DIA ADALAH FANTASIKU

20.9K 71 3
                                    

06 : 30 pagi

Aku mulai bangun dari tidurku. Seperti layaknya kehidupan mahasiswa normal lainnya. Rutinitas pagi. Mandi, sarapan, berangkat kuliah. Biasa saja, tidak ada yang istimewa dalam hidupku. Namaku adalah Marsha. Mahasiswa fakultas hukum di Universitas Indonesia. Aku memang bercita-cita menjadi seorang lawyer. Sejak kecil aku sudah suka hal-hal yang berbau hukum. bagaimana tidak, Papaku adalah pemilik firma hukum ternama di negeri ini. JL CONSULTAN. Mamaku pengacara senior di Firma itu. dan Kakakku adalah jaksa di kantor kejaksaan tinggi. Jadi soal pasal-pasal aku hatam sejak SD. Mungkin itulah yang membentuk obsesiku, sehingga aku terobsesi ingin seperti mereka. Mengalahkan kakaku di persidangan,melampaui Mamaku, dan menggantikan Papaku, membawa JL Consultan lebih berjaya.

Semua anggota keluarga adalah panutanku. Apalagi Kakaku Rey, ia berani menentang kehendak Papa Mama untuk menjadi pengacara dan sebagai penerus mereka. Ia malah menjadi seorang jaksa. Dan bagiku itu adalah laki (cowok banget). Mempertahankan prinsipnya, dan memilih jalan hidupnya sendiri. Aku sangat mengerti kakaku. Ia memang sejak dulu berniat menjadi seorang jaksa. Baginya jalan hidup seseorang tidak di atur oleh orang lain, sekalipun itu adalah orang tua. Dan itu membuatku terkagum-kagum sama dia.

Aku beranjak dari tempat tidurku. Bergegas menuju kamar mandi. Dregk..dregk..dregk.. aku melihat kakaku diruangan gym dekat kamar mandi sedang berlari di atas tredmill. Sudah jadi kebiasaannya tiap pagi berolah raga. Bahkan sampai membuat khusus ruangan olah raga di dalam rumah. Kakakku sudah punya sendiri di Pondok Cina, Depok. Rumhnya cukup besar untuk seorang pria lajang. Karena rumahnya dekat dengan kampusku, maka aku tinggal bersama kakakku.

"Pagi Kak Rey."

"Pagi juga Sha, widih sudah bangun, tumben?. Biasanya jam delapan baru bangun Sha."

"Iya kak, hari ini aku ada kuliah pagi, dan kebetulan giliran aku yang presentasi."

"Ohh, semangat buat presentasinya Sha." :Iya Kak"

Secara gak sadar, aku memperhatikan lamat-lamat kakakku yang sedang olah raga. Bahu bidang, otot bisep dan trisepnya yang menyembul, nampak keras. Dadanya yang basah penuh keringat. Pinggulnya, betisnya. Semuanya nampak atletis. Mataku terus memperhatikan dari atas sampai ke bawah. Membuat lamunanku liar gak karuan. Benar-benar sosok pria yang seksi. Ahhh..cukup.! masih pagi, berhenti memikirkan hal yang engga-enga. Semenjak aku tinggal bersama kakaku, timbul perasaan-perasaan aneh. Entah karena aku sudah dewasa, libidoku meningkat. Atau karena kakaku punya tubuh yang super seksi. Atau bahkan keduanya. Jadi setiap kali aku melihat kakakku berolah raga, melihat otot-otot tubuhnya kontrksi, penuh keringat. Pikiranku menjadi melayang tak terkendali. Jantungku berdebar kencang. Selain itu sifat kakaku yang lembut, dan penyayang, membuat aku merasa terayomi, dan nyaman.

Sebenarnya aku juga merasa desperate dengan perasaanku. Bingung campur aduk, tidak karuan. Apakah hal semacam ini normal?. Terangsang, melihat tubuh kakakku sendiri. Atau memang ini diluar batas kewajaran?. Entahlah, aku tidak tahu. Aku lebih memilih fokus untuk kuliahku, dan tidak terlalu memusingkan pertanyaan-pertanyaan itu. soal rasa, biarlah aku sendiri yang tahu.

Tersadar dari lamunanku yang liar. Aku bergegas ke kamar mandi. Kunyalakan shower. Kubuka baju piyamaku, meyisakan bra, dan celana dalam putihku. Sekilas aku melihat bayanganku di cermin. Lamat-lamat memperhatikan tubuhku sendiri. Tinggi semamai, rambut bob, ukuran payudara 34 b, dan pantat yang sintal. Aku merasa seksi. Bayang-bayang itu kembali lagi. Tubuh kakaku yang seksi. Tanpa sadar tangan kiriku mulai mengusap lembut payudar. Memijat, memilin putingku yang tegang. "ssstttt.. aahhhhhh" aku mulai mendesah, sambil menggigit bibir bawahku. Perlahan tangan kananku meraba perut, pusar, terus turun kebawah, sampai area vaginaku. Ku elus-elus vaginaku yang masih memakai celana dalam. Sambil terus memilin putingku. "Aaahh..ahhhhh..sssshhtt.. aaahhhhh" desahanku semakin liar. Jantungku berdegup kencang, nafasku mender-deru.

Dalam bayanganku, aku sedang di cumbu oleh kakakku di bathtub. Mulutnya mencium, tangannya membelai, dan pahanya mengunci. Tubuhku yang mulai tidak karuan, segera aku melemparkan diri ke sebuah bathtub yang sudah terisi air hangat. Sensasi hangat menjalar ke seluruh tubuhku. Bercampur dengan birahi yang memuncak. Spontan gerakan tanganku menyelaraskan dengan apa yang ada dalam bayanganku. Ketika kakakku mencium payudaraku, maka tangankulah yang memilin-milin putingku. "Ahhhh..shhtttt,aaaahhhh." Tubuhku semakin menggila, menggelinjang, menggeliat-geliat tidak karuan.

"Aahhh...aahhhh." tidak kuat rasanya, ingin segera aku meraih puncak orgasme. Jemariku mulai masuk ke dalam celana dalam. Mengusap lembut, mengorek lubang vagina. "Aaahhh..aahhh..aahhh" desahanku semakin keras. Perlahan kumasukan jari tengah kedalam lubang vaginaku. Ku kocok dengan lembut. "Emmmm,,ahhhhhh". Kupercepat kocokan jari tengahku. Sambil tangan satunya meremas-remas payudaraku. Desahan demi desahan. "Ahhhh..aaahhhh..uuhhhhhh..sshht.." Sampai akhirnya pinggulku tegang, vaginaku berkedut-kedut. Seketika cairan hangat mengalir deras di vaginaku, di iringi desahan panjang penuh kenikmatan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 22, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FANTASI LIARWhere stories live. Discover now