1

126 28 14
                                    

Yang ku nanti disaat hujan turun
Bukanlah pelangi,
Melainkan kamu, Sang penikmat hujan yang tak sempurna.
Tubuh kumel, penuh luka.
Tawa yang mengalir seperti sungai.
Tetesan air mata tak terlihat seperti debu yang terbawa.
Mengizinkanku, menyembuhkan getirnya luka yang dunia beri untukmu.

Bernama kita.
Melukis sajak ditetesan embun.
Mencari jerami disekumpulan lumpur.
Terlalu susah, butuh banyak pengorbanan.
Ketika digenggam, terasa indah untuk diperlihatkan.

Untuk Aga, yang kutemui.
Dari hidupmu, aku paham apa itu cinta yang tulus.
Untuk Aga, yang pernah ada.
Ingin ku kembali pada nostalgia kita.
Yang setiap kutarik nafas.
Ada kamu disetiap hembusnya.

Mengenalmu,
Sejak itu aku benar-benar percaya Semarang adalah kota hujan.
Dengan air yang mengalir sendirian
Namamu terhapus
tanpa ada nama "kita"

-semarang

DIA AGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang