chapter 1

8K 389 20
                                    

Musim dingin tidak pernah datang dengan kesedihan tapi malah datang dengan kebahagiaan bagi seorang yang sangat menyukai akan datangnya salju putih yang berjatuhan

Seoul 1 Nov , 06:45 KST

Prang....(anggap aja suara gelas jatuh)

Seorang namja berdiri di sebuah dapur dengan badan yang bergetar hebat.

"Kau lagi .... apa kau akan selalu merusak gelas gelas itu hah...?"teriakan seorang namja dengan wajah marahnya

"Mianhae... aku tidak sengaja hoseok..."jawab namja itu gugup.

"Ada apa ini?"tanya namja yang baru datang ,namjoon namanya

"Lihat apa yang sudah dia lakukan "tutur hoseok kesal

Seorang namja datang lagi

"Kau selalu saja membuat masalah ya.... seokjin"dengan senyum smrik nya namja tersebut menjambak namja yang dipanggil jin tadi

"Sakit....lepaskan jim ... sakit"teriak jin kesakitan hingga tidak ia sadari tetesan air sudah membasahi pipinya

"Kau itu pambawa masalah jadi jangan biarkan mood kami setiap hari hancur karena dirimu"suaranya jimin berbisik ketelingan jin hingga membuat alat yang dipakai sebagai alat bantu untuk mendengar berdengung membuat telinga jin sakit

Ya... jin sejak umurnya 5 tahun telah memakai alat pendengaran untuk membantunya mendengar .
Jin ia memiliki kelainan di otaknya hingga membuat saraf sarafnya tidak berfungsi secara normal , tapi ini masih hanya saraf pendengarannya saja yang terganggu

Lalu jimin membenturkan kepala jin hingga terhantuk ke meja yang ada di dapur. Itu membuat jin pusing dan mimisan .

Tak jauh dari sana seorang yeoja melihat itu dengan hati yang bercampur aduk, ia tidak ingin tuan nya tersakiti tapi apa yang bisa perbuat dia hanya seorang pelayan .

***

Seorang yeoja membawa nampan berisi air dan handuk kecil, membuka kamar dengan cukup pelan, di dapatinya seorang namja yang sedang berbaring dengan matanya ya.g tertutup

"Hah.... kau demam lagi ya ... tuan" kata yeoja itu

"Eughhh...."suara lengkuhan terdengar samar

"Tuan.... maaf membuatmu terbangun ne...."

Namja yang berbaring itu hanya menggeleng pelan.

"Ahjuma... kenapa kau ada disini.."tanya nya polos

"Ahh... ahjuma ingin mengobati tuan jin... tuan jin demam lihat, tuan jin pucat ne.."jelas yeoja yang di panggil ahjuma

"Ini biasa ahjuma kau tidak perlu khawatir lagian ini akan sembuh kan aku kuat" jawabnya dengan senyum nya yang palsu

'Mengapa kau harus menghadapi penderitaan seperti ini tuan jin aku benar benar sangat menyayangi mu ne .... bertahanlah 'batin ahjuma ,hingga tanpa ia sadari aliran seperti sungai sudah membasahi pipinya . Dengan sigap ia menghapus air itu dan sok tegar dihadapan namja di depannya.

"Ne.. ahjuma tahu bahwa tuan jin itu kuat , tapi kalo tuan jin sakit harus diobati biar kuat lagi"yeoja itu kemudian menaruh handuk basah itu ke dahi jin

"Kamsahamnida ahjuma"senyum jin mengembang kali ini dia tersenyum tulus

"Sekarang tuan tidur ne... kalo ada apa apa beritahu ahjuma"jelas ahjuma dan beranjak pergi dari kamar jin.

'Mian ahjuma selalu merepotkan mu 'batin jin

***

Seoul 17:45 KST

Jin dengan baju piyama nya berdiri di balkon rumahnya dengan selalu menatap langit yang menyembunyikan bulan dan bintang dibalik awan yang pekat.

Angin berhembus dengan dinginnya menusuk orang-orang yang tidak berpakaian setebal mungkin. Tapi itu tidak menyurutkan tekat jin untuk tetep berada di balkon itu dengan senyum hambarnya yang tidak lepas dari wajahnya

"Tuan ini sudah malam ... lagian udara disini cukup dingin" seorang namja paruh baya dengan memakai jas yang sedari tadi ada di belakang jin
" ne... ahjushi sebentar lagi" jawab jin yang masih berdiri tegak disana
Lalu namja tersebut menghampiri jin dan memegang tangan jin .

"Tuan... tangan mu dingin sekali, ayo kita masuk ne.." tanpa menunggu jawaban dari jin namja yang di panggil ahjushi tadi langsung membawa jin kekamarnya , membaringkannya dan menyelimutinya agar jin tidak kedinginan.

"Kamsahamnida ahjushi..." kata jin yang kemudian menutup mata nya

'Tuan kau harus bertahan ne.... ahjushi disini akan selalu ada untuk tuan jin jadi tuan jin tidak perlu merasa kesepian' batin ahjushi , dia pun langsung pergi meninggalkan jin yang sudah terlelap tidur.

***

Seoul 2 Nov , 05:15 KST

Hari ini matahari masih malu untuk menunjukkan sinarnya hingga kedinginan menyelimuti .

Angin yang menusuk tidak membuat seorang namja untuk menghentikan aktivitasnya membersihkan rumah dan halamannya . Setelah semua selesai ia memasak di dapur dengan cepat sebelum semua adiknya terbangun . Setelah semua selesai ia langsung kembali ke kamar nya.

"Wah... baunya enak sekali .... ahjuma apa ini kau yang masak.."tanya jimin yang baru saja bangun dari hibernasinya semalam

"Baunya ... enak hyung..."kata jungkook yang tidak sabaran dengan makanan yang sudah ada di depannya itu. Lalu tangan jungkook ingin mengambil lauk pauk itu tapi oleh jimin di tepas .

"Kau ini harus jaga pola makan mu kookie ... kau itu sedang sakit jadi ingat itu..." jelas jimin membuat jungkook mempoutkan bibirnya

"Sudahlah lagian jungkook juga harus makan yang banyak agar dia kuat "kata yongi dingin yang membuat senyum kemenangan di wajahnya

5 orang namja telah makan sarapannya di ruang makan dengan canda tawa.sebenarnya ada 6 namja dirumah tersebut tapi 1 diantaranya sedang sibuk dengan dunianya.

***

Seorang yeoja membuka pintu dengan pelan , ia memdekati seorang namja yang sedang tertidur dengan pulas diranjangnya.

"Apa kau yang melakukan nya lagi..."tanya yeoja itu sambil mengelus dahi jin yang berkeringat.

Ya.. yeoja itu ahjuma
ia sudah menganggap jin seperti anaknya sendiri.

Jin hanya diam dan masih terlelap tidur karena kelelahan

"Jangan terlalu lalah ne... ahjuma sangat mengawatir kan mu ..."lalu ahjuma mengecup dahi jin dan berlalu pergi.

Tbc

###

Maaf kalo cerita aku yang ini buat para army marah karena aku masukin jin dan jungkook sakit habisnya ... otak kecilku ini sedang berhayal gak jelas jadi aku tuangin nih kesini ...
Maaf ya kalo cerita nya gak jelas ya maklum masih belajar

😀😀

Vote and coment


AWAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang