Namaku laut,Aku berumur sangat panjang,
Sama tuanya dengan bumi ini,
Sudah kulihat berbagai hal terjadi di bumi ini,
Dari meteorit yang berjatuhan dan memanaskan badanku,
Gunung-gunung bayi yang merangkak menuju kedewasaan di atas permukaanku
Makhluk-makhluk dari masa nun jauh sebelum masehi hingga ber abad-abad masehi
Mungkin diantara banyak bagian di bumi, dirikulah yang paling sedikit berubah,
Namun, saat makhluk-makhluk itu muncul aku merasakan suatu hal yang berbeda
Suatu kebanggaan yang luar biasa
Karena apa ?
Karena diriku akhirnya banyak berguna bagi mereka,
Memang aku berguna bagi hewan-hewan didalamku, tapi saat ini, kebergunaanku lebih melimpah ruah.
Lihat makhluk makhluk kecil itu, mereka terlihat senang memandangku, bermain di sekitarku, menyelam kedalam badanku,
Lihat makhluk makhluk kecil itu, mereka terlihat penasaran memandangku, bertanya-tanya apa saja yang ada di dalamku, ingin menjelajahiku, silahkan saja, ku tak masalah.
Lihat makhluk makhluk kecil itu, mereka terlihat bersyukur memandangku, karena dari akulah pekerjaan mereka bergantung, mencari ikan, membudidayakan ikan dengan keramba-keramba apung.
Berabad-abad siklus ini berputar-putar, kita saling menguntungkan, mereka merasakan keuntungan dari aku dan aku dapat berguna bagi mereka.
Tapi... ada yang aneh akhir akhir ini
Badanku lebih penuh sesak dari biasanya
Banyak benda asing yang tak kukenali berkeliaran di dalam badanku
Hewan-hewan didalamku menangis karena benda asing ini
Banyak dari mereka menderita karenanya
Mati
Terjerat
Teracun
Benda apa ini....
Kenapa benda asing membunuh banyak hewan-hewan yang sudah kuanggap teman ini
Kenapa benda ini begitu jahat
Ah, apa aku tanya saja pada manusia, mungkin mereka mengetahuinya
Saat mengatakan itu, para hewan menatapku dengan marah
Manusia yang melakukan ini !
Ini perbuatan mereka !
Mereka ingin membunuh kita !
Mereka ingin membunuh mu !
Mereka tak peduli dengan keadaanmu !
Mereka hanya peduli dengan ego mereka !
Aku tak percaya dengan mereka
Manusia tidak mungkin melakakukan ini, tidak mungkin !
Saat fokusku beralih ke muara, aku melihat benda asing penyebab masalah ini datang darinya,
Ku bertemu dengan sungai,
Kulihat dia sudah begitu ringkih
Parasnya kuyu tak bertenaga
Dia sudah sekarat
Apa yang terjadi kepadamu wahai sungai
Manusia menyiksaku, menginjak injakku, meludahiku, aku sudah tidak lebih dari penyaluran sampah, maafkan aku laut
Kenapa kau berkata begitu wahai temanku
Saat aku melihat apa yang dia maksud, aku sadar
Benda benda asing laknat itu mengalir diatas, didalam bahkan mengedap di dasar tubuhnya
Yang mengalir lah yang masuk kedalam tubuh ku
Ku pandang lagi sungai, menatap senyum lemahnya...
Oh wahai sungai, kau tidak bersalah apapun
Kami sebagai makhluk penyedia kebutuhan manusia, tidak akan pernah bisa menyalahkan mereka
Kamu tunduk dan patuh, bahwa kami akan berguna bagi mereka
Apapun yang terjadi
Tapi tak adakah dihati mereka...
Sebuah kesadaran bahwa kami,
Perlahan-lahan mati
Oh manusia, makhluk-makhluk kecil
Kau begitu kecil tapi perbuatan-perbuatanmu begitu besar
Mungkin karena ini Tuhan menjadikan kalian semua pemimpin di muka bumi,
Karena kalian bisa berbuat besar dari hal-hal kecil
Apakah kalian sadar akan hal itu ?
Kenapa kalian tidak sadar ?
Bukannya kalian memliki akal untuk berpikir,
Bukannya kalian memiliki hati untuk merasakan emosi,
Bukannya kalian memiliki panca indra untuk berekspresi,
Bukannya kalian memiliki kelengkapan jasmani dan ruhani lebih dari makhluk Tuhan yang lain,
Berkah dari Tuhan manakah lagi yang kalian dustakan, wahai manusia ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembunuhan
Poetry[Sekumpulan Narasi Hati Akan Hidup] Kita adalah pembunuh, pembunuh bagi hati orang disekeliling kita, lingkungan kita dan bumi kita. Tapi apakah kau tau, kita ini begitu dungu dan dipenuhi oleh ego ! Apakah kita akan sadar akan hal ini ? Atau kita...