part 6💗

24 6 0
                                    


Pagi🌞🌞

Tasya segera bangun dari tidurnya entah kenapa hari ini ia tidak malas seperti hari biasanya. Tasya segera memasuki kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Setelah lima menit Tasya bersiap akhirnya ia selesai Tasya segera keluar dari kamarnya.

"Pagi ma pa" ucap Tasya kepada mama dan papanya.

"Pagi..... tumben bangun pagi" balas Rika.

"Ihh mama anaknya bangun pagi dibilang tumben Kalok anaknya bangun siang di marahin mulu gimana sih" omel Tasya.

"Hmm iya iya" balas Rika.

"Abang mana ma?" Tanya Tasya karena mulai tadi ia tidak melihat kakaknya itu.

"Mungkin masih tidur" balas Rika sambil menyodorkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

"Ohh aku ganggu ah" kata tasya sambil berdiri.

"Makan dulu Tasya" ucap Riko.

"Udah selesai pa" balas tasya lalu ia bergegas menuju kamar Rio.

Tasya mengintip dari balik pintu kamar Rio.

"Wah Abang masih tidur, enak banget dia tidur" lirih Tasya. Tasya memikirkan rencana untuk mengerjai abangnya itu.

"Hmm gue puter aja jamnya jadi jam delapan terus gue pasang alarm deh mungkin seru yah" pikir Tasya. Akhirnya ia segera memutar jam weker abangnya itu menjadi jam delapan kurang dua menit.

"Nah entar lagi bunyi nih gue sembunyi dimana yah tapi gue harus sembunyiin hp dulu buat ngerekam hhm dimana yah di vas bunga aja kalik yah" kata Tasya lalu ia segera menaruh hp nya.

"Nah sekarang gue sembunyi dimana yah nahh dibalik tirai aja kalik yah" lirih Tasya lalu ia bergegas menuju balik tirai dan cepat-cepat bersembunyi.

Krrriiiiinngggg krriiinnngggg krrriiiiinngggg

Bunyi jam weker milik rio, Rio yang merasa terusik akhirnya mematikan jamnya dan melihat jamnya itu.

Mata Rio seakan ingin keluar saat melihat jamnya itu.

"Aduuuhh mampus gue, gue telat nih mama lagi kenapa gak bangunin gue sih jadi telat kan mana sekarang ada apel pagi lagi" cerocos Rio panjang lebar sambil menuju kamar mandi karena ia fikir sekarang ia sudah telat. Pak Sueb adalah guru terkiller yang selalu menghukum muridnya walau kesalahannya hanya kecil.

Tasya yang sedang bersembunyi dibalik tirai itu segera keluar lalu ia mengambil hpnya dan segera keluar dari kamarnya Rio.

"Ma Tasya berangkat sama papa yah nanti kalok ada Abang bilang aja Tasya udah berangkat dari tadi sama papa muaach" kata Tasya terburu buru lalu ia segera ikut bersama papanya.

"Paaaa Tasya bareng papa" teriak Tasya saat melihat papanya sudah siap menancap gas.

"Ayoo cepet papa buru buru" balas Riko.

"Huhh sabar dulu napa pa" Mata Tasya lalu ia segera berlari menuju papa nya.

Tasya telah sampai di sekolahnya ia segera pergi ke UKS untuk mempersiapkan obat obatan. Setelah selesai mempersiapkan keperluan yang ada di UKS ia segera pergi ke kelasnya untuk menaruh tasnya.

"Hey sya tumben siang" Sapa arin

"gue udah dateng dari tadi kalik cuman gue tuh tadi lagi bersihin UKS" Balas Tasya

"Ohh iya udah hayuk kelapangan" Ajak arin

"Ya udah yuk"

Mereka pun berjalan menyusui koridor yang hampir sepi karena semua siswa sudah berkumpul di tengah lapangan.
Tasya bosan mendengar pak ali berpidato tentang kebersihan sekolah, padahal setiap pak ali berpidato pasti topiknya tentang kebersihan sekolah kalok emang sekolahnya mau bersih modal dikit napa jangan cuman nyuruh muridnya doang buat bersih-bersih murid kan tugasnya belajar.

Setelah apel pagi selesai Tasya dan Arin kembali ke kelas, di kelas masih belum ada guru yang masuk kelas karena semua guru masih rapat.

"Ehh sya entar sepulang sekolah ke mall yuk, gue mau beli novel nih" Ucap Arin pada Tasya yang sedang melakukan ritualnya yaitu bengong iya itu adalah ritualnya Tasya saat pagi hari.

"Hahh eh iya deh gue juga mau beli novel sekalian kita nonton yah" Balas Tasya.

"Oke deh sekalian kita aja Audi sama Linda yah"

"Iya deh serah lu" Ucap Tasya. Setelah itu ada Guru yang masuk ke kelas Tasya dan pelajaran pun dimulai.

Setelah beberapa jam bel istirahat pun berbunyi membuat semua siswa segera pergi menuju kantin begitu pula dengan Tasya dkk.

"Ehh entar ke mall yuk sekalian nonton" Ajak arin kepada audi dan Linda yg sedang sibuk dengan handphonenya.

"Gue sih mau-mau aja" Balas Linda

"Eh anak upil lo mau ikut gak? " Tanya arin kepada audi yang sedang sibuk dengan handphonenya.

"Eh lo ngomong sama gue? " Tanya audi bingung.

"Gak gue lagi ngomong sama meja nih" Kesal Arin.

"Ohhhh" Balas Audi sambil menganggukkan anggukan kepalanya.

"Astagfirullah iya lah gue ngomong sama lo audiii masa gue ngomong sama meja lo kira gue gila"

"Ohh ngomong sama gue, iya udah gue mah ikut ke mall kan" Ucap audi dengan polosnya.

"Iye serah lu"

Tasya datang sambil membawa pesanan teman-temannya lalu ia memakan makanan yang sudah ia pesan yang lain pun sama seperti Tasya sedang makan makanan yang sudah di pesannya tadi.

Setelah makan Tasya berpamitan untuk pergi ke toilet kepada Linda dan menaruh selembar uang dua puluh ribu rupiah untuk membayar makanannya tadi. Lalu Tasya segera pergi ke toilet.

"Duhhh kebelet banget sihh" Ucap Tasya saat sedang berlari menuju toilet. Setelah selesai membuang air kecil Tasya berjalan menuju Roftoop untuk merenung.

Saat telah sampai di roftoop Tasya tak sengaja melihat Rama yang sedang bengong menatap kota Jakarta.

"Eh itu Rama gue samperin ah" Batin Tasya.
"Heyyy Rama"sapa Tasya dengan senyuman yang sangat manis.

"Hm" Balas Rama.

"Cuek amat sih jadi orang gak punya temen tau rasa lo" Kesal Tasya

"Bodo" Balas Rama acuh.

"Rama? "

"Hm?"

"Lo suka yah tempat yang sepi kayak gini?? " Tanya Tasya.

"Ya"

"Kenapa lo gak suka sama tempat rame padahal kalok rame kan seru"

"Tempat rame belum tentu bisa buat hati kita tenang" Ucap Rama lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakan namun Rama menjauh dari Tasya agar Tasya tidak menghirup asap rokok yang berbahaya ini.

"Kok lo ngejauh?? " Tanya Tasya heran karena Rama sedikit menjauh.

"Gue gak mau lo hirup asap rokok yang bahaya ini." Balas Rama lalu menghirup rokoknya lagi.

"Kalok lo tau rokok itu bahaya kenapa malah lo terusin ngerokok nya itu kan juga bahaya buat diri lo sendiri"

"Gak ada yang peduli sama hidup gue"

"Emangnya kenapa kalok gak ada yang peduli sama lo? Emang lo sendiri gak peduli ama diri lo sendiri?? "

"Bosen hidup"

"Emang kalok bosen hidup jalan satu-satunya harus ngelakuin hal-hal yang bahaya gitu biar cepet mati,  emang gak bisa ngelakuin hal yang berfaedah biar hidup lo lebih berwarna"

"Hmmm"

Kringggg kringggg tanda bel masuk berbunyi Tasya segera pergi menuju kelas dan meninggalkan Rama yang sedang berlamun entah apa yang sedang Rama pikirkan.























Mohon maaf gak pernah update soalnya lagi sibuk 😆entah sibuk ngapain sok sibuk aja😅
Maaf yah ceritanya gak jelas masih belajar soalnya 🙏sorry banyak typo 🙏
Salam kangen dari author 😽😻

FasnaticedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang