan, seperti biasa Hanin selalu membeli Buku novel karya Tere Liye sedangkan aku hanya menemaninya saja, karena aku lebih suka menulis dibandingkan membaca buku, apa lagi buku novel.

"Sya anterin gw ke tempat peralatan sekolah yu, gw mau beli book note." Ajak Hanin

"Ayo, gw juga sekalian mau beli Spidol berwarna."

Aku dan Hanin pun menuju ke tempat alat sekolah yang berada di lantai 2
Disini aku dan Hanin berpencar, karena tempat perkumpulan spidol ada di sebelah kanan belakang sedangkan perkumpulan book note ada di sebelah kiri depan.

"Haduh... Booke note yang di rak atas kayaknya bagus banget deh, coba gw ambil ah semoga aja nyampe." Kata Hanin di dalam hatinya.

Hanin terus berusaha mengambil book note yang ada di rak paling atas hingga ia jingjit-jingjit. Tiba-tiba ada yang mengambilkan book note yang Hanin inginkan.

"Kalau ngga nyampe tuh bilang." Kata seorang lelaki sambil membantu Hanin mengambil book note yang ia inginkan. Hanin pun terkejut dan langsung melihat siapa yang mengambilkan book notenya Dan ternyata..

"Bima." Kata Hanin sambil membuka topi yang Bima kenakan.

"Nih book note yang lu mau." Kata Bima sambil tersenyum dan memberikan book note kepada Hanin.

Hanin pun mengambil book note yang ia inginkan dari tangan Bima sambil tersenyum manis.

"Eh Bim, lagi ngapain lu di sini?" Tanya ku, sontak membuat Bima dan Hanin terkejut

"Eh sya, gw lagi nyari cat air, kebetulan cat air di rumah gw habis." Jawab Bibim gugup.

"Oh gitu..."

"Oh iya Sya, Nin hari ini ada film baru, kalian mau ikut nonton ngga?" Tanya Bima

"Emmm gw sih hayu aja." Jawab Hanin.

"Ok deh." Jawabku.

Setelah membeli apa yang kami inginkan kami pun langsung menuju ke XXI untuk menonton film bersama.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang