2

36 2 0
                                    

Ia memakan buburnya perlahan sampai habis tak bersisa. Lanjut mengoleskan salep ke tubuhnya. Saat ia sedang mengoleskan salep tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dan berdirilah Patrick disana. Mata mereka bertemu, Patrick dengan mata tajamnya dan Sarah dengan mata sayunya.

~~~

Patrick berjalan menghampiri Sarah dengan menenteng sebuah wadah. Itu kotak P3K. Ia memberikannya kepada Sarah dan diterima Sarah

"Jika kau memerlukan sesuatu mintalah pada Lucy" ujar Patrick.

"Terima kasih" ujar Sarah dengan pelan dan melanjutkan mengoles salep yang diberika oleh Lucy. Ia kesulitan saat akan mengoleskan di puggungnya dan Patrick sedang memperhatikannya dengan intens sekarang.

Patrick belum keluar. Ia sedang memperhatikan kegiatan Sarah sekarang. Bagaimana gad-wanita itu sedang kesusahan mengoleskan salepnya.

Dengan tiba-tiba Patrick mengambil salep dari tangan Sarah. Ia duduk tepat di belakang Sarah.

"Buka bajumu" perintah Patrick.

"Kau tidak perlu melakukan ini" ujar Sarah.

"Jangan membuatku marah Sarah" desisnya.

Dengan berat hati ia membuka bajunya dan menampilkan punggung kecilnya yang penuh dengan ruam-ruam.

Patrick mengoleskannya dengan lembut dan sepelan  mungkin menggunakan jarinya. Saat sedang mengoleskan Sarah bertanya pada Patrcik.

" Emm...boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Sarah dengan ragu.

"Ya" jawab Patrick singkat.

"Kenapa kau menculikku?" tanya Sarah dengan pelan tapi Patrick tetap bisa mendengarnya.

"Bukankah sudah kukatakan alasannya saat di kapal!" Ujarnya dengan sedikit membentak.

"Kapan aku boleh pulang?" tanya Sarah.

Patrick yang mendengar pertanyaan Sarah menekan ruamnya dengan keras, membuat si empu mengaduh kesakitan.

"Tolong hentikan, ini s-sakit" ujar Sarah menahan sakitnya.

"Kau tidak akan kemana-mana! Rumahmu sekarang adalah disini!" ujarnya dengan dingin kemudian keluar meninggalkan Sarah menangis seorang diri.

Sarah menangis tersedu-sedu. Apa salahnya sampai kejadian ini menimpa kepada dirinya. Ia selalu menurut pada ibunya, ia juga tidak nakal di sekolah, tapi kenapa menimpa dirinya.

Setelah menangis cukup lama, ia baru sadar kalau dirinya belum memakai pakaiannya dan segera memakainya, tidak peduli ruamnya ada yang belum diolesi. Dirinya lelah sekali dengan yang menimpa dirinya. Gadis SMA yang nasibnya berubah semenjak bertemu pria tak dikenal. Diculik. Disiksa. Dipaksa. Mengingat kejadian semalam membuatnya sakit. Harga dirinya runtuh. Tak lama Sarah jatuh tertidur.

~•~


"Ughh.. berapa lama aku tertidur?" tanyanya pada diri sendiri.

Ya, wanita itu adalah Sarah. Ia terbangun setelah cukup lama tertidur. Ia merentangkan kedua tangannya sambil mengumpulkan kesadarannya. Setelah beberapa saat ia melirik ke arah jam di mejanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Inikah Takdirku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang