Artha selalu senang melihat Aletha kesal ketika Artha mengusili Aletha. Tetapi Aletha membenci Artha. Aletha tidak suka Artha menganggunya, hal itu membuat Aletha menganggap Artha adalah musuhnya.
Namun, Artha selalu ada disaat Arina, sahabat Aleth...
Selamat membaca & ber satnightdimalammingguterakhirtahun 2018~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini adalah hari dimana Artha tidak masuk sekolah. Sudah pasti, Aletha kesepian. Tidak ada sosok konyol, yang selalu membuat Aletha kesal. Walaupun selalu membuat kesal, Artha selalu melindungi Aletha.
"Lah, gue kenapa jadi kepikiran si singa penganggu ya. Ya, walaupun dia sekarang jarang jahil sama gue sih."
Belakangan ini, tampaknya Artha sudah jarang menjahilinya, Artha lebih peduli ke Aletha. Ntah mengapa.
"Pagi Aletha!"
"Oh, Pagi Adam."
"Kelas bareng yuk," ajak Adam.
"Tapi 'kan kita gak sekelas, hehe.."
Adam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "em, tapi searah kok. Ayo dah, ntar keburu bel," Adam menarik pergelangan tangan Aletha pelan.
Kalau dilihat-lihat, sikap Adam mirip juga dengan Artha. Tapi, tetap aja Artha paling ngeselin!
Sebenarnya Adam bisa masuk duluan, tapi ia lebih memilih mengantar Aletha terlebih dahulu. Saat diambang pintu, Adam dan Aletha terhenti karena ada Andira yang menghalangi mereka.
"Eits. Cowok baru lagi lo? Kemarin lu rebut Aland dari Arina, terus lo berasa jadi pacar Artha, dan sekarang ini cowok. Dasar cewek murah. Kasihan ya, gak ada yang belain, mana pangeran Artha tersayang lo? Mati?"
Aletha hanya diam, tidak memperdulikan ucapan Andira.
"Sekarang dikelas lo ada nenek sihir ya Tha?" tanya Adam dengan polosnya, membuat Aletha menahan tawanya.
"Eh, lo siapa sih. Pake ngatain gue nenek sihir segala. Cantik-cantik gini dibilang nenek sihir, katarak mata lo!"
"Maaf-maaf aja ni ye, gue gak maksud bikin lo sakit hati. Tapi, muka lo lebih cocok ke nenek sihir, liat aja rambut lo, keriting-keriting gak jelas, pasti gak lo sisir ya?"
"Enak aja lo kalo ngomong! Lo gak tau berapa duit yang harus gue habiskan buat ngeritingin ini rambut? Gue sengaja kali ganti model rambut dari lurus ke keriting!" ujar Andira, ia mulai naik pitam.
"Maaf deh, gue gak tertarik buat tau begituan. Lagian lo bego, rambut bagus-bagus lurus, malah di keritingin. Lagian sih, gak peduli juga mau rambut lo lurus, keriting, atau enggak botak sekalian, kita gak saling kenal," ucap Adam. "Yaudah, gue masuk kelas dulu ya Tha. Ntar istirahat kantin bareng," ucap Adam lagi.
Aletha hanya mengangguk dan masuk melewati Andira dengan sedikit menabrak bahu Andira.