Hidupnya akan berakhir. Itu yang sooyoung yakini, ketika dia di panggil keruangan pemilik perusahaan dimana dia bekerja. Dia yakin, ketika dia memasuki ruangan tersebut. Sooyoung akan kehilangan pekerjaannya bukankah tidak masuk akal? Dia hanya membela diri tapi dia yang disalahkan atas segalanya. Apa dia kabur saja? Pertanyaan itu yang sejak tadi memenuhi isi pikirannya tapi terlambat, dia sudah mengetuk pintu ruangan pria itu dan sekarang.
Dia sudah melangkahkan kakinya kedalam. Jika dia kesini dalam keadaan berbeda, sooyoung mungkin akan memuji ruangan tersebut karena penataan yang luar biasa elegan dan tidak hanya itu, perabotan ruangan kerja bosnya sangat mewah. Tentu saja, uang yang dikeluarkan untuk perabotan nya tidak main-main.
Sooyoung bisa mencium aroma pengharum ruangan yang mampu membuatnya tenang tapi mata sooyoung yang sejak tadi memperhatikan isi ruangan tersebut, terhenti di tatapan seorang pria yang menatapnya intens. Pria angkuh itu duduk dengan tenang dan tersenyum kearahnya tapi bukan senyuman hangat.
Melainkan, senyuman sinis yang mampu membuat sooyoung bergedik ngeri. Membayangkan, dia hanya berdua di ruangan seluas ini bersama pria angkuh itu. Jeon jungkook pemilik perusahaan bisnis yang sekarang berkembang pesat di korea. Tidak hanya dikorea, melainkan juga di beberapa negara tetangga yang membuatnya di segani di umurnya yang masih sangat muda.
Sooyoung mengigit pelan bibirnya dan tetap berdiri di tempatnya tanpa berani mendekat. Dia menunggu jeon jungkook berbicara padanya tetapi bukannya bicara, pria itu tetap menatapnya dengan intens seolah ingin menelanjangi nya saat ini juga. Diam, cukup lama pria itu terdiam sampai membuat sooyoung muak dengan keheningan di antara mereka. Ayolah, pria ini membuang-buang waktunya. Dia punya banyak pekerjaan yang menantinya di meja kerjanya dan bos nya malah membuat dia harus kehilangan waktu berharganya.
"Well, saya sudah disini daepyonim. Katakan apa yang ingin anda bicarakan" kata sooyoung dengan berani dan jungkook hanya mengerutkan alisnya tidak suka dengan sikap berani sooyoung padanya.
"Ku dengar kau menampar salah satu rekan bisnisku kemarin" desis jungkook.
"Saya hanya mencoba mempertahankan harga diri saya daepyonim" balas sooyoung dengan wajah datar.
"Harga diri?" Wajah jungkook mengeras mendengar kalimat sooyoung barusan.
"Kau menampar salah satu rekan bisnisku yang penting dan mempermalukan dia di depan orang-orang hanya karna harga dirimu yang begitu kau banggakan itu?" Lanjut jungkook sambil mengebrak meja kerjanya. Jungkook menatap sooyoung meremehkan dan sooyoung tidak tinggal diam dia juga menatap jungkook dengan tatapan yang sama.
"Orang kurang ajar sepertinya memang pantas di tampar dan harusnya aku menamparnya tidak sekali saja namun berkali-kali. Dia memang tua bangka tidak tahu diri daepyonim bagaimana bisa saya membiarkan dia meraba dan merayu salah satu bawahan saya? Dia bahkan ingin menyentuh saya. Saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan" balas sooyoung dengan penuh emosi. Sooyoung bukan kesal karena menginggat kejadian beberapa hari yang lalu melainkan dia kesal dengan pria angkuh yang saat ini masih menatapnya remeh.
"Bodoh! Kau harusnya diam saja dan membiarkan dia karena kita harus menjaga hubungan baik kita dengan klien" jawab jungkook dengan tenang tapi tatapannya masih saja sama.
"Jadi anda menyuruh saya mengabaikan apa yang saya lihat dan melupakan moralitas hanya demi perusahaan?" Kata sooyoung tidak habis pikir dengan isi kepala jeon jungkook. Ini pertama kalinya dia bicara lama dengan pria angkuh tersebut dan membuat sooyoung langsung berpikiran buruk tentang jungkook.
"Moralitas yang kau bicarakan itu tidak akan membawa keuntungan apapun manager park!" Balas jungkook bosan. Dia bosan dengan ocehan sooyoung tentang moralitas dan segala hal tentang harga diri yang membuatnya harus kehilangan salah satu rekan bisnisnya.
"Kalo begitu dengan segala hormat daepyonim saya akan mengundurkan diri dari perusahaan yang tidak bermoral ini. Saya tidak akan sudi bekerja dengan seseorang yang tidak mementingkan kesejahteraan pekerjanya"
Diam, jungkook hanya diam dan menatap sooyoung dari atas sampai bawah. Dia sedang menilai sooyoung dan tersenyum sinis. Jungkook tersenyum tapi senyum nya mampu membuat sooyoung bergidik geri karna tatapan kejam pria itu. Dia tahu ini tidak akan berakhir baik untuknya.
"Kau pikir semudah itu mengundurkan diri? Mungkin kau tidak tahu bahwa aku mengetahui banyak hal tentang semua pekerja ku dan itu berarti kau juga termasuk di dalamnya" jungkook menatap tajam sooyoung sebelum melanjutkan kata-katanya.
"Kau lupa manager park? Kau berhutang pada perusahaan sebanyak 25 juta katakan padaku manager park bisakah kau membayar hutangmu detik ini juga?" Tanya jungkook.
Sooyoung mengepalkan tangannya dan wajahnya langsung pucat pasi mendengar kata-kata jungkook barusan. Dia tadi sangat emosi sampai melupakan tentang pinjamannya. Jungkook memang jahat dan apa yang barusan pria angkuh ini katakan? Bisakah sooyoung membayar pinjamannya detik ini juga? Tanpa sadar, sooyoung mengerutkan dahinya dan kepalanya terasa berdenyut. Dimana dia akan mendapatkan uang 25 jt dalam satu detik? Itu tidak mungkin. Dia tidak bisa melunasinya sekarang malahan dia butuh uang saat ini.
Jungkook mendengus melihat wajah pucat pasi sooyoung. Sudah dia duga wanita ini tidak akan sanggup membayar pinjamannya. Walaupun, jungkook tetap penasaran sooyoung apakan uang sebanyak itu tapi itu bukan urusannya.
"Kau tidak sanggup bukan? Aku sedikit penasaran kau apakan uang sebanyak itu dan bisa aku tebak uang itu sudah habis tapi toh aku tidak akan peduli asalkan kau mengembalikan uang tersebut dan keluar dari perusahaan ku secepatnya" kata jungkook sambil tersenyum tapi hanya sebentar senyumannya malah tergantikan dengan ekspresi dingin.
"Jadi selama pinjaman mu sudah kau lunasi kau boleh pergi dari perusahaan ini dan kembalilah bekerja sekarang juga. Aku sudah muak mendengar ocehanmu tentang moralitas dan segala hal yang kau ucapkan!" Sooyoung menatap jungkook dengan pandangan yang penuh dengan kebencian. Pria angkuh kurang ajar yang merasa dirinya bisa menginjak-injak harga diri seorang park sooyoung.
"Jika saja saya tidak berhutang di perusahaan anda mungkin saya akan pergi detik ini juga dan tidak sudi menginjakkan kaki saya lagi disini. Permisi!" Kata sooyoung berjalan keluar dari ruangan jeon jungkook dengan penuh harga diri dan tidak lupa dia menutup pintu dengan keras untuk meluapkan semua perasaan kesalnya.
•_•
Main cast :
Jeon jungkook (26 th)
Park sooyoung (22 th)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] The bad guy | JOYKOOK
Fanfiction[BEBERAPA BAGIAN SUDAH DI HAPUS] Liliana hanya memimpikan satu hal di hidupnya dia ingin hidup bahagia bersama kekasihnya tapi sepertinya kebahagiaan tidak pernah berpihak padanya apalagi semenjak dia 'sepakat' menandatangani kontrak yang membuat d...