- Alleta pov-
Aku berjalan menuju ruang latihan dan melihat kak Budi yang sedang menembak tepat disasarannya.
Aku menepuk tangan ku dan membuat kak Budi menengok ke arah ku dan kemudian tersenyum.
Memang hari ini markas sedikit ramai karena banyak anggota nya yang juga sedang berkumpul untuk latihan.
"Eh ,Leta udah dateng?" Tanya kak Budi.
"Belom kak, Leta nya masih di sekolah, ini cuma arwah nya aja," ujar ku bercanda.
Kemudian kami berdua tertawa bersama.
"Kamu mau latihan dulu ? Nanti sekitar jam 2 dateng ke ke ruang kakak ya? Ada yang mau kakak omongin buat misi kamu dan teman - teman kamu." Ujar kak Budi.
Aku pun mengangguk dan kemudian mengambil pistol yang ada di balik rok ku dan menembak nya asal ke arah titik hitam yang jarak nya 20 meter di depan ku dan tepat mengenai sasaran.
Kak Budi yang masih ada disebelah ku hanya geleng geleng kepala melihat ku, ya aku memang selalu membawa pistol kesayangan ku ini kemana pun dan kapan pun untuk selalau berjaga- jaga.
Sebenarnya tembakan tadi itu hanya iseng saja tapi ternyata tepat sasaran.
"Leta, kakak ke ruangan dulu ya, jangan lupa nanti ke ruangan kakak," ujar kak Budi sambil mulai berjalan pergi.
Aku pun membalas dengan anggukan setelah itu aku memutuskan untuk mengganti pakaian ku terlebih dahulu karena rasanya tidak nyaman mengenakan rok saat latihan.
Aku mengganti seragam ku dengan kaos bewarna hitam dan celana training panjang bewarna putih serta dipadukan dengan sepatu putih kesayangan ku.
Setelah selesai aku memutuskan untuk berlatih menembak kembali.
(Gambar pistol yang digunakan letta)
Semua tembakan yang aku lakukan selama latihan tepat sasaran dan itu membuat orang orang di sekitar ruangan itu menatap ku dengan kagum namun aku tidak peduli.
Karena mulai bosan aku memutuskan untuk pindah ke ruangan bela diri dan di sana aku melihat Andi sedang melawan seseorang yang seperti nya mempunyai pangkat yang sedang namun tidak rendah juga, tapi dilihat dari kemampuan andi menyerang dan bertahan aku yakin Andi dapat memenangkannya dengan mudah.
Dan dugaan ku benar Andi menang bahkan tanpa mendapat luka sedikit pun. Bibir ku pun tertarik untuk tersenyum.
"Andi lawan gue aja gimana ? Lo kan belum pernah bisa menang ngelawan gue," ujar ku sambil menghampiri nya.
Pria yang tadi melawan Andi hanya memberi tatapan meremehkan pada ku. Memang banyak yang tak tahu bahwa aku adalah anggota tingkat S karena memang aku yang banyak mendapatkan tugas ke luar sehingga jarang bisa latihan di markas. Disini tiap tingkatan menentukan kehebatan nya, Tingkat S merupakan tingkat tertinggi dan yang berada di tingkat ini hanya ada kak Budi, kak Kevin, aku ,dan Andi. Tingkatan selanjutnya adalah A itu untuk Linda dan Candra serta anggota lain karena mereka tidak sepandai anggota tingkat S namun mengusai hal lain seperti cara membuat bom ,membuat aplikasi penting ,dll. Dan seterusnya sampai terakhir di pangkat F.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Boss Mafia
RomanceNamanya Leta gadis cantik namun sikapnya yang berani serta gayanya yang tomboy membuatnya menjadi bad girl yang paling ditakuti disekolahnya, ditambah dengan kekuasaan yang dimiliki orang tua nya hingga tidak ada seorang pun yang berani untuk melawa...