Back to author pov ___Tasya yang kini hanya bingung harus apa, mengecheck hp berulang kali.
Entah apa yang ia tunggu.Setelah ingin beranjak dari sofanya yang sangat nyaman untuk bermalas malasan akhirnya ia pun memutuskan pergi ke kamar.
Derttt.... Derttt....
Dengan gerakan super cepatnya ia meraih hp itu dan mengechecknya.
Entah apa yang ia dapatkan dari benda pipih itu, kini sepertinya ia telah mendapatkan apa yang ia tunggu.
Matanya yang kini berbinar, dan moodnya kembali membaik.
Tasya langsung bergegas masuk kamar dan masuk kamar mandi untuk mandi dan bersiap untuk pergi.
Sabtu ini ternyata ada kupon gratis bagi pelanggan tetap di cafe XIX.
Ternyata memang itu yang dibutuhkan tasya kini,
Cafe XIX adalah cafe favorite tasya, bahkan pelayan hingga pemilik cafe tersebut kenal dan hafal betul dengan tasya.
Kini tasya sudah siap untuk pergi, walaupun sendiri tapi ia betah berlama lama di cafe tersebut.
Dengan style khas nya ia selalu tampak cantik dan manis.
Ia menuruni tangga dan melihat bahwa temen temen abangnya belum datang, nampak dari raut wajahnya yang senang.
"bang gue pergi ya, bay" sambil melambaikan tangannya ke abangnya yang masih rada kebingungan.
"eh mau kemana lu, tadi ngambek dan sekarang kerasukan apaan lu" balas reynald dengan wajah penasaraan
"biasa bang, cafe, oya besok senin jan lupa pulang sekolah lu traktir gue. Lu dah janji! " tasya mengeluarkan telunjuknya yang menunjuk ke arah reynald
"iya, gue tau, gausa pake nunjuk segala kale" jawab reynald dengan nada kesal sambil mulutnya yang penuh dengan roti
"supir lo tuh dah nyampe! " tambah reynald dengan dagunya yang mengarahkan pada ojek online yang sudah dipesan oleh tasya
"yaudah gue pergi bang, Assalamualaikum " tangan tasya yang menutup gerbang dan dibalas oleh reynald
"Waalaikumussalam "
Saat tasya sampai ia pun langsung bergegas masuk, ia membelalakkan matanya terkejut dan sekaligus aneh
Aneh biasanya kafe ini ramai apalagi hari weekend gini, apa gue aja yang terlalu pagi~batinnya
Jam 11:00 itu bukan pagi ya gengs, mungkin karna cafe itu kalo weekend bukanya jam 9:30 jadi mungkin masih terlalu awal untuk dia datang.
"hai Bim, gue biasa ya :)" senyum nya ramah kepada pelayan yang sudah ia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
mocca and macha
Teen FictionTakdir mempertemukan kita dalam jiwa yang rapuh namun indah pada waktunya Happy reading Not story bad girls