"Yeoboseo?"
"..."
"J...j...jinjja?"
"..."
"Kita akan segera kesana"
Dengan berusaha sekuat mungkin, JiAh membopong tubuh sejeong menuju van dan menuju tempat itu.
_____
Begitu sampai di rumah sakit shinhwa, SeJeong langsung berlari keluar dari van. Begitu pun dengan JiAh yang mengikuti SeJeong berlari dari belakang.
Masuklah mereka berdua ke dalam sebuah ruangan VIP yang di dalamnya terdapat 2 orang yang menjadi alasan mereka kesini.
"EOMMA, APPA!"
Air mata SeJeong sudah tidak dapat di tahan lagi.
Terlihat sepasang suami istri yang sudah terbaring lemas dengan kulit yang sudah mulai memucat.
"Tenang SeJeong. Jaga emosi lo sekarang"
"Eomma sama hiks...appa gua hikss..uda gak ada eonniii"
Tangisan SeJeong sudah menguasai diri SeJeong. Sampai sampai, saat berbicara saja sudah kesusahan.
"Tenangin diri lo dulu. Gua tau lo sedih. Gua juga ngerasain sekarang. Mereka juga orang tua bagi gua. Tapi sekarang mau diapain? Takdir uda ngomong. Lo harus kuat. SeJeong yang gua kenal itu kuat, ceria, gak ada air mata yang keluar"
Sambil bicara, JiAh menghapus air mata yang terus saja keluar dari mata SeJeong dengan cepat.
"Gua mohon sama lo sekarang. Tenang dan apus air mata lo. Gua pengen liat SeJeong yang kemaren kemaren"
Usapan di punggungnya cukup sedikit membuatnya tenang. Walaupun air mata masih saja keluar.
"Lo tunggu luar ya?"
SeJeong menggeleng cepat.
"Sebentar aja. Ya? Lo pasti juga butuh waktu untuk sendiri"
Dipeluknya SeJeong dalam dekapannya. Pelukan JiAh dibalas sangat erat seakan takut kehilangan untuk yang kedua kalinya.
"Gua cuman sebentar kok. Cuman ngurusin pembayaran rumah sakit sama ngurus pemakaman orang tua lo. Ayo gua anter keluar"
Dengan sabar, JiAh membantu SeJeong untuk keluar dari ruangan dan mengantarnya sampai ruang tunggu.
"Lo duduk ya. Tenangin pikiran lo, hapus air mata lo. Oke? Janji sama gua lo gak akan nangis lagi?"
Hanya anggukan yang di berikan SeJeong.
"Makasih uda selalu ada buat gua eonni"
"Karena gua juga kakak buat lo. Tunggu ya"
JiAh pun meninggalkan SeJeong yang berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak mudah di kendalikan oleh nafsunya.
Sementara JiAh berjalan cepat menuju ruangan tadi. Dimana seorang dokter serta perawatnya masih menunggunya untuk beberapa hal.
Berusaha tegar memang butuh banyak tenaga. Walaupun sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak menangis, tapi air mata itu selalu lolos untuk turun kebawah.
Sebuah momen mengingatkan perbincangan JiAh dengan eommanya SeJeong tepat dimana awal SeJeong memulai karir sebagai aktris.
_____"JiAh?"
"Ne ahjumma?"
"Aish.. jangan panggil aku ahjumma. Aku juga ibu mu sekarang. Lagi pula aku masih muda tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You MyFan? #wattys 2019
FanfictionSeorang pewaris perusahaan keluarga yang memiliki banyak cabang di Asia atau bahkan mencapai Eropa mungkin sudah di takdirkan untuk Sehun. Berparas cantik dan memiliki badan yang bagus memang menjadi impian banyak para wanita. Termasuk para idol wa...