the reason I hate that night

13 2 3
                                    

Enjoy and Happy reading
🌚

Anastasya adalah pribadi yang sangat sangat suka kedamaian dan paling benci dengan keramaian. Itulah mengapa dia tidak suka malam ini malam yang membawanya menuju keramaian apalagi hal hal yang formal dan resmi sangat membosankan bagi tasya. Tasya sering kali menangis jika harus pergi ke acara acara resmi milik papanya itu atau teman papanya yang mengundang keluarganya untuk ke acara resmi, tapi kini ia sudah mulai untuk terbiasa dan selalu bilang  hanya sebentar saja  entah kata itu selalu menguatkan nya.
Dan ia selalu ingat akan Bundanya

Flashback on

Gadis mungil yang berusia sekitar 8th itu duduk termenung di depan ruang ICU yang menampakkan ada wanita paruh baya yang berusia sekitar 30th an ia dikelilingi oleh banyaknya kabel dan selang yang tertancap ditubuh wanita itu, dan ada monitor kecil di samping ranjangnya yang memperlihatkan detak jantungnya seolah hidup dan matinya hanya tergantung kepada benda benda itu.

Gadis itu berderai air mata yang membasahi pipi mungilnya itu rambut panjangnya yang di urai dan kepalanya yang menunduk membuat orang luar yang melihatnya tidak begitu melihatkan bahwa dirinya menangis atau tidak karna hampis sebagian wajahnya tertutupi oleh rambutnya yang hitam pekat dan lebat itu. Ya dia adalah tasya yang sedang menanti bundanya untuk sadar.

Seorang anak lelaki yang berusia sekitar 12th berlari memeluk tasya  ia mengusap air mata tasya dan memeluknya lagi dengan eratt seakan memberi kekuatan dan kenyamanan untuk tasya agar tetap bertahan. Anak lelaki itu adalah reynald, di sangat menjaga tasya sejak bundanya sakit.

Papanya datang dan menghampiri mereka berdua
"ayo , tidak usah menangis " papanya menarik tangan mereka dan membawanya keluar menjauhi ruangan ICU itu dan meninggalkan bundanya,

Di dalam perjalanan pun tasya hanya memeluk reynald dan menangis. Bagaimana tidak bundanya sedang koma papanya malah tidak peduli dan tetap akan membuat acara yang sangat mewah dan harus dipandang oleh rekannya itu sangat sangat baik.

Reynald yang sangat faham dengan keadaan tasya, ia selalu menenangkan tasya tapi sebenarnya reynald sangat ingin menangis ia hanya menahannya dan tidak ingin membuat tasya lebih sakit lagi.

Sesampainya di acara, tasya hanya memegang erat tangan reynald karna disana banyak sekali anak kecil yang bersama dengan ibu mereka itu yang membuat tasya sangat ingin menagis.

Tasya terlalu rapuh untuk malam ini dan papanya lalu meninggalkannya ditempat itu dan tasya hanya ditemani oleh reynald. Perasaan anak sekecil itu sudah disakiti secara tidak sengaja bahkan tidak sadar oleh papanya.

Acara yang sangat lama itu akhirnya selesai dan mereka dipulangkan tapi tasya mengelak ia ingin ke rumah sakit
"pa.. Kita ke rumah sakit aja ya, kasian bunda sendirian " ucapnya memohon
"gausah pulang bunda biarin sendiri lagian juga ada dokterkan kenapa harus ditemani, kamu juga kan masih kecil kalo disana malem malem gak baik tau! " jawab papanya dengan nada kesal
"tapi pa..  Bunda kasian..  Hiks hiks hiks" tasya yang tadi hanya menahan sekarang menangis
"iya pa kasian bunda pa " tambah reynald
"udah kamu gausah ikut ikutan, bunda kamu itu gak sakit biarin mati aja sekalian" jawab papanya dengan nada meninggi

"Hiks hiks hiksss "seketika tangis tasya pecah dan memeluk erat ke tubuh reynald

Flashback off

Sesampainya dirumah reynald sangat tidak tega melihat adiknya yang terlelap ia bangunkan
Akhirnya ia menggendong nya ke kamarnya
"ugh.. Berat juga lu sya diet sono! " dengan nafas yang ter engah engah reynald menggunam

Belum beranjak keluar kamar reynald melihat ada bingkai foto yang menampilkan tiga orang disana ada bundanya, reynal dan tasya . Dibawahnya ada tulisan

Aku bahagia sama bunda, bunda selalu disisi kak reynald sama tasya kan. Bunda selalu jadi bintang nya kak rey dan tasya yang paaaling terang
Aku sayang bunda 💕

Seketika air mata jatuh menitikkan di atas bingkai, reynald gak tahan dan menangis sejadinya di kamar tasya. Tasya pun hanya terbangun samar dan kemudian tidur lagi.

Tasya pov

"huahemm,,, gue mimpi gak sih kalo kak reynald nangis dikamar gue? Ah serah btw gue digotong ama kak rey wkwkwk sa ae tuh cebong aer"

Jam berapa nih, gue pun ngelihat kalo ini udah jam 10 pagi seketika
Satu

Dua

Ti....

"WAGELAAAAAAAAA GUE GAK SHOLAT SUBUHHHHHHHHHHH ABANGGGGGG LU KAGAK BANGUNIN GUEEE"

Brak

"bisa gak gausah teriak teriak lu kutu aer bikin gue tambah pusing aje" reynald sambil menggaruk garuk kepalanya yang rambutnya entah acak adul kek kapal pecah

"bang lu tadi shalat subuh kagak? " gue turun dari ranjang dan berjalan ke abang gue

" ya shalat lah emang elu_-" dengan wajah datarnya pengen rasanya gue tonjokk

"lah elu kagak bangunin gueee! "
"kuping gue sakit BEGE! Berapa kali gue harua bangunin elu! "
"lah masa sih bang? " gue bingung harus apa dan yaudeh gabutz melanda.

Gue turun ke bawah trs kedapur cari makanan eh kagak ada yaudah deh gue masak aja buat gue iyekan
"bang lu mau pergi kagak! " teriak gue
"gausah teriak woi gua disini" lah entah sejak kapan dia ada di samping gue kayak kecoa terbang aja cepwt banget Wkwkw
"lah sejak kapan lu disitu hah! " gua kaget dan gue tanya aja
"ntar temen gue pada kesini lu masak kek anak cewe juga" lah temen siapa eta kenapa kok gue yang masak
"eh temen saha bang! Gak ah ga jadi bikin mood gue ancur lo"
Gue pergi ke atas yah walaupun gak ke kamar. Gue tinggalin tuh curut biar masak sendiri temen siapa yekan kesel kan gue.

••••••••••...••••••••••...••••••••...•••••••...

Have funnn
Gimana seru gak??

Vote, komen kasih kritik dong, share and follow ya
Don't forget guys biar aku semangat buat lanjut
Dan bisa sampai selesai

Have fun
See you and thw next up luv yu all

mocca and macha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang