Prolog

32 9 3
                                    

"Mulai minggu depan, ayah pindah tugas di jakarta." Suara ayah terdengar tegas.

Wajar saja, Pak Irwanto ini adalah seorang komandan batalion di kotanya. Kota Kembang, Bandung.
Bunda tersenyum lembut lalu mengusap lengan suaminya. Ia hanya bisa maklum. Profesinya sebagai TNI angkatan darat itu terkadang membuatnya harus bertugas di luar kota, dan itu sudah menjadi hal biasa untuk keluarganya.

"Yaudah, ayah hati-hat_"

"Ayah pindah tugas bunda. Pindah." Ayah menekankan pada kata pindah. Bunda Mayang langsung bungkam mendengarnya.

"Yasudah, bunda nurut aja" kata bunda lirih.

Ayah mmeraih tangan bunda dan menggenggamnya erat.
Diam-diam pak Irwanto juga merasa keberatan akan tugasnya kali ini, ia merasa berat harus meninggalkan kota kelahiranya itu.

"Anak-anak."

Ayah melempar pandanganya ke seberang, menatap kedua buah hatinya yang ternyata asyik dengan benda persegi di tangan masing-masing. Dasar anak-anak jaman now. Batin ayah gusar.

"ZAKIYA QIRANI, FAISAL ALDI!"

"E-eh!, apa yah?" Jawab kedua orang itu gelagapan, nyaris saja handphone canggih mereka jatuh menghantam lantai.
Mereka berdua kaget luar biasa karena sang ayah sudah mengeluarkan power mode lapanganya.

"Kalau orang tua sedang bervicara itu didengarkan. Mau jadi apa kalian!" Dengus ayah.

Kakak beradik itu menundukan kepalanya. "Iya yah, maaf".  

"Lusa, kita pindah ke jakarta. Tidak ada bantahan!".

Kiya dan Aldi cengo seketika.

"YEEEEEEEEE!!!"  Sorak mereka. Keduanya kompak berdiri dan menautka tangan merekA, lantas berjingkrak-jingkrak di atas sofa.

"Kita ke jakarta dek!,"

"Yoi bang. Jakarta I'm coming"

Pak Irwanto dan Bunda Mayang hanya melongo tak percaya melihat rekasi anak-anak mereka. Keduanya saling berpandanga seolah berkata "ini pasti gen ayah/bunda."



____________________________________________^_^

Woi-woi-woi...

Gue akhirnya selesai ngebengkel ini cerita! Wuahahahahaha...
Plak!

Oke lupakan

Bekicot

D I Y A (Selow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang