chapter one

2 3 0
                                    

Sepatu hitam berlambang centrang di samping nya mulai melangkah dengan anggunnya memasuki kawasan sekolah, anak tangga mulai dilintasi, sapaan juga menghiasi jalan gadis itu.

Dengan semangat empat lima Mitha memasuki kelas dan langsung mengambil duduknya, matanya sibuk mencari sosok orang yang membuatnya buru- buru datang kesekolah sepagi ini, ya siapa lagi kalo bukan Mira Adiyata Mauza.

"Lo nyariin gue " reflex Mitha menendang sosok yang ada di bawah mejanya dengan sangat keras hingga orang yang di tendang meringis kesakitan

"Shitt sakit ogeb" umpatnya, Mitha hanya meliriknya tajam.

"Ya mana Mitha tau suruh siapa ngagetin ,lagian ngapain sih di kolong, nyari makanan sisa? kasian banget sih Mira" sedetik kemudian buku paket setebal 5cm mendarat di jidat Mitha

"Sakit ih" adu nya, tangan kanannya mengelus jidatnya sebelum benjol menghantui, Mira hanya mengangkat kedua bahunya dan menaikan kedua alisnya tak peduli.

"Ada apa?" dan ini pertanyaan yang Mitha tunggu-tunggu

Muka cemberut karna jidat nya yang terasa sakit sudah terganti dengan senyuman lebarnya, Mitha yang melihatnya cuman bisa mengangkat sebelah alisnya .

"Mitha udah pikirin tadi malam, kalo Mitha mau....mau..."

"Mau apa " geram Mira tak sabar

"Mau jujur sama ka Beni kalo Mitha suka sama Ka Beni sejak MOS, Mitha jatuh cinta pada pandangan pertama, Mitha suka sama ka Beni karna ka Beni ganteng, baik, pinter ,keren ,cool, emmm kaya emm apa lagi ya" Mitha menempelkan jari telunjuknya di samping keningnya dengan mata yang melirik ke langit- langit kelas.

Mira yang melihatnya hanya geleng -geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang entah mengapa kerja otaknya selalu gila

"Lo sehat?" tanya nya untuk memastikan

"Alhamdulillah Mitha sehat wal afiat kok" jawab Mitha dengan wajah bingungnya, kemudian tersenyum lagi

"Ohh mungkin otak lo aja yang gak waras" senyum yang ada di bibir Mitha kemudian hilang di ganti dengan muka datar tanpa ekspresinya, dalam hati Mitha menyumpahi semua kata -kata Mira tadi.

...

Kringg kring kring

Bunyi bel istirahat bergema di seluruh kawasan SMA GAFA BUANA, dan di balas sorakan gembira oleh murid- murid yang sepertinya sudah menunggu tanda seperti itu berbunyi, murid- murid pun satu persatu berhamburan keluar dari kelasny menuju kantin yang sudah di nanti.

Namun di kelas 11 ipa 3 hanya tersisa dua murid yang belum keluar setelah 5 menit lalu bel berbunyi.

Mitha masih fokus dengan pulpen dan buku-bukunya sesekali ia berhenti menulis untuk berfikir dan kemudian melanjutkan lagi menulisnya

Mira yang sudah selesai membereskan buku-buku kedalam tasnya kemudian melirik ke samping bangkunya, Mira dengan gemas menarik pulpen yang di kenakan Mitha untuk mengisi soal yang belum di selesaikannya

Mitha menatap Mira dengan mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Ayo kantin" ajak Mira ,namun yang di ajak tetap diam tak berkutik

"Mira duluan aja ,Mitha belum selesai" jawabnya dan tangannya ingin mengambil kembali pulpen yang ada pada tangan Mira

"Nanti gue kasih tau jawabnnya" ucapnya dan membuat mata Mitha melebar dan memperihatkan cengiran mitha

"Beruntungnya Mitha punya sahabat pinter kaya Mira,ahh makin cayang Mitha ama Mira" dengan refleks nya Mitha memeluk erat Mira yang berdiri di sampingnya

Mira yang kaget pun langsung mendorong bahu Mitha namun apadaya pelukan Mitha di pinggangnya sangat erat

"Eh..eh lepasin ihh Mitha," erangnya, tangannya mendorong-dorong bahu Mitha namun yang di dorong hanya tersenyum sambil memejamkan mata merasakan pelukan mereka

"Ihh curut, kutil ahh lepas njir" Mira yang sudah tidak tahan dengan kelakuan Mitha pun memukul kepala Mitha dengan kuat sampe suara rintihan itu terdengar nyaring di telingnya, ya siapa lagi kalau bukan makhluk aneh bernama Mitha.

"Sakit ihh Mira" rintih Mitha,tangannya mengelus-elus kepalannya yang di pukul oleh sang pelaku- Mira. "ASTAGFIRULLAH MIRA KENAPA KEPALA MITHA ADA GUNDULAN NYA " seketika itu Mira menutup telingannya, suara Mitha hampir saja membuat telingannya meledak .

"Anjir" umpat Mira dengan tatapan tajamnya yang tertuju pada Mitha yang masih mengelus kepala nya

"Mira liat apa yang di lakukan Mira pada Mitha, ohh astaga kekuatan apa yang di miliki Mira" oceh nya yang membuat Mira geleng -geleng kepala

"Alay" umpat nya dan langsung di balas cubitan di lengan nya oleh si pelaku Yang tak lain Mitha.

"Alay?. Mira ini beneran dakit loh Mira mau cobain? Kalo Mira kesakitan nanti Mitha bilang alay mau?" ptotes Mitha yang tak suka dengan umpatan Mira yang membuatnya semakin naik pitam saja.

"Enggak! Maksud gue lo ngapain meluk gue kesannya kan alay njing" Mira membenarkan maksud nya yang malah di salah pahamkan oleh Mitha, dasar otak cetek! umpat nya dalam hati.

"Ohh kan Mitha terharu atas kebaikan Mira yang udah memberi jawaban soal gitu aja sih udah" bela Mitha yang tau mau di salah kan

"Serah lo " ucapanya dan kemudian berjalan meninggalkan Mitha yang yang masih dengan posisi duduk dan mulut yang terbuka lebar

"Oh shit Mitha di tinggal"umpatnya sebelum ia berlari menyusul Mitha yang sudah keluar dari kelas

...

" mira ih tunggu " teriknya yang membuat seluruh orang menatapnya bingung, Mitha tidak memperdulikannya dan masih berlari mengejar Mira

Setelah cape ngejar akhirnya Mitha bisa mensejajarkan kakinya dengan Mira, Mitha menyenggol lengan Mira dengan sikunya namun Mira tidak meliriknya sama sekali apalagi merespon nya dengan kata atau kalimat

"Mira " panggil Mitha sambil menoel-noel lengan Mira

"Apa" balasnya cuek dan lagi tanpa melirik nya

"Kok Mira marah sih" ucapnya yang tahu bahwa sekarang temannya ini sedang marah padanya

"Gak tau" balasnya yang sepertinya kata- kata itu membuat mitha menggigit bibir bawahnya frustasi

"Padahalkan pelukannya tomantis tauu kayak di drakor- drakor " ucapnya pelan namun dapat di dengar oleh Mira

Seketika Mira berhenti dan diikuti Mitha, kepala Mira bergerak 90° untuk melihat Mitha di sampinya

"Bodo amat!" ucapnya keras dan mengacak - ngacak rambutnya frustasi dan itu membuat semua orang menatap mereka berdua dengan mata yang tak berkedip, se kencang itukah suara Mira

Mira yang merasa malu karna dirinya menjadi sorotan semua orang pun berlari pergi meninggalkan kan Mitha yang masih diam di tempat

Mitha yang sudah tersadar pun melirik sampingnya untuk memukul orang yang udah menbuatnya malu, namun merasa tangannya tidak menyentuh apa- apa hanya angin yang ia rasakan ,Mitha pun melirik sampingnya ternyata Mira sudah meninggalkannya sendirian dengan tatapan orang- orang padanya

"Ekhmm emm ok tontonan kalian sudah habis terima kasih assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuhh ... Em dadahhh guys"

Reach youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang