Prolog

1K 50 6
                                    


Nama ku Alleta charlote Letusion. Letusion sendiri adalah nama keluarga ku. Aku adalah seorang anak dari Michael Smith Letusion dan Queeny drecty Letusion. Kedua orang tua ku adalah pengusaha terkaya yang sudah memiliki banyak cabang di seluruh belahan dunia. Mulai dari perhotelan, restaurant ,salon dan lain lain semua banyak dimiliki oleh keluarga ku.

Aku mempunyai seorang kakak laki laki yang bernama Kevin wirdyl Letusion yang saat ini baru naik ke kelas 12. Aku dan kakak ku sangat dekat karena sejak kecil kami selalu bersama dan sering latihan bersama. Sejak umur 5 tahun aku sudah mulai berlatih bela diri dan mengunakan berbagai jenis senjata mulai dari pisau, hingga pistol, aku belajar hal tersebut dari kakek ku.

Walau awalnya Ayah dan ibu ku dengan keras menolak mengizinkan aku untuk berlatih bela diri setelah kejadian aku yang hampir mati dibunuh salah satu tersangka yang menjadi target kami saat itu, namun untung nya Kakek memberi pengertian kepada orang tua ku bahwa aku bukan lagi anak kecil yang lemah dan kemudian mereka kembali mengizinkan aku ikut kembali berlatih.

Pagi ini aku akan memulai aktivitas ku sebagai anak SMA, aku bersekolah di tempat yang sama dengan kakak ku, sebenarnya alasan lainnya adalah karena sebagian saham sekolah tersebut adalah milik om ku jadi aku dengan leluasa bisa masuk kesana.

"Kak, aku gak mau ikut MOS boleh, gak ?" tanya ku pada kak Kevin.

"Enak aja, kamu harus ikut jangan males malesan mulu,"ujar kak Kevin dan hanya ku balas wajah cemberut.

"Kevin, nanti kamu jagain adek kamu itu, daddy takut nanti adik kamu di ledekin sama temen- temen kamu," ujar Daddy.

"Lagian siapa yang berani ledekin dia, dad. Orang liat dia aja udah pada takut terus kabur," ujar kak Kevin sambil tertawa- tawa.

Aku semakin memanyunkan bibir ku tanda bahwa aku benar benar kesal dengan tingkah kakak ku dan daddy ku ini.

"Mommy, belain Leta dong,"ujar ku merajuk.

"Kalian jangan ledekin Letta mulu, udah sana berangkat nanti telat," ujar mommy.

Aku tertawa puas melihat ekspresi kakak dan daddy, kemudian aku melahap sarapan aku dengan cepat dan menuju mobil bersama kak kevin.

Setelah kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 menit kami pun tiba disekolah, dan begitu aku turun aku langsung di sambut teriakan heboh dari sahabat- sahabat ku.

"Leta, gw kangen,"ujar Andi.

Andi adalah salah satu sahabat ku yang mempunyai rambut yang bermodel seperti orang korea, dengan kulit nya yang putih, rahangnya yang kokoh, mata nya yang bulat dengan pupil berwarna cokelat keemasan.  Andi terkenal bad boy namun jika aku lebih suka menggunakan pistol untuk membunuh, Andi lebih menyukai pisau karena menurut nya lebih simple dan terlihat keren. Itulah kadang aku tidak bisa mengerti jalan pikirnya.

Sahabat ku yang kedua bernama Candra, Dia juga cukup terkenal degan sikap dinginnya, namun itu justru menarik banyak perhatian para wanita di sekolah ku dulu. Rambutnya berwarna blonde, dengan pupil warna hitam lekat yang membuat nya terlihat tampan namun juga menampilkan sisi dingin dan misterius.

Dan yang terakhir adalah sahabat ku yang namanya Linda, dia merupakan satu- satu nya teman perempuan yang cukup dekat dengan ku,  dan jangan ditanya seberapa nakal dia, jika aku hanya suka mengecat rambut, dia bahkan ke sekolah dengan memakai cat kuku, serta rambut nya yang selalu berganti warna setiap minggu, dan ia juga tidak pernah membawa lebih dari 1 buku selama aku bersekolah dengan nya. Walau ia anak bad girl tapi Linda juga menyukai fasion dan make up makanya banyak yang suka pada nya. Satu kelebihannya lagi adalah dia suka mempermainkan hati laki- laki yang katanya menarik. Kalau Linda ahli dalam komputer, ia bisa meng- hack berbagai situs jaringan bahkan hingga pemerintah dan itu cukup membuat ku bangga dengannya.

"Gimana warna rambut gue hari ini ?" tanya ku antusias pada mereka.

"Gue suka banget warna rambut lo yang warna ungu ke pink an itu, terkesan lucuu," ujar Linda sambil tersenyum.

"Kalau rambut gue gimana ?" tanya Linda sambil mengibaskan rambut nya yang bewarna hijau kebiruan.

"Keren abis," balas ku sambil memberikan kedua jempol ku .

Jangan salah ini memang sudah menjadi kebiasaaan kami, memakai sepatu bewarna bebas, mengeluarkan baju, hingga mengecat rambut sudah menjadi hal yang biasa kami lakukan.

Kami berempat jalan berbarengan menuju kedalam, sedangkan kakak ku sudah tak tahu hilang kemana. Selama kami berjalan banyak tatapan mata yang melihat ke arah kami, dari tatapan kagum, risih, iri, dan bahkan ada tatapan mengejek yang kami dapatkan, namun asal mereka tidak mendekati kami itu fine fine saja bagi ku.

Saat kami mau masuk ke kelas kami ada sekelompok murid perempuan yang menghadang kami dan memberikan senyum mengejek.

"Woa liat siapa ini berani sekali murid baru seperti kalian berdandan begitu ? mau jadi sok jagoan ? dan jangan merasa hebat bisa bergaya seperti itu, karena di sekolah ini akulah penguasa nya. "ujar salah satu dari mereka yang ku yakini sebagai ketuanya.

Aku hanya melirik nya malas kemudian menguap bosen mendengar ocehan nya.

"Udah puas ? Minggir!" ujar ku pelan namun tajam.

"WAH, songong ya anak baru aja banyak gaya, berani ya lo remehin gue," ujar nya kemudian mengangkat tangannya hendak menampar ku. Dan aku pun menahan nya dengan mudah kemudian memelintir nya kebelakang hingga ia mengaduh kesakitan. Aku sempat melihat sahabat sahabatku hendak maju untuk membantu ku namun aku memberi tanda pada mereka bahwa aku bisa menyelesaikannya sendiri.

"JANGAN LO BERANI MUNCULIN MUKA LO LAGI KALAU LO MASIH SAYANG SAMA NYAWA LO,NGERTI ?" ucap ku penuh ancaman.

Ku lihat ia hanya merengut kesal dan kemudian aku melepaskannya dan mendorong nya agar ia tidak menghalangi jalan ku lagi, saat masuk ke kelas pun aku masih bisa mendengar perempuan tersebut berteriak marah padaku namun aku sama sekali tidak peduli.

Tak lama kelas yang awalnya ribut mendadak sepi karena kedatangan kakak- kakak OSIS. Dan salah satu nya adalah Kak Kevin dan ada beberapa temannya juga yang sudah aku kenal. Aku dan teman teman ku masih sibuk berbicara tanpa memperdulikan kak Kevin. Kemudian ku lihat kak Kevin dan teman- temannya mendatangi meja kami membuat suasana kelas meneggang namun aku dan para sahabat ku sama sekali tidak takut dan malah bersikap seolah menantang.

Aku melihat juga perempuan yang tadi bermasalah dengan ku tersenyum sinis dan menertawakan ku.  Namun aku hanya melirik nya sekilas dan kembali memasang wajah datar. Kak Kevin dan teman- temannya kini berdiri persis didepan meja kami. Aku pun memutar bola mata malas dan kemudian berdiri balas menatap mereka. Suasana benar benar menjadi hening hingga sebuah suara keras menghilangkan ketenangan yang ada..

(Besok akan ada update lanjutannya,)
Jangan lupa tinggalin komentar kalian untuk cerita baru ini :) [ kalau komen nya sedikit akan lama update loh ,hehehe]

Bad Girl VS Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang