Prolog (1)

15 1 0
                                    

Dunia ini begitu menyebalkan . Serba salah di mana-mana bersama para manusia yang plin-plan , Seperti itulah yang kupikirkan tiap hari . Aku terlalu pusing dengan urusan dunia ini , Bagaimana tidak ? Bayangkan saja disaat aku melakukan sesuatu yang menghasilkan sesuatu hasilku selalu dibanding-bandingkan dengan hasil orang lain . Saat aku tidak melakukan sesuatu aku selalu dianggap tidak berguna , Sedangkan saat membantu mereka aku selalu tidak dianggap ! Yup  Mereka tidak menganggapku...


        Ah ya... aku pernah mencoba untuk bunuh diri namun sayang tidak berhasil karena ketahuan Adik tiriku . Sial aku tahu bagaimana dia menertawaiku saat dia melaporkanku pada Ibu tiriku . Ibu tiriku bergegas membatalkan tindakan bunuh diriku dan berkata "Hei Myu kenapa kau melakukan ini... kau lupa? bagaimana kita jatuh miskin karena Ayahmu menghilang dari kita? Apa kau ingin membebani keluarga ini lagi? kau tidak tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan saat kau meninggal?"

        Yah.. ibu tiriku sebenarnya tak seburuk itu... kalau bisa dibilang sebenarnya dialah satu satunya orang yang mengerti aku saat itu . Dia merawatku dan menjagaku seperti anaknya sendiri , meskipun perkataannya sedikit pedas namun sebenarnya maksudnya baik . Oh ya... keesokan harinya Ibu tiriku memanggilkan psikolog kerumah untuk membantuku . Dokter ini bernama Dr. Martin , Dokter Martin cukup membantuku memperbaiki mentalku . Dia juga berkata bahwa dunia ini memang tidak adil , Jikalau dunia ini adil maka tak ada orang miskin di dunia ini . Perkataannya memang masuk akal namun aku malah tambah membenci dunia ini...

        Disekolah aku tak memiliki teman mereka hanya berbicara kepadaku saat mereka membutuhkan setelahnya mereka meninggalkan aku . Sungguh aku sudah tidak tahan lagi aku ingin secepatnya keluar dari dunia ini bagaimanapun caranya . Suatu ketika saat pulang dari Club bela diri Samurai aku bergegas pulang namun cerobohnya aku . Aku meninggalkan tasku di kelas . Aku kembali ke kelas dan mengambilnya , Hari makin gelap dan entah kenapa hawa dikelas menjadi dingin . Setelah itu aku berlari keluar kelas namun aku menabrak seseorang yang membawa sabit . Dia berkata "Myu? kau disini? apa kabar?" suara itu tak asing bagiku

        Saat aku melihat ke wajahnya aku ketakutan . Bagaimana tidak? ia tak memiliki wajah! yang kulihat hanyalah tengkorak . Namun saat aku ingin berteriak dia berkata "Jangan takut... ini aku ayahmu..." saat itu aku melihat setitik cahaya , Ah bukan maksudku setitik kegelapan yang akan mengubah hidupku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Default Title - Write Your OwnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang