Chapter 1

10 1 0
                                    

Cast di Chapter 2
Enjoy..👍

💮💮💮

"Abang kampreet!"

Gedoran Alfa semakin kencang. Mahar yang menutup mukanya dengan bantal akhirnya menyerah.

"Apaan laknat?!"

Balasnya sambil memutar kenop pintu. Tampak Alfa sedang melipat tangan didadanya dan bersandar dikusen pintu.

"Lu abis hamilin anak orang yak?"

Ucapan Alfa membuat Mahar menoyor kepala adik tirinya itu. Paginya bahkan terganggu karena fitnah tak jelas itu.

"Fitnah lu kam-,"

Ucapan Mahar terhenti karena Alfa menyodorkan handphone nya sambil melihatkan sebuah pesan WA.

Wilna
23.08

Har, gue hamil

Air muka Mahar seketika terlihat berubah. Berubah seperti menahan emosi.

"Elah santai bro. Lagian kemaren pas dia minta nomer lu, gue kasih nomer gue makanya pesannya ke gue."

Jelas Alfa sambil menepuk pundak Mahar yang tampak tegang. Mahar melengos berbalik badan dan membanting pintu kencang. Dia malah melanjutkan tidurnya. Dari luar, Alfa mengerucutkan bibirnya dan bersiap berteriak kencang.

"KAKI GUE, MAHAR BEGO!"

***

Mahar bergegas memacu suzuki hitam metaliknya. Berulangkali dia melirik jam agar tidak telat. Dia bukan tipe badboy yang terlalu sering berlangganan dengan hukuman. Bahkan diusianya yang sudah memasuki kelas 3 SMA membuatnya semakin mantap bertobat.

Walau masih plin-plan.

"Pak! Plis lah ya, Pak. Saya ini anak teladan yang mau mencontohkan adik-adik kelas,Pak. Tadi pagi perut Saya gak berkompromi,Pak "

Ucapan Mahar diacuhkan oleh Bapak satpam yang berkepala botak itu. Bapak itu malah fokus memakan nasi goreng yang dibungkus kertas nasi itu.

"Aarghh!.."

Mahar memutar balik motornya. Memilih parkir diwarung langganan geng mereka.

"Mak! Saya numpang motor ya!"

Teriak Mahar sambil menarik tas nya dan meminta izin pada Mamak pemilik warung. Mahar menyeka keringatnya dengan lengan jaketnya asal-asalan. Nafasnya bagai separuh karena tegang dan panik. Bercampur menjadi satu.

Mahar mulai memanjat pohon pisang yang menjulang tepat disamping tembok sekolah. Dengan cekatan, Dia melangkah pelan keatas tembok tipis itu dan menjatuhkan dirinya tepat disamping tembok didalam sekolah.

"Wuann-"

Telinganya menangkap teriakan cewek. Dia berbalik dan melihat seorang gadis tengah terduduk sambil memegang kakinya.

"eh maap,"

Sahut Mahar sambil melangkah menjauh. Dia menyadari bahkan kakinya sempat menginjak kaki gadis itu.

"sakit sumpah,"

Maki gadis itu sambil memperbaiki roknya. Terlihat celana agak panjang melebihi panjang rok itu.
Mahar mendelik sinis. Mendapati bahwa logo disaku seragam gadis itu, logo anak kelas 10.

"mo kabur lu,ya? orang gue susah-susah masuk, eh lu malah mau bolos"

Maki Mahar balik sambil bersedekap. Dia menyandar ke tembok gudang dan melirik gadis itu tengah melihat keadaan sekitar.

"Bukan, saya lagi nunggu seseorang diluar. Pak satpam tidak membukakan saya gerbang, makanya saya kesini "

Sahut gadis itu sambil berkata baku. Mahar menahan tawanya mendengar suara formal itu.

Mahar (Fast Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang