bola jelek

28 3 1
                                    

" jika kau suka, sekecil apapun perbedaannya maka kau akan tahu"

'enisuharr

°°°°°°°°°°°°°°
Lapangan utama SMA CAKRAWALA sedang penuh diisi oleh anak XII IPA 3 yang melakukan pembelajaran olahraga dengan materi basket.

Untuk anak cewek jaman now, ini kesempatan buat mereka lihat siapa cowok kelasnya yang keren, mengingat kriteria keren itu harus jago basket.

Padahal disisi lain, ini juga materi yang dapat menjebloskan nilai mereka.
Fiks, cewek jaman now benci basket.
Selain karena mereka harus lari dan lompat, mereka juga harus panas-panasan. Fyuh

Dan untuk anak cowok, ini adalah kesempatan untuk mereka menunjukan keahliannya dalam basket. Itu juga bagi yang ahli

Tapi tidak bagi Marc yang terus mengumpat melontarkan serapahannya untuk bola yang manja minta dilempar ke ring itu.

Satu perorang sudah maju sesuai absen untuk mendribble lalu memasukkan bola ke dalam ring.
Kini,  giliran marc tiba.

Ketika kaki melangkah dengan tangan terus mendribble ke arah ring, dia telah siap untuk lompat dan melempar bola ke arah ring dengan sekuat tenaga dan,

"AWWW!!!"

°°°°°°°°°°°°°°°°°

Aku adalah peserta yang lolos dari program pertukaran pelajar. Dan sekarang adalah hari pertamaku ke sekolah baru. SMA CAKRAWALA.

Aku sudah selesai mengurus keperluanku di ruang TU, dan sekarang aku sedang mendengarkan ocehan cewek berkepang satu yang mengaku anggota OSIS yang sedang mengenalkan sekolahannya ini sambil berjalan-jalan.

Tiba dipinggir lapangan utama, aku melihat ada seorang cowok sedang mendribble bola yang sama seperti bola yang kupegang ke arah ring, payah pikirku.

Dan ketika dia melempar, aku melihat bola mengarah padaku. Aku sudah siap untuk menangkap, namun anggota OSIS yang bernametag Annisa Harani yang minta kupanggil Icca itu tiba-tiba mendorongku dan

"AWWW!!"

Jeritku Dan Icca bersamaan.

"Kamu gak papa Lya?" Tanya Icca khawatir
"Kalem, untung bola aku gak lecet" jawabku sambil mengusap bola yang kupegang lalu berdiri dibantu Icca.

"Balikin bolanya"

Aku Dan Icca menengok ke arah suara. Kulihat dia mengulurkan tangan Dan mengambil cintaku alias bola basket dari tanganku secara paksa.

"Apa-apan lu? Balikin bola gue" sungutku kesal

"Gak mampu beli ampe ngaku-ngaku bola punya sekolah?" ucapnya sinis

"Gak mampu?  Ampe ngambil bola orang?"
"Oh gak bisa lihat ya lu? Kalo bola lu ada dibelakang lu sendiri, dan gua tau lu bakal malu karena ini bola gue"
Ku ambil bolaku dan kutinggalkan dia dengan menarik si Icca.

So banget tuh orang, main basketnya aja jelek, pantes gak kenal bola sendiri

Heran, sekolah favorit ko ada orang macam gitu?

°°°°°°°°°°°°°°°°°

Icca mengantar Lya ke depan kelasnya. Diajalan tadi Icca akhirnya tahu kalau Lya adalah siswi yang lolos dari program pertukaran pelajar.

Lya akan belajar di SMA CAKRAWALA sampai lulus, dan setelah itu dia akan mengirim laporannya ke pemerintah yang bersangkutan.

Bagaimana perbedaan belajar mengajar di kotanya dulu dan disini.
Bagaimana perbedaan respon muridnya terhadap guru begitupun sebaliknya.
Semuanya akan Lya catat dan buatkan laporannya tanpa terkecuali.

Tiba ketika ia dan Icca melangkah masuk dengan tidak lupa mengucap salam, semua pasang mata tertuju pada mereka berdua. Seolah mereka adalah air bagi orang di gurun pasir. Dan tanpa terasa, lengkungan senyumpun tercipta di bibir tipis Lya, mengetahui bahwa sepertinya teman sekelasnya adalah anak yang ramah semua.

"Ah ya, you kids pertukaran pelajar itu yes?"
Sapa ramah guru yang sedang mengajar, wanita dewasa bernametag Novsyiantika,S.pd M.pd yang mungkin usianya 35an, melihat belum adanya keriput diwajah cantiknya.

"Iyaa bu, ini lhoo ternyata anak itu. Ih gak nyangka sekelas sama kita semua, pasti bakal jadi saingan orang yang seru" sahut Icca tiba-tiba.

"Wah, but kayaknya si pendekar pojok itu not takut tersaingi. Ah ya, Perkenalkan dirimu beybeh"

°°°°°°°°°°°°°°°°°

Perkiraanku mengenai teman sekelasku yang ramah semua sepertinya salah. Karena sedari tadi, aku memperhatikan seseorang dipojok belakang sana. Yang tidak peduli akan sekeliling.

"Heh, malah bengong. Disuruh ngenalin diri tuh" sahut Icca mengagetkanku.
"Aku duduk dulu ya" lalu dia pergi ke depan orang yang duduk di pojok tadi, tempat dimana Icca duduk.

"Selamat pagi gaesh. Nama saya Chamelyia Rafhlesyia Arnhandyia, panggil saya Lya. Salam kenal, terima kasih"

Lalu mereka semua bertepuk tangan, kecuali orang pojok yang sedari tadi sibuk menulis entah apa, dan cewek depan berponi dora yang mengangkat tangan.

"Gua mau nanya dong"

Lalu aku menoleh pada Mom Novsi minta persetujuan.
"Yes, his can tanya to you"

"Kenapa lo bawa tuh bola basket ke kelas?"

"Ini punya saya, Icca sebagai OSIS sudah menjelaskan dan gak ada dilarang bawa bawa bola basket ke kelas dalam peraturan sekolah" kulihat semua orang mengangguk -tanpa si orang pojok yang pasti-

"Udah punya pacar belom neng kata yang dipojok?" sahut cowok berambut kriting. Lalu semua orang tertawa.

"Dasar Manokwari, kalo nanya gausah bawa nama orang"

"Sudah Lya, kamu boleh duduk disamping Arnan"

"Arnan?"

"Yes, itu yang dipojok. Semoga betah yes school in here"

"Terima kassih Mom"

Lalu aku menuju kursiku -disamping cowok pojok- itu.

Ko aku deg degan yak?

°°°°°°°°°°°°°°°°°

HOLLA eF aR ay i eN Di eS !!!
Chapter pembuka pendek aja yaa, cuma perkenalan awal aja ko.

Kira kira siapa nih peran utamanya?
-Lya
-Icca
-Mom Novsy
-Manokwari
-Arnan?

Oh ya, kalo eF aR ay i eN Di eS punya kritik, saran, atau curahan hati apapun boleh tumpahkan di komentar yaaa, tapi WAJIB ngasih bintang pastinya. Biar aku nerusin chapter nya Ganbatte:v

Salam Sereh Madu Manis
Enisuharr:))
With
Hujan

Kota Hujan,
harinya pake baju pramuka,
tanggal √49,
bulan PHO,
tahun PilPres

DANCE BASKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang