Chapter 2

775 119 16
                                    

Complicated Love

Dedicated To Crossing The Universe Event

Disclaimer : Masashi Kishimoto dan Fujimaki Tadatoshi

Rate : T

Genre : Romance

Pairing : AkaHinaKuro

Happy Reading~

Chapter 2

@iinzhafira


Hinata menghela napas lelah. Malam minggu harus menghabiskan waktunya di kampus. Tugas revisi yang menumpuk, harus dikumpulkan akhir minggu.

Ia mengusap wajah pelan, andai akhir-akhir ini, hidupnya tidak diganggu Setan Merah atau si Rambut Api pasti tidak akan keteteran dengan tugas kampus. Biasanya dia tak pernah molor dalam mengerjakan tugas. Ini pertama dan berharap juga yang terakhir kalinya.

'Ya Tuhan, jauhkan Setan Merah itu! Aku ingin hidupku kembali tenang, seperti dulu sebelum mengenal dia.'

'Sial!!!! Sudah larut malam, kenapa tidak ada angkot dan Taxi lewat. Di saat seperti ini kenapa Kuroko pas tidak ada.' Mengeluh, itu yang Hinata lakukan saat ini. 'Ingat Hinata! Kuroko pergi untuk ikut lomba seni lukis, seharusnya kamu memberikan doa dan semangat, bukan malah mengeluh.' Hinata menepuk pelan jidatnya, menyadari pikiran nistanya.

Hinata meruntuk dalam hati, hidupnya berubah jadi sial. Seumur-umur baru kali ini menyumpah serampah. Astaga mana sosok Hime yang lembut dan baik hati.

Dengan langkah pelan ia menyusuri jalanan yang mulai sepi. Untung saja jarak antara kampus dengan kosnya tidak terlalu jauh. Walaupun penat dan capek masih bisa ditempuh dengan berjalan.

Itung-itung buat olah raga, besok minggu tinggal tidur seharian bergelung dengan kasurnya yang empuk. Pikirnya.

Hinata mempercepat langkahnya, sudah rindu dengan gulingnya. Membayangkan bergelung dengan selimut dan guling, membuatnya bersemangat.

Entah mengapa malam ini suasana sedikit berbeda. Ia merasa tidak tenang dan was-was. Jantungnya berdegup kencang, keringat dingin merambat di tubuhnya.

'Apa ada makhluk tak kasat mata sedang mengikutiku? Kenapa aku jadi merinding disco'. Belum selesai Hinata bermonolog, ada suara yang membuyarkan pikirannya.

"Hai Manis, sendirian saja! Mau gabung dengan kami?" Sosok bertubuh gempal dengan rambut kehijauan mirip dengan Hulk. Menghadang langkahnya.

Glekkk... Hinata menelan ludah kasar, tubuhnya bergetar, gemuruh di dadanya semakin meradang. Saat ada tangan nakal mencolek dagunya. Ia takut saat berhadapan dengan dua pria asing yang menyeramkan. Dari gayanya yang bertindik, pakaian compang-camping terlihat seperti preman. 'Tapi ia juga marah, merasa dilecehkan.'

Hinata menarik napas pelan, ia harus tetap tenang tak boleh panik. 'Jangan tunjukkan wajah takutmu dihadapan orang asing, karena kau akan dianggap lemah.' Itu prinsipnya.

"Si-apa kalian? Pergi jangan ganggu aku!.." Dengan suara bergetar, ia berucap selantang mungkin.

"Ya elah, manis-manis kok galak. Sudah tak usah sok jual mahal, nanti juga sama-sama enak." Pria yang berambut pirang menarik lengan kirinya.

"Le-pas... atau aku akan-" belum selesai ia berucap kedua tangannya sudah ditarik menuju tempat yang lebih gelap.

"Tolong.... tolong aku... tol-...... Pria berambut cokelat membekap mulutnya. Hinata gelagapan, tubuhnya terasa lemas. Ia binggung dan takut. Meronta dan melawan juga sia-sia. Saat merasa kalut, dia tidak bisa berpikir dengan tenang. Tapi dia juga harus mencari cara untuk meloloskan diri. Hinata berhenti meronta, seolah-olah pasrah. Saat cengkeraman pria berambut hijau di lepas. Hinata langsung mengigit keras tangan pria yang membekap mulut sampai berdarah. Reflek sang pria langsung melepasnya. Hinata memanfaatkan dengan melepaskan diri dan berlari.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang