CODE#2

768 153 13
                                    

O2 : a guy with blue hair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O2 : a guy with blue hair.




Alarm yang sempat Hyunsuk pasang sebelum ia tidur berbunyi, tandanya ia harus segera bangun dan bersiap-siap untuk ke bandara. Rasanya berat baginya untuk meninggalkan kasur berukuran king size miliknya ini.

Jam menunjukkan angka 7:19, Hyunsuk akhirnya memasuki kamar mandi. Bermaksud untuk membilas tubuhnya sebelum pergi.

Setelah semua persiapannya siap, Hyunsuk keluar dari kamarnya; bertujuan untuk mengisi perutnya yang terasa kosong. Diraihnya sebuah roti dan selai cokelat. Lalu ia dengan telaten memoles selai cokelat ke atas roti.

Dirasa cukup untuk mengisi perutnya, Hyunsuk berjalan ke arah ruang keluarga. Di sana terdapat kedua orang tuanya. Mereka berencana untuk mengantarkan Hyunsuk ke bandara.

Suasana di mobil terasa canggung dan hening. Hyunsuk tidak kaget lagi, karena memang ini seperti biasanya.

"Hyunsuk, tidak apa-apa 'kan?"

Suara lembut milik ibu Hyunsuk memecahkan keheningan yang ada. Hyunsuk menggeleng sambil berkata bahwa tidak apa-apa, semua baik-baik saja.

Hening lagi. Memang suasana seperti ini sudah biasa. Tatapan Hyunsuk berpaling pada jalanan Kota Seoul yang tidak terlalu ramai.





"Kalau ada apa-apa, kamu bisa hubungi ibu atau ayah. Hati-hati di sana!" ujar ibu Hyunsuk setelah memeluk erat anaknya.

Mata Hyunsuk berpaling menatap ayahnya. Berharap jika ayahnya mengatakan kata-kata yang sama seperti dengan ibunya.

Namun sepertinya hanya mimpi.

Hyunsuk berjalan dengan tidak semangat ke arah pesawat. Lalu mencari tempat duduk yang telah dikoordinasi oleh pihak bandara.

Dan setelah Hyunsuk duduk selama beberapa detik, secara tidak sadar Hyunsuk mulai terlelap.







Hyunsuk terbangun karena suara yang sangat dibencinya. Yang tidak lain adalah suara dengkuran yang berasal dari penumpang lain. Ia segera menatap dalam-dalam seseorang yang berada di sampingnya. Dengan tatapan tajamnya, tentunya.

hi high | gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang