Bagian tanpa judul 2

6 0 0
                                    

"saatnya jam ke 12"jam terakhir untuk hari ini...Akhirnya jam terkahir juga..

Tiba tiba Fauzi menghampiri mejaku

"bill dipanggil Bu Aya"ujar Fauzi

"mau apa?"

"gak tau,katanya panggilkan nabilla sekarang.Di kantor guru"

"oh.ya udah"

"Eh,kemana?"Tanya Vina

"Kekantor"

"mau ditemenin?"

"nggak usah,sebentar doang kok"

Aku bergegas pergi menuju kantor.

"Permisi" ...aku mengetuk pintu kantor..

Lalu menghampri bu Aya yang sedang membaca buku..

"Bu Aya ,ada apa?"

"eh kamu ndo,ini ibu minta tolong sampaikan tugas ini kekelasmu ,kelas 11 ipa6,ipa 7.Besok ibu ndak disekolah"

"oiya bu"

"makasih ya ndo.ibu nitip kelas juga,jangan rame ya"

"siap laksanakan buuu"ujarku "ya sudah bu,saya pamit kekelas dulu"

"yaudah,makasih ya "ujar Bu Aya.Aku tersenyum dan sedikit menanggukan kepala.

Saat hendak pergi...

"nak,nak..."seorang guru memanggilku

"iya bu,ada apa?"tanyaku

"kamu tau ruang PSB yang baru kan?"

"iya bu,saya tahu"

"ini,tolong antarkan dia kesitu ya,dia nggak tahu soalnya"

Rasanya aneh,walaupun ruang PSB baru,tapikan ruangnya gampang terlihat masa gak tau.

Namun,rasa rasanya aku kenal dengan orang dihadapan Bu Risa ini,dari gaya rambutnya,cara berpakaiannya,cara berdirinya,seperti...

"hai"sapa dia

"ha?dia lagi?"gumamku dalam hati

"iya anterin ya .Kamu ikut dia,inget pesen ibu ya.jangan sampai lupa"ujar Beliau padanya

"iya bu,santai aja..."ujarnya

"yaudah sana"ujar Beliau.

Kamipun pergi ..Masih heran saja aku,mengapa dalam satu hari ini aku sering sekali bertemu dengannya ,padahal sebelumnya aku sama sekali belum pernah melihatnya.Dia sering sekali menatapku sepanjang jalan,beberapa kali mata kami saling bertemu.Rasanya canggung,belum ada pembicaraan apapun sejauh ini.Sampai akhirnya,

"jauh nggak ruangannya?"Tanya dia.Aku hanya menggelengkan kepala.

Selama berjalan,aku hanya diam,dan diam bahkan untuk melihatnya seperti tadipun tidak.

Tak berapa lama Kami sampai..

"ini ruangannya?"Tanya dia.Dan lagi lagi aku hanya menggunakan bahasa isyarat,hanya menganggukkan kepala.Lalu diapun masuk kedalam ruangan itu..

Melihat dia masuk,akupun pergi.Tak mungkin aku harus menunggunya,tugasku kan hanya mengantarnya saja.Baru beberapa langkah aku berjalan,terasa seperti ada seseorang yang mendekat..

"eh tunggu."ujarnya. yang langsung mengikuti langkah kakiku.Lantas aku hanya melihatnya.Dan lagi,aku hanya tersenyum.Entah kenapa ,rasanya lidahku kaku,bahkan hanya untuk berkata "ya".

"bareng aja"ujarnya.

"ah gimana nih"ujarku dalam hati

"nggak usah tegang gitu,nggak akan diapa-apain kok"ujarnya lalu tersenyum.Sontak aku kaget dengan ucapannya.

"ini anak bisa baca pikiran orang apa gimana sih"gumamku dalam hati

"btw,makasih ya"ujar dia.Ya ,lagi-lagi aku hanya tersenyum.Rasanya lidah ini seperti dipagari oleh sesuatu..

"sekelas sama fauzi?"Tanya dia.lagi lagi Aku hanya menganggukkan kepala.Aku yang sedari tadi berjalan menunduk kaget saat tiba tiba dia menarik tanganku,karena aku hampir menabrak seseorang.

"eh,sorry sorry "ujar salah satu segerombolan cewek anak kelas 12,yang aku gak kenal.Sambil memlihat dari bawah sampai atas.

"iya iya nggak apa apa kak"sahutku.Ya aku merasa sedang diperhatikan secara detail.

Mereka langsung kembali berjalan lagi.Dengan suara samar,aku mendengar ada yang berkata

"eh dia kok bisa sama devan sih"

"Hufft...kalau jalan liatnya kedepan"ujarnya,sambil memegang tanganku.Aku yang masih memperhatikan mereka tak menanggapi ucapan dia.

"udah,jangan diliatin mulu"tiba tiba dia ada dihadapanku.

Aku langsung berbalik dan kembali berjalan

"oiiy,nggak bisa ngomong ya?dari pagi kita ketemu,dan sampai sekarang gue belum pernah denger suara lo."ujarnya.Aku hanya bisa menghela napas,dengan mata yang sering sekali berkedip.

Sebenarnya aku hanya ingin mengabaikan semua ucapan dia,tapi kalau inget dia tadi nolongin aku jadinya nggak enak juga.

"bisa kok"ujarku ,rasanya seperti berbicara dengan bahasa inggris ,banyak kosa kata yang aku perhatikan.Lantas diapun mengulurkan tangannya..
"devan"

"ah,nabilla" aku kaget,sampai tidak menjabat tangannya.

"temen fauzi?"

"iya"

"hemm.."

"emm,anak baru ya?

"bukan,kenapa?"

"ah,nggak perasaan baru liat"

"bukannya tadi pagi udah liat?"

"aih dasar"gumamku dalam hati "enggak maksudnya dari dulu"

"oh"

"hah?oh ?ah udah mati akal nih kalo jawbnya gini"ujarku dalam hati

dia melihat lihat ke suatu arah

"emmm..duluan ya"ujarnya dan langsung pergi berlari

"hemmm"


JANGAN BELOK,LURUS AJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang