Kita dekat. Bahkan sebelumnya seperti nadi pada urat. Mengapa kita harus bersikap seolah aku mataharimu yang harus menjauh sejauh-jauhnya?
"enisuharr"°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Kalo guru lagi ada dikelas tuh harus diperhatikan"
Jam satuuu jam duaa jam tigaaa...
Potongan dari lagu dangdut tersebut mengalun menandakan adanya panggilan masuk di handphone Bu Novsy.
"Me angkat telpon dulu yes, dont berisik"
"Heh lo ngapain sekolah disini anjir?" Orang yang duduk disebelah bersuara.
"Heh anjir kaget gue. Kan gue udah bilang, gue ikut pertukaran pelajar"
"Mama tahu?"
"Ya tahulah. Lu kira gue kabur dari rumah-_-"
"Terus, kenapa lu bisa sekelas sama gue?",
"Heh kak, lu kira gue pengen sekelas sama elu?"
"Pokoknya kayak SMP lagi, gua gak mau ada orang yang tahu kalo kira sodaraan"
Jeda "Anggap aja kita gak kenal" lanjutnya sambil memasang earphone dan melipatkan tangannya menjadi bantalan kepalanya.
"Satu lagi, jauh-jauh dari gue sono""Gitu mulu"
-----------------
Trank trank trankkkk!!!!
Bel sekolah berbunyi seperti marahnya seorang istri yang melempar panci-panci kepada sang suami yang ketahuan selingkuh dengan janda kampung.
Memang menyeramkan dan memekakan telinga, tetapi itulah yang ditunggu para siswa SMA CAKRAWALA, karena suara seperti sangatlah membangkitkan semangat juang para siswa untuk berjuang melawan antrian kantin yang panjang.
Tiba-tiba seseorang menepuk lenganku.
"Lya, kantin yuk. Nanti aku kenalin sama jajanan kantin yang enak tapi bersahabat sama kantong"
Ternyata itu Icca dengan cengiran lebarnya."Ayok, aku rapihin buku dulu" kataku sambil membereskan buku dan alat tulisku.
"Kamu gak bakal bawa bola basket itu ke kantin kan Ya??" Tanya Icca sambil menunjuk bola ditanganku.
"Lho, emang kenapa?"
"Kayaknya kita bakal kesusahan deh kalo kamu bawa bola itu"
Karena membaca tampang bingungku, Icca melanjutkan
"Maksud aku, nanti kamu bawa jajanannya gimana? Terus kayak ribet banget gak sih Ya keliatannya?? Hehee""Udah biasa, ayokk" ajakku.
Sesampainya di kantin. Yang terlintas pertama di otakku adalah BESAR DAN RAMAI.
ya, kantin sekolah ini begitu besar dan ramai. Aku sampai ingin mengira kalau ini adalah pasar dalam sekolah saking ramainya."Ngapain diem? Tar gak kebagian tempat lagi kita Ya kalo cuma berdiri disini ngeliatin doang"
"Kita jajan apa Ca? Ini rame banget loh"
Lalu kulihat Icca menunjuk stand jajanan yang antriannya panjang kayak kereta mini.
"Kayaknya aku ada ide deh Ya, supaya gak usah ngantri" setelah itu, Icca langsung mengambil bolaku dan melemparkannya ke arah antrian.
"WOEIII AWAS KENA BOLA!!!"
teriak Icca.Lalu dengan refleks manusia yang luar biasa, barisan antri tersebut menyebar membuka layaknya gerbang yang mempersilahkan tuannya masuk istana.
Tiba-tiba Icca menarik lenganku menuju stand kantin yang kami inginkan.
"Bijem, batagor kuahnya dua yaa, campur aja, sama es cappucino cincaunya juga 2. Gak pake batu es" pesan Icca, dan kudengar yang barusan mengantri menggerutu karena kita duluan yang dapat memesan.
"Ehh neng Icca, tumben sama temennya?"
"Hehe iyaaa Bijem, temen baru"
"Nih neng. Jadi 14 ribu yaa neng"
"Makasih Bijem"
Dan kitapun langsung duduk ditempat yang kebetulan baru kosong.
"Kamu biasa jajan disitu Ca?" Tanyaku, dan kulihat Icca mengangguk.
"Ehm, ko tadi yang kamu panggil Bijem gitu bilang tumben kamu sama temen?"
"Akutuh gak punya temen"
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Dilain meja, Mark dan ketiga temannya -Azal, Rean, Rizpi- sedang makan Mie ayam.
"Jangan lupa pulang sekolah kumpul lengkap pokoknya. Gak boleh ada yang ijin. Gak boleh telat. Gak mau tahu gua, ka.."
"Kalo telat, gua gak mau ngasih koreografi yang baru" ucapan Mark terpotong oleh Azal.
"Nah bagus kalo udah hatam"
"Ya gimana kita-kita gak hatam Mark, tiap suapan Mie ayam ke mulut lo, elo tuh ngomong itu lagi itu lagi" Rizpi yang sudah selesai makanpun bersuara.
"Tenang bos. Semuanya udah respon ko pengumuman lo buat kumpul balik sekolah sekarang. Sellow" Rean, emaknya para cogan yang selalu sabar.
Lalu diantara keramaian kantin tiba-tiba terdengar teriakan seseorang
"WOEIII AWAS KENA BOLA!!!"Sontak sekantinpun menoleh ke arah sumber suara dan kulihat sebuah bola jelek berwarna orange melayang ke arah antrian panjang stand kantin Bijem.
"Pea banget, ke kantin bawa-bawa bola" gerutu Mark.
"Itu namanya pinter, gak harus ngantri panjang buat dapet jajan haha" Rizfy.
"Gue setuju sama lo Fy, itu dia Icca kan? Yang anak osis punya penyakit nular itu?" Tanya Rean.
"Iya, padahal cantik, asik lagi orangnya. Sayang aja penyakitan jadi gak ada temennya tuh anak" jawab Rizfy.
"Gak ada temennya? Lah itu siapa yang lagi pegang bola semeja ama dia?" Tanya Azal
Sontak semua yang ada di meja itupun menengok ke arah yang dimaksud Eza.
"Sial, dia kan orang yang tadi pagi dilapangan pegang bola juga" gumam Mark dalam hati.
"Denger-denger sih, anak pindahan dari Surabaya. Gantinya si Niken, yang Program Pertukaran Pelajar gitu pokoknya" jawab Rean.
"Oh anak baru, songong gak suka gua" gumam Mark pelan namun masih dapat didengar oleh ketiga temannya.
"Biasanya nih ya, kalo kesan pertama gak suka itu suka jodoh Mark" kata Rean.
"Kata siapa anjir, sotau lu" bantah Mark tak terima.
"Itu, kata pacar gue yang lagi baca. Katanya dia sering baca cerita SMA gitu ujung-ujungnya pasti jodoh" ucap Rean dengan PDnya.
"Kaya yang baca mau ama lo aja Re" kata Rizpi yang diangguki oleh semuanya.
°°°°°°°°°°°°°
Udah guys, segini dulu aja. Pegellll wkwk
VOMENT nya dong biar akunya semangat!!! Biar partnya gak sependek ini wkwk
Hehee
See you next part zyg:*Hari abis selasa
Tanggal √64
Bulannya banjir dan hujan sehari-hari
Tahun cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANCE BASKET
Teen FictionDance adalah nyawa bagi seorang Marc. Dia mempunyai daya ingat tinggi terhadap apapun yang dia suka, sekali lihat video dance dia langsung hapal untuk mengikutinya, dan dia benci apapun yang bisa mengganggunya kala sedang menari dance termasuk Mila...