10

705 110 96
                                    

" Laut? " soalku.

" Yelah takkan tasik. "

" Ish. Kita buat apa kat sini? "

" Jom la keluar. "

" Kau tak jawab lagi soalan aku— "

Amsyar keluar dari kereta lalu menutup pintu. Dia melangkah menuju ke persisiran pantai.

Aku turut keluar dari kereta.

Aku berlari anak ke arah Amsyar.

" Melampau ek tinggal aku macam tu ja! " marahku kepada Amsyar.

" Kau tu yang banyak tanya sangat. "

" Kita buat apa datang sini? "

Amsyar memandang sekeliling.

" Tak ada orang ni. " kata Amsyar sambil memandang aku.

" Habis tu? "

Amsyar senyum.

" Weh kau jangan macam-macam. " aku menayang penumbuk dihadapan mukanya.

" Apa? "

" Kau nak buat apa hah? "

" Aku nak kau jerit. "

" Untuk? "

" Lepaskan semua Hana.. Semua. "

Aku terdiam. Aku pandang mata Amsyar. Kenapa dia baik sangat?

Aku mengeluh.

" Aku bukan suruh kau lepas oksigen dalam badan kau tu. Aku suruh kau lepas apa yang kau rasa. Marah, sedih, geram, kecewa.. "

" Aku try.. "

Amsyar sekadar mengangguk.

" ARGH!! ARGHHH!!!!! KENAPA KAU SUKA FISHA?! KENAPA KAU TAK SUKA AKU? KENAPA FARIS HAKIM KENAPAAAA?!!! AKU DAH BUAT APA YANG FISHA SURUH! KAU NAK PEREMPUAN LEMAH LEMBUT? AKU BUAT!!! AKU MALUKAN DIRI AKU DEPAN ORANG! KAU NAK PEREMPUAN PENDIAM? AKU BUAT HAKIM AKU BUAT! KAU SUKA KACANG? AKU SANGGUP KOREK TABUNG AKU SEBAB NAK BELIKAN KAU KACANG!! KACANG TU MAHAL TAU TAKKK?! ARGHHHH!!! "

Aku menangis. Aku tak pernah rasa kecewa macam ni. Faris Hakim cinta pertama aku. Aku tak pernah suka sesiapa pun sebelum ni. Sebab bagi aku semua tu buang masa..

Selama ni aku pandang remeh dekat perempuan yang broken teruk-teruk. Sekarang baru aku tau sakit dia macam mana..

Aku memukul dadaku sambil meraung. Rasa sesak semakin berkurang. Aku tekad. Ini kali terakhir aku menangis disebabkan Hakim.

Beberapa minit kemudian air mata aku sudah tidak mengalir lagi. Aku berdiri. Matahari yang bakal terbenam aku pandang.

" H-hana.. "

" Ya. " sahutku.

" Kau jerit apa tadi? " Amsyar berdiri dihadapanku.

" Hah? "

" Tadi kau jerit.. Fisha cakap apa? "

" Pasal perempuan Hakim suka tu? "

" Ya yang tu! Dia cakap apa? "

" Hakim suka perempuan lemah lembut dengan pendiam. "

" Fisha cakap macam tu? "

" Yelah. Kau tanya kenapa? Kau kan yang bagitau dekat Fisha. "

" Hana.. "

" Apa? "

" Aku bagitau dekat dia lain. "

" M-maksud kau? "

" Faris suka perempuan lasak, hyper, ceria. Dia suka perempuan yang banyak cakap. Senang cerita happy go lucky ar. "

" Apa? "

" And tadi aku dengar kau cakap kacang? Faris alergik kacang Hana. Dia memang tak boleh makan kacang. "

" K-kau merepek apa ni? Fisha cakap.. "

" Fisha tipu kau. "

" Mustahil Am! Dia kawan baik aku! T-takkan dia nak tipu aku.. "

" Tapi tu yang dia dah buat. "

Aku jatuh terduduk. Fisha...

Air mata aku mengalir lagi. Tak terkira berapa kali aku menangis harini. Kalau boleh jadi duit, kaya aku!

Amsyar duduk bertinggung dihadapan aku. Dia mengelap air mataku menggunakan hujung bajunya.

" Kenapa Fisha buat aku macam ni? Kami kawan dari kecik Am. Dia faham aku, dia always happykan aku bila aku sedih, dia marah aku bila aku buat benda bodoh, dia selalu ada bila aku perlukan someone... Aku sedih Am. "

" Shh aku ada. Jangan sedih-sedih dah. "

" Aku sanggup pilih kawan daripada cinta tapi dia pilih untuk khianati kawan demi cinta.. "

" Hana... Aku tak suka tengok kau macam ni. Aku tau kau kuat. "

" Aku tak kuat Am.. "

" Aku percaya kau kuat. Aku kenal kau dah lama Hana. Walaupun kita jarang bersembang dalam kelas. Tapi aku dah sekelas dengan kau tiga tahun Hana. Hana yang aku kenal tak macam ni. "

" Kenapa kau buat semua ni? "

" Sebab aku suka kau. "

Mata aku terbeliak.

" Apa kau merepek ni? "

" Apa? "

" Kau suka aku? "

" Haah. "

" Aku anggap kau kawan je Am... " kata aku dengan nada perlahan.

" Aku tau. " balas Amsyar.

" Dahtu kenapa kau buat semua ni? "

" Sebab aku suka kau. "

" Jangan... "

" Aku tetap akan suka kau jugak. " kata Amsyar sambil memandang ke arah lain.

Patut ke aku terima Amsyar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Patut ke aku terima Amsyar?

GrabWhere stories live. Discover now