NEXT PROBLEM

22 3 0
                                    

Masalah yang dihadapi Irwan tidak cukup sampai disitu,setelah ia berbangga dengan hasil yang ia peroleh pada saat pembagian rapot,ia masih dihadapkan beberapa masalah,dan saat ini adalah masalah yang paling besar dihadapi oleh Irwan,saat menjelang UN SMP Irwan harus ikhlas ditinggalkan ayahnya yang selama ini sakit,ayah Irwan yang telah sakit sekitar 11 tahun akhirnya meninggal dunia,disitu Irwan sangat terpukul karena ia merasa ia telah banyak melakukan dosa kepada ayahnya,maka dari itu saat ayah Irwan salaratul mait,Irwan menangis tersedu sedu tepat didepan telinga Ayahanda,ia menyesali apa yang telah ia lakukan pada ayahnya,namun memang manusia tidak bisa menghalang takdir yang sudah ditentukan,Irwan harus mengikhlaskan kepergian ayahnya,dan Bu Nia pun harus sungguh sungguh dalam membiayai sekolah Irwan,disitu Irwan sebenarnya tidak ingin membebankan ibunya,Irwan menvoba untuk bekerja dengan berjualan cemilan yanh dijual mirah,yah lumayanlah minimal ada buat ongkos sekolah,namun Ibu Nia bersikukuh kalau Irwan tugasnya adalah belajar bukan bekerja,biarkan Ibu yang bekerja dan membiayai hidup keluarga.Tugas Irwan saat itu hanyalah fokus pada belajar dan fokus pada UN yang akan dihadapi.Dengan sungguh sungguh karena keinginan Irwan yang ingin masuk SMA favorit di daerahnya,membuat Irwan lebih giat dalam belajar dan beribadah,memang usaha tidak akan mengkhianati hasil,Irwan akhirnya diterima di SMA favorit dan meraih peringkat ke 3 dengan nilai UN tertinggi di kelasnya.

Waktu Yang Akhirnya TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang