Anneth terbangun dipagi hari seperti biasa rutinitas Anneth bangun tidur dan sebelum tidur adalah menulis blog pribadinya namun semalam ia sangat kelelahan makanya ia tidak menulis blog pribadinya
"Disetiap pagi buta,," Anneth menulis blognya dengan sedikit gerutuk dibibir manisnya
"Disetiap pagi buta aku membangunkan tubuhku untuk melepas kejadian dihari kemarin ntah senang,sedih,ataupun buruk aku cepat cepat melepasnya untuk pelajaran dihari yang akan datang...
Sekarang ini aku berdiri di satu titik dimana aku harus benar benar berjuang sendirian tanpa adanya bantuan dari orang lain...tentang dia yang baru baru aku kenal aku tidak lernah tau siapa dia sebenarnya? Apakah dia baik? Cocok? Atau malah sebaliknya aku hanya mengharapkan semoga perasaan ini tidak berlanjut dengan apa yang terjadi oleh Friden" Anneth sedikit meneteskan air mata dan langsung menghentikan menulis blognyaTidak lama dari itu handphone milik Anneth berdrring telfon dari papinya
"Halo pi? Kenapa kok nelfonnya ke hp kakak bukan ke hp mami?" Anneth langsung keluar meninggalkan kamarnya dan menuju maminya didapur
"Ini sama mami ni kakak mau mandi" Anneth meninggalkan handphone nya dan langsung menuju kamar mandi
~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~Sekarang Deven sudah berada dibandara dia menunggu penerbangan pesawatnya pukul 08:45
Sekarang masih jam 08:15 Deven masi mempunyai kesempatan untuk bermain ponselnya sebelum take out dia hanya melihat lihat album kesayangan idolanya yaitu MJ. Walaupun MJ sudah meninggal tapi bagi Deven MJ masi tetap menjadi idola pertamanyaTidak lama dari itu Deven sudah bersiap untuk take out dan memasuki pesawat. Didalam pesawat perasaan hati Deven tidak enak entah mengapa
"Ma kok perasaan adek ga enak?" Deven menatap manis mamanya dengan mata indahnya
"Kenapa adek ga enak badan?"mama mengelus rambut Deven
"Engga ma adek keinget sama papa sama kakak" Deven terus gelisah
"Udah adek tidur aja nanti kita telfon ya papa sama kakak"
Deven hanya menanggapi anggukan dan langsung mengalihkan pandangannya ke jendela pesawat
Sesampainya dibandara Deven langsung disambut oleh papa dan kakaknya. Dia tidak perduli dengan barang barangnya ia langsung berlari menuju pelukan papanya
"Eh adek kenapa tumben" papanya hanya membalasa pelukan dari sikecil Deven
"Adek khawatir sama papa" tiba tiba Deven menangis dipelukan papanya
"Lohh nangis adek ga pernah nangis lo"
"Ayok pa kita pulang adek mau cepet cepet pulang" Deven langsung melepaskan pelukannya dan manarik narik tangan papanya sambil menangis
"Iya iya ayok kita pulang" tangan Deven 2pa oleh papanya r menuju mobil
"Kak tunggu mamanya ya" papa dan Deven meninggalkan bandara dan menuju parkiran
"Pa adek duduk didepan ya" Deven membuka pintu depan dan langsung membaringkan tubuhnya
"Adek kenapa kok tumben,mukanya pucet gitu adek belom makan?" Papa memiringkan badannya supaya lebih leluasa berbicara kepada anaknya
"Huft" Deven membuang nafas dengan berat "Adek gapapa kok pa"
Tiba mama dan kakak menyusul masuk kedalam mobil
"Loh kenapa ini" mama menoleh kearah papa dan Deven
"Gapapa ma ayo pa jalan" Deven kembali merebahkan badannya dan membuang pandangan kearah jalan sebelah kiri
Semua yang berada dimobil merasa bingung dengan tingkah laku Deven. Sesampainya dirumah Deven pun langsung menerobos masuk kedalam kamarnya dan segera mengunci pintu kamar,Deven merasa harinya sangat lah gelisah entah mengapa
07:00 WIB waktu makan malam sudah tiba Deven pun keluar dari kamar dengan menggunakan piamanya yang berwarna hitam. Deven hanya duduk dimeja makan menunggu piring nasinya diisi oleh mamanya. Walaupun ada pembantu tapi Deven tidak ingin piring makannya diisi oleh pembantu
"Ma ngerasa ga" tiba tiba Deven mengatakan hal yang aneh itu dan langsung saja menjadi pusat perhatian seisi rumah
"Ngerasa apa dek" sambil menyodorkan piring nasinya
"Serius ma tadi adek ngerasain kayak geter gitu" Deven berdiri dan tidak mengambil piring makannya
"Tukan lagi ma!!" Suara Deven semakin mebesar
"Mana dek kita ga ngerasain apa apa" saut papa
"Dek please jangan halu,kebanyakan ngelamun si" nada kakaknya sedikit menaik
Tiba tiba Deven menunjuk arah lemari ES yang tiba tiba bergetar
"Tukan ma liat liat pa oy liat tu" dia menunjuk nunjuk kearah kulkas sambil ketakutan
"Astaga iya pa ayo kita keluar" Deven langsung berlari menuju kamar mengambil handphone nya dan tas yang sedikit berisi baju bajunya
Begitu juga dengan yang lain,seluruh isi komplek yang ada disitu berlali keluar rumah karna mereka takut terjadi apa apa
Deven langsung berlari keluar,ternyata kegelisahan Deven tadi adalah tentang ini😔
Deven hanya terdiam melihat kondisi ditemoatnya yang berada dibawah keselamatan dia hanya bisa terdiam dan menangis"Dek maaf ya tadi kakak semoet ga percaya" Deven dipeluk dari belakang dengan kakaknya
Deven hanya bisa menangis sambil membalas pelukan kakaknya
PRAY FOR LOMBOK😔😭😭😭
Deven membuat instastorynya dan langsung ditanggapi banyak orang salah satunya AnnethTING
anneth.dlc
Eh astaga tuhan yang sabar ya😓deven.cp23
Iya thanks doanyaanneth.dlc
Keluarga gapapa kan? Atau gimana?deven.cp23
Gapapa mungkin menetara waktu tidur diluar rumah nungg tenda posko datenganneth.dlc
God bless ven
Semoga gaada apa apa yadeven.cp23
Aminn makasi yaUntuk sementara waktu Deven dan keluarga tidur di tenda pengungsian supaya keselamatan terjaga. Karna mama Deven adalah seorang dokter maka tugasnya tidak pernah berhenti selalu saja datang sedangkan Deven hanya bisa mengikuti kemana mamanya pergi walaupun mama sangat sibuk tapi mama selalu menomor satukan deven
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Duhh kira kira kenapa ya😓semoga Deven sekeluarga baik baik aja deh aminn,,,,
Mau liat kenapa nantinya Deven jangan lupa vote dan kasi☆gampang kok tinggal swipe up☝langsung muncul😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Enemy-[deven.cp]
Teen FictionHe is my enemy and he is my boyfried💑 . . . . . . . . . . . . @devencp @anneth.dlc