2

34 4 2
                                    

🍫selamat membaca Gavina dengan aman dan tenang semoga kalian suka🍫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍫selamat membaca Gavina dengan aman dan tenang semoga kalian suka🍫




Mencoba berjuang padahal hati sudah ingin menyerah?
Aku adalah juaranya.

💅

"Srius ini? MUAHAHAHAA..."
Gavina meringis mendengar suara sahabatnya diseberang telepon, arza. Dirinya menceritakan kejadian di supermarket tadi, yang berakhir keluarnya ketawa super arza yang kalau anak kecil dengar bisa dilarikan ke UGD.

"Bego banget sih lu na..."

"........."

"Terus terus respon lo gimana? Pasti lu kayak orang bloon ya Muahahaha"

"......."

"Pina sayangg ucucucucu jangan diem aja dong"

"Pina? Gapin? Gapina? Oy"

"Iya paan?"

"Jangan marah dong hehehe, nanti abang daza ga cayang-cayang sama dede pina.."

"Berisik diem lo"

Gerutu gavina yang disusul pecah tawa dari arza kembali. Walaupun kesal begitu mendengar kata daza disebut perasaan gavina seketika menghangat.

"Hmm jadi pin gimana?"

"Gimana apanya?"

"Lo sama bang daza?"

"Hahaha ya gitu, engga ada perubahan. Tetap jalan ditempat"

Terdengar tarikan napas kasar dari seberang telepon.

"Lo sih engga ada ganas-ganasnya dikit ngejar bang daza, coba aja lo gas dikit pasti bang daza mau sama lo tapi lo harus ada perubahan dikit.."

"Apa tu?"

"Dada sama pantat lo tuh gendutin.."

"Dasar mesum!"

Arza tertawa keras, sedang gavina menekuk wajahnya. Arza memang seperti itu, kadang dia waras kadang dia konslet. Maklum otaknya dijual di rumah makan padang separuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

gavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang