Lebih baik anjing-anjingan di depan dari pada dibelakang
🌻🌻🌻"Hoi,makan berduaan aja kebisaan lu pada mah."sambil menepuk punggung lelaki itu.
"Sakit nyet."
Dia Byan. Teman Laskar dari bangku sekolah dasar. Kata orang mereka kembar yang beda orang tua.
"Hai semua. Byan nitip mie ayam satu ya ama es jeruk." Ucap seorang gadis yang duduk disamping Nada.
"Kebiasaan mager nya kumat."
Dia Ghina Alisya. Teman Nada dari bangku taman kanak-kanak. Selalu satu sekolah dengan Nada tetapi hanya beberapa tahun mereka sekelas.
"Nyebelin banget sih lo Ghin. Kenapa harus mesen mie ayam. Gw jadi mau kan." Gerutu Nada.
"Sabar ya. Kapan kapan kita makan mie ayam kalo pawang lo lagi sibuk." Ucap Ghina sambil menunjuk Laskar.
"Nggak ada." Tolak Laskar mentah-mentah.
Ghina hanya terkekeh geli melihat dua sahabat nya itu. Nada yang kesal dan memanyunkan bibir nya tanda ia sedang kesal.
Entah kapan Byan pergi tiba-tiba dia sudah dateng dengan nampan yang berisi 1mangkuk mie ayam dan es jeruk pesanan Ghina, dan 1 mangkuk komplit bakso untuk dirinya sendiri .
"Maacih Byan."
"Jijik Woy."
Byan menatap Nada,lalu beralih ke Ghina. Menanyakan lewat kontak mata. Ghina hanya tersenyum dan menatap mie ayam nya. Byan mengganguk mengerti apa penyebab Nada kesal saat ini.
Nada yang berasa di perhatikan mendadak berubah menjadi sinis. Mood nya sudah hilang karena Laskar. Laskar menatap nya,curi curi pandangan.
"Apa lo?"
"Dih manyun aja mulut lu panjang kek bebek aja baru tau rasa."
"Bodo amat. Peduli amat."
"Tabok nih."
"Nabok balik."
"Lo nyebelin."
"Lo lebih."
"Lo jahat."
"Lo lebih jahat."
"I love you."
"I love me too."
Uhuukk
"Jijik Woy. Kalo mau berantem jangan disini dong. Gw ama Byan berasa jadi nyamuk." Amuk Ghina.
"Nyamuk apaan."
"Nyamuk demam berdarah."
"Pea."
🌻🌻🌻
Kenyang.
Itu yang dirasakan Nada sekarang. Sambil menepuk perut nya sesekali. Mereka berempat berpisah kecuali Nada dan Laskar.

KAMU SEDANG MEMBACA
La Stella
Teen FictionHanya kisah klasik masa putih abu abu bagi laskar aldebaran dan nada Alea