CODE#5

705 110 12
                                    

O5 : hand in hand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O5 : hand in hand.



"Hyunsuk, kata mama nanti ada bawahan papa yang bakal anterin kamu ke kampus. Sekedar lihat-lihat aja kok."

Hyunsuk mengangguk ketika mendengar perkataan Rose. Saat ini, Hyunsuk, Rose, dan juga Byounggon sedang memakan sarapannya masing-masing. Hyunsuk mengunyah makanan dengan mata yang tertutup, sesekali ia bergumam.

"Kakak berangkat dulu, ya? Byounggon, jagain Hyunsuk!" pekik Rose setelah mencubit kedua pipi Hyunsuk.

"Nggak mau," sahut Byounggon lalu meletakkan piring bekas makanannya ke atas cucian piring.

"Dia masih asing sama Melbourne, Byounggon."

Masih asing katanya.

Selepas kepergian Rose, Byounggon duduk di sofa yang biasanya sering diduduki olehnya dengan Rose jika sedang santai.

Di sana Byounggon hanya memainkan ponselnya. Dan Byounggon merasa jika suasana di pagi hari ini cukup sepi. Diliriknya Hyunsuk yang sejak tadi berada di ruang makan dengan mata yang tertutup. Namun sesekali Hyunsuk mengunyahnya.

Tanpa sadar Byounggon memperhartikan Hyunsuk sampai Hyunsuk selesai dengan sarapannya. Dengan cepat Byounggon bertingkah secara natural; memainkan ponselnya.

Hyunsuk kembali masuk kamarnya dengan mata yang tertutup, tidak jarang Hyunsuk tertabrak dengan tiap sudut tembok.

Namun tidak lama kemudian Byounggon mendengar suara orang tertawa— atau lebih tepatnya suara tawaan Hyunsuk.

Lalu hening lagi, entah apa yang dilakukan oleh Hyunsuk, Byounggon tidak peduli. Namun belum lama kemudian Hyunsuk keluar dengan pakaian yang rapi. Baju berwarna putih polos yang dipadukan dengan kemeja bewarna oranye dan celana skinny bewarna hitam. Tidak lupa Hyunsuk memakai topi Peace Minus One miliknya yang bewarna hitam.

Byounggon sudah mencoba untuk tidak peduli, namun—

"Mau ke mana?"

"Kampus," jawab Hyunsuk tanpa menatap Byounggon. Kini Hyunsuk berjalan ke arah dapur— sepertinya ia sedang meminum air mineral yang sempat ia ambil dari lemari es.

Byounggon mengernyitkan dahinya. Seingatnya, Rose mengatakan bahwa akan ada bawahan ayah Hyunsuk yang mengantarkannya ke kampus. "Katanya dijemput?"

Hyunsuk kembali lagi di hadapan Byounggon lalu menggeleng, "Nggak. Gue tolak, gue mau berangkat sendiri aja. Lo gak usah nganterin gue atau jemput gue, gue bisa sendiri."

Mendengar perkataan yang dilontarkan Hyunsuk membuat Byounggon sedikit membuka mulutnya. "Gak usah terlalu percaya diri dong. Siapa juga yang mau."

hi high | gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang