Pembunuh Laut

108 12 7
                                    

Namaku laut,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namaku laut,

Aku berumur sangat panjang,

Sama tuanya dengan bumi ini,

Sudah kulihat berbagai hal terjadi di bumi ini,

Dari meteorit yang berjatuhan dan memanaskan badanku,

Gunung-gunung bayi yang merangkak menuju kedewasaan di atas permukaanku

Makhluk-makhluk dari masa nun jauh sebelum masehi hingga ber abad-abad masehi

Mungkin diantara banyak bagian di bumi, dirikulah yang paling sedikit berubah,

Namun, saat makhluk-makhluk itu muncul aku merasakan suatu hal yang berbeda

Suatu kebanggaan yang luar biasa

Karena apa ?

Karena diriku akhirnya banyak berguna bagi mereka,

Memang aku berguna bagi hewan-hewan didalamku, tapi saat ini, kebergunaanku lebih melimpah ruah.

Lihat makhluk makhluk kecil itu, mereka terlihat senang memandangku, bermain di sekitarku, menyelam kedalam badanku,

Lihat makhluk makhluk kecil itu, mereka terlihat penasaran memandangku, bertanya-tanya apa saja yang ada di dalamku, ingin menjelajahiku, silahkan saja, ku tak masalah.

Lihat makhluk makhluk kecil itu, mereka terlihat bersyukur memandangku, karena dari akulah pekerjaan mereka bergantung, mencari ikan, membudidayakan ikan dengan keramba-keramba apung.

Berabad-abad siklus ini berputar-putar, kita saling menguntungkan, mereka merasakan keuntungan dari aku dan aku dapat berguna bagi mereka.

Tapi... ada yang aneh akhir akhir ini

Badanku lebih penuh sesak dari biasanya

Banyak benda asing yang tak kukenali berkeliaran di dalam badanku

Hewan-hewan didalamku menangis karena benda asing ini

Banyak dari mereka menderita karenanya

Mati

Terjerat

Teracun

Benda apa ini....

Kenapa benda asing membunuh banyak hewan-hewan yang sudah kuanggap teman ini

Kenapa benda ini begitu jahat

Ah, apa aku tanya saja pada manusia, mungkin mereka mengetahuinya

Saat mengatakan itu, para hewan menatapku dengan marah

Manusia yang melakukan ini !

Ini perbuatan mereka !

Mereka ingin membunuh kita !

Mereka ingin membunuh mu !

Mereka tak peduli dengan keadaanmu !

Mereka hanya peduli dengan ego mereka !

Aku tak percaya dengan mereka

Manusia tidak mungkin melakakukan ini, tidak mungkin !

Saat fokusku beralih ke muara, aku melihat benda asing penyebab masalah ini datang darinya,

Ku bertemu dengan sungai,

Kulihat dia sudah begitu ringkih

Parasnya kuyu tak bertenaga

Dia sudah sekarat

Apa yang terjadi kepadamu wahai sungai

Manusia menyiksaku, menginjak injakku, meludahiku, aku sudah tidak lebih dari penyaluran sampah, maafkan aku laut

Kenapa kau berkata begitu wahai temanku

Saat aku melihat apa yang dia maksud, aku sadar

Benda benda asing laknat itu mengalir diatas, didalam bahkan mengedap di dasar tubuhnya

Yang mengalir lah yang masuk kedalam tubuh ku

Ku pandang lagi sungai, menatap senyum lemahnya...

Oh wahai sungai, kau tidak bersalah apapun

Kami sebagai makhluk penyedia kebutuhan manusia, tidak akan pernah bisa menyalahkan mereka

Kamu tunduk dan patuh, bahwa kami akan berguna bagi mereka

Apapun yang terjadi

Tapi tak adakah dihati mereka...

Sebuah kesadaran bahwa kami,

Perlahan-lahan mati

Oh manusia, makhluk-makhluk kecil

Kau begitu kecil tapi perbuatan-perbuatanmu begitu besar

Mungkin karena ini Tuhan menjadikan kalian semua pemimpin di muka bumi,

Karena kalian bisa berbuat besar dari hal-hal kecil

Apakah kalian sadar akan hal itu ?

Kenapa kalian tidak sadar ?

Bukannya kalian memliki akal untuk berpikir,

Bukannya kalian memiliki hati untuk merasakan emosi,

Bukannya kalian memiliki panca indra untuk berekspresi,

Bukannya kalian memiliki kelengkapan jasmani dan ruhani lebih dari makhluk Tuhan yang lain,

Berkah dari Tuhan manakah lagi yang kalian dustakan, wahai manusia ?

PembunuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang