prolog

47K 1.4K 22
                                    

HOlla!

author kembali lagi, please jangan marah karena author unpublish semua part,  soo semua  bukan tanpa alasan kokk,  jadi alasannya karena menurut author ceritanya perlu di rombak biar feel nya dapat gituuu,  dan yang pasti biar yang reader silent kesel,  yaa melas 😅

dan juga kan author jarang pake banget yakan update,  tapi sekarang author telah kembali dari hibernasi author yang lamanya kayak nungguin si dia peka,  yapara. soo kalian ngga bakal lagi deh di gantungi kayak jemuran hehe

Tinggalkan jejak kalian dengan cara

vote and comment








*****************

Seorang gadis SMA  memiliki wajah cantik, dengan wajah  bentuknya bulat, alis mata tebal, bulu mata yang lentik, hidung agak mancung, serta bibir tipis berwarna pink tengah bersenandung ria sembari berjalan melewati taman, rambutnya yang di gerai berterbangan di tiup angin, bukannya kesal  justru itu membuatnya tertawa dan senang .

Tiba tiba langkahnya terhenti dan senyumnya pun pudar, tak sengaja dia melihat sosok pria tengah duduk menunduk, gadis itu memfokuskan penglihatannya ke pria yang berjarak dengannya hanya 1 m, dia melihat pria itu sepertinya sedang bersedih, pria itu terlihat kacau ,rambutnya tidak tertata rapih. Gadis itu merasa iba.

Entah dorongan dari mana, dia mendekati pria yang tidak dikenal nya sama sekali. Ketika sudah berada di dekatnya, pria itu belum menyadari kehadirannya, hingga pria itu merasa bangku yang dia duduki bergerak, barulah ia menoleh ke samping Dan betapa terkejutnya dia mendapati seorang gadis SMA tengah tersenyum lembut kepadanya. Bukannya membalas, pria itu mengacuhkannya.

Gadis itu menarik nafas perlahan, lalu menghembuskannya kemudian tersenyum

"Lagi ada masalah ya?" Tanya gadis itu lembut.

Pria itu tidak bergeming. Merasa tidak di respon, gadis itu  begitu gencar ingin mendapat balasan dari sang pria

"Kalau ada masalah cerita aja sama saya kak, mungkin saya bisa memberi solusi untuk masalah kakak" ucapnya memancing pria itu membuka suara.

Namun lagi lagi pria itu masih belum merespon, dia hanya mendengarkan celotehan gadis itu.

Gadis itu tidak putus asa, dia akan berusaha membuat pria di hadapannya ini berbicara.

"Kalau kata orang ya kak 'terkadang kalau kita ceritakan masalah kita ke orang yang tidak dikenal ,itu bisa membuat beban yang kita hadapi  terangkat sedikit loh, sebab orang asing tidak akan menghakimi kita dengan cerita yang kita ceritakan , dia hanya akan mendengarkan dan memberi solusi, bukan menghakimi' bagaimana kak? Kakak mau cerita tidak dengan ku, siapa tahu aku bisa memberi solusi untuk masalah kakak" lagi lagi gadis itu tersenyum lembut.

Pria itu menghela nafas frustasi, kemudian menoleh ke gadis yang tidak berhenti mengoceh hanya untuk mendapat respon darinya.

Pria itu tersenyum miris.

"Aku.." ucapannya tertahan di kerongkongan, nafasnya tercekat. Entah keberanian dari mana gadis itu memeluk pria itu dan meletakkan kepalanya di dada nya, gadis itu mengelus pundak pria itu dengan lembut.

"Kalau belum mau cerita juga nggak apa apa, yang jelas satu hal yang harus kamu tahu, bahwa hidup ini akan terus berlanjut, jangan sampai satu masalah melemahkanmu di satu titik, kesedihanmu adalah awal kebahagiaanmu, jangan jadikan kesedihanmu sebagai senjata untuk melemahkanmu...." jeda gadis itu masih mengusap lembut bahu pria yang tengah di peluknya.

"... ingat lah tuhan selalu bersama orang orang yang berjuang dalam hidupnya, orang yang tidak terlarut dalam kesedihan, semisal kakak merasa kacau dan benar benar berada di titik lemah, ingatlah satu hal, aku hidup untuk seseorang yang sangat aku cintai percayalah kau akan bangkit lagi kak" ucap gadis itu melepas pelukannya dan menatap pria di hadapannya ini.

Setelah mendengar kata kata dari gadis itu pria itu tersenyum, senyuman yang bisa membuat gadis di hadapannya terpukau dan ikut tersenyum.

"Siapa nama mu"

"Namaku Alsiska Aurora Murth" gadis itu tersenyum.

Pria itu tersenyum penuh arti dan beranjak dari tempatnya duduk dan meninggalkan gadis itu.

Beberapa detik

"Oh astaga.. aku lupa menanyakan namanya" gadis itu menepuk jidatnya, setelahnya tertawa menyadari kebodohannya. Seperginya pria tadi gadis itupun juga beranjak pulang. Karena hari sudah mulai sore...

semoga suka ya sama prolog nya

SEE

AUTHOR CUTEE 😘

FRANSISKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang