Hukum Merayakan Tahun Baru Dalam Islam

14 6 0
                                    


Bulan Desember merupakan pengujung dari tahun dalam kalender Masehi.

Pada bulan ini masyarakat mulai disibukkan dengan persiapan menyambut tahun baru masehi pada tanggal satu Januari.
Bagaimana Islam memandang hal ini?

Saudariku, Allah telah menganugerahkan dua hari raya kepada kita,yaitu Idul Fitri dan Idul Adha dimana kedua hari raya ini disandingkan dengan pelaksanaan dua rukun yang agung dari rukun islam,yaitu ibadah haji dan puasa Ramadhan.Di dalamnya,Allah memberi ampunan kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah haji dan orang-orang yang berpuasa,serta menebarkan rahmat kepada seluruh makhluk.

Ukhti,hanya dua hari raya inilah yang disyariatkan oleh agama Islam.
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu bahwa  ia berkata,

"ketika Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam datang ke Madinah,penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bermain-main di hari raya itu pada masa jahiliyyah,lalu beliau bersabda: "Aku datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bermain di hari itu pada masa jahiliyyah.Dan sungguh Allah telah menggantikannya untuk kalian dengan dua hari yang lebih baik dari keduanya,yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri."
(Shahih,dikeluarkan oleh Ahmad,Abu Daud,An-Nasa'I,dan Al-Baghawi).

Maka tidak boleh umat Islam memiliki hari raya selain dua hari raya di atas,misalnya Tahun Baru.
Tahun Baru adalah hari raya yang tidak ada tuntunannya dalam Islam.Disamping itu,perayaan Tahun Baru sangat kental dengan kemaksiatan.

Lihatlah ketika para remaja berduyun-duyun pergi ke pantai saat malam tahun baru begadang demi melihat matahari terbit pada awal tahun,kebanyakan dari mereka adalah berpasangan-pasangan sehingga tentu saja malam tahun baru ini tidak lepas dari sarana-sarana menuju perzinaan.Jika tidak terdapat sarana menuju zina,maka hal ini dapat dihukumi sebagai perbuatan yang sia-sia.

"Ingatlah saudariku,ada dua kenikmatan dari Allah yang banyak dilalaikan oleh manusia ,yaitu kesehatan dan waktu luang."
(HR.Bukhari).

Maka janganlah kita isi waktu luang kita dengan hal sia-sia yang hanya membawa kita ke jurang kenistaan dan menjadikan kita sebagai insan yang merugi.

Saudariku,Allah telah menyempurnakan agama ini dan tidak ada satupun amal ibadah yang Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sampaikan kepada umatnya.
Maka tidak ada lagi syari'at dalam Islam selain yang telah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam ajarkan kepada kita.Saudariku,ikutilah apa yang Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam tuntunkan kepada kita,

Janganlah engkau meniru-niru orang kafir dalam ciri khas mereka.

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,maka ia merupakan bagian dari kaum tersebut."
(Hadist dari Ibnu 'Umar dengan sanad yang bagus).

Setiap diri kita adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin.
Semoga Allah senantiasa menyelamatkan agama kita Aamiin.

Wallahu a'lam.








Jika ada kata yang menyinggung atau tidak berkenan di hati readers saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.


#Copas

SEPENGGAL KATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang