⚠️ WARNING 18+
(Tobat nakk 😭 emak gak ngerti lagi sama kamu)
Paginya bukannya sooyoung membaik malahan sebaliknya. Tubuh sangat panas dan kepala sooyoung terasa pusing. Wanita itu mengerang karena kepalanya yang sangat pusing membuat jungkook yang sedang memasang dasi mendekat kearahnya. Dengan cemas jungkook meletakkan tangannya di dahi sooyoung yang panas. Jungkook segera metaih telpon selulernya setelah memeriksa panas tubuh sooyoung dan menelpon wendy. Wendy memberi intruksi pada jungkook dan pria itu segera mengikut intruksi yang di katakan wendy. Dia menaruh termometer di tubuh sooyoung."39 derajat noona!" Teriak jungkook tanpa sadar.
"Yak! Pelankan suaramu pabo" kesal wendy.
"Noona, kenapa tubuhnya sangat panas? Apa obat yang kemarin kau berikan tidak berguna sama sekali!" Kata jungkook.
Wendy menjelaskan di sebrang telpon dan menyuruh jungkook melakukan apa yang harus dilakukan pria itu.
"Baik! Obatnya akan aku berikan lagi, ah ne? Apa aku harus menyeka seluruh tubuhnya dengan air dingin? Akan aku lakukan noona, yak! Sempat-sempat nya kau bilang aku akan bercinta dengannya. Aku tidak segila itu" komplain jungkook yang tidak terima tuduhan wendy.
"Kapan kau kesini noona? Aku tidak mau dia di bawa kerumah sakit..baiklah, tapi jangan lama-lama" kata jungkook setelah itu dia mematikan telponnya dan menelpon sekertarisnya. Dia memberitahu sekertarisnya bahwa hari ini dia tidak bekerja dan meminta pada sekertarisnya kalo sehun yang akan mengantikannya hari ini.
Jungkook segera menggulung lengan kemejanya dan berniat membangunkan sooyoung agar wanita itu mandi tapi sooyoung hanya mengerang tidak jelas membuat jungkook terpaksa mengendong tubuh sooyoung. Dia melepaskan piayama yang sooyoung pakai dan menelan ludahnya. Ayolah jeon jungkook tahan nafsu bejatmu sedikit saja. Dia menaruh tubuh sooyoung di bathtub dan menyalakan air dingin membuat sooyoung setengah sadar.
"Dingin jungkook" kata sooyoung.
"Tenanglah sooyoungie, nanti aku akan menyelimutimu setelah ini" bujuk jungkook. Dengan sabar pria itu memandikan sooyoung setelah itu dia mengeringkan tubuh sooyoung dan memakaikan sooyoung piayama baru. Dia juga memaksa sooyoung meminum obatnya. Sooyoung memperhatikan jungkook dimana kemeja pria itu setengah basah, dasinya sudah terlepas dan juga kancing kemejanya terbuka beberapa kancing.
"Anda tidak ke kantor?" Tanya sooyoung dengan suara lirih. Membuat jungkook menatap kearahnya. Pria itu sedang membuka kemejanya yang basah dan tersenyum tipis.
"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu dalam keadaanmu seperti ini?"
"Aku tidak mau merepotkan anda daepyonim. Aku cuman sakit biasa dan akan segera sembuh" balas sooyoung. Keadaannya lemah tapi dia tetap memaksakan dirinya bicara.
Jungkook menganti kemejanya dengan baju kaos hitam dan duduk di tepi kasur di mana sooyoung terbaring.
"Kau wanitaku saat ini sooyoung jadi itu berarti aku bertangung jawab atasmu dan aku tidak suka melihatmu sakit seperti ini. Bukankah aku akan kerepotan kalo kamu sakit?" Kata jungkook penuh makna, membuat sooyoung memalingkan wajahnya karena malu.
Wajah sooyoung memerah membuat jungkook tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh sooyoung. Dia meraih dagu sooyoung menghadapnya dan tubuhnya setengah menindih tubuh hangat sooyoung lalu melumat bibir sooyoung tanpa menahan dirinya lagi. Hanya suara ciuman yang terdengar di kamar mereka. Nafas jungkook yang hangat bertukar dengan nafas sooyoung.
Jungkook hampir kehilangan kendali dan dia berusaha menahan dirinya sekuat tenaga. Jungkook menjauhkan bibirnya dan melepaskan ciumannya, mata jungkook mengelap karena gairah. Bagian bawahnya minta di puaskan tapi jungkook tidak mau menyentuh sooyoung saat wanita ini sedang sakit.
Sooyoung yang mengetahui jungkook menahan dirinya membuat hatinya menghangat. Dia balik menatap jungkook. Pria ini begitu pengertian apalagi semalam jungkook tidak menyentuhnya sedikitpun dan merawatnya dengan penuh perhatian.Tangan hangat sooyoung menyentuh pipi jungkook membuat jungkook menutup mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] The bad guy | JOYKOOK
Fanfic[BEBERAPA BAGIAN SUDAH DI HAPUS] Liliana hanya memimpikan satu hal di hidupnya dia ingin hidup bahagia bersama kekasihnya tapi sepertinya kebahagiaan tidak pernah berpihak padanya apalagi semenjak dia 'sepakat' menandatangani kontrak yang membuat d...