Prolog

6 1 0
                                    

Selama hidupnya, Anabeth tidak pernah mempunyai masalah dengan siapapun. Tetapi entah kenapa malam ini Anabeth dikejar oleh seorang laki-laki yang tidak dikenali–nya. Laki-laki itu memakai jubah berwarna hitam, yang membuat penampilannya tidak terlihat pada saat malam seperti ini.

Awal mulanya Anabeth dikejar laki-laki itu, saat itu dia sedang berjalan untuk pulang dengan langkah kaki yang cepat. Dan saat itu pula jalanan terlihat sepi, langit mendungnya membuat bulan dan bintang tidak terlihat dan juga membuat langit  semakin gelap. Tetapi untungnya ada lampu jalanan sehingga Anabeth dapat melihat dikegelapan malam.

Kendaraan yang biasanya berlalu lalang dijalanan yang selalu ramai, kini tidak ada satupun kendaran yang terlihat dijalanan.
Saat ditengah-tengah perjalanan, Anabeth dikagetkan dengan seorang lelaki yang memakai jubah berwarna hitam.

Takut. Tentu saja Anabeth takut. Apalagi saat laki-laki itu mengeluarkan sebuah benda tajam dari balik jubah yang dipakainya. Perlahan-lahan Anabeth berjalan mundur saat laki-laki itu menatapnya dengan tatapan yang membunuh. Kemudian dia berlari saat lelaki itu mengucapkan kata Mati dan tatapan matanya yang terlihat sangat menakutkan.

Saat Anabeth berlari yang menurutnya sudah cukup jauh, dia menyempatkan dirinya menengok kebelakang untuk melihat kalau laki-laki itu tidak mengejarnya. Tetapi sayangnya dia melihat lelaki itu berada dibelakangnya, dia mengejarnya. Lelaki itu mengejar Anabeth hingga sekarang ini.

Dengan sekuat tenaga, Anabeth mempercepat larinya agar tidak tertangkap oleh lelaki itu.

Sebenarnya Anabeth sudah tidak kuat lagi untuk berlari, dia sudah kelelahan. Tapi jika ia berhenti berlari, maka dia akan tertangkap dan dibunuh oleh laki-laki yang mengejarnya itu. Dia tidak ingin mati terbunuh, lebih tepatnya dia masih ingin hidup untuk menikmati masa mudanya dan ingin mencapai apa yang dicita-citakannya.

Uh... seharusnya tadi aku menerima saja tawaran James yang ingin mengantarkanku pulang, ucap Anabeth dalam hati.

Sekarang pikiran Anabeth dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan. Dia berpikir kenapa orang yang mengejarnya itu ingin membunuhnya. Jika diingat lagi, Anabeth tidak memiliki masalah dengan siapapun, atau mungkin saja dia pernah membuat masalah dengan orang itu–orang yang mengejarnya–tetapi dia tidak mengingatnya.

Anabeth berbelok kesebelah kanan, karena dia terlalu pokus berlari sehingga dia tidak melihat ada seseorang yang berdiri beberapa meter dari hadapannya, sampai akhirnya dia terjatuh karena menabrak orang yang ada didepannya itu.

Sakit. Tentu saja sakit, bahkan tangannya mengalirkan darah karena mengenai sesuatu hingga membuatnya terluka.

Anabeth mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang telah ditabraknya, dia kaget saat melihat orang itu. Laki-laki yang memakai jubah berwarna hitam seperti orang yang dia lihat sebelumnya. Laki-laki itu berdiri dihadapanya sambil menyeringai kejam kearahnya.

Bukankah itu adalah laki-laki yang sama yang mengejarnya. Tetapi bagaimana bisa dia berada dihadapannya, bukankah tadi dia berada di belakangnya.

Pikiran Anabeth sekarang kacau, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab kini kembali muncul di kepalanya. Dia meringis sakit saat tangan kanannya digerakan.

"Sudah cukup bermain-mainnya Anabeth Heartstone, kau tidak akan bisa melarikan diri dariku."

Anabeth kaget saat laki-laki itu berucap dan mengetahui namanya. Kepalanya kembali dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting.

"Kenapa, apa kau kaget karena aku mengetahui namamu Heartstone."

Laki-laki itu kembali berucap, dan dia menekankan suaranya pada kata Heartstone. Anabeth menelan ludahnya sendiri saat melihat lelaki yang ada dihadapannya kembali menyeringai kejam.

"Da-dari mana kau tahu namaku?" dengan susah payah Anabeth bertanya tanpa mempedulikan kalau tubuhnya terlihat gemetar dan ketakutan.

Laki-laki itu tertawa pelan saat mendengar suara Anabeth yang terdengar ketakutan. "Tentu saja aku tahu. Bahkan semua orang juga akan tahu kalau kau mengucapkan nama belakangmu Heartstone" ucap laki-laki itu kembali menekankan suaranya pada kata Heartstone.

"Baiklah sudah cukup untuk mengulur waktuku Anabeth, sekarang kau bersiaplah untuk mati" sambung laki-laki itu dengan menekankan suaranya pada kata mati.

Sekarang Anabeth hanya bisa pasrah dan berharap kalau ada seseorang yang akan menolongnya. Dia memejamkan matanya bersiap menerima sebuah benda tajam–atau apapun itu–yang dapat membunuh dirinya.

Dalam hati Anabeth, dia menghitung dari satu sampai tiga menunggu sebuah benda tajam yang akan membunuhnya. Tetapi saat dihitungan ketiga, Anabeth mendengar suara seseorang dari belakangnya yang terdengar dingin.

"Lepaskan dia!" ucapnya yang terdengar seperti suara laki-laki.

Laki-laki yang memakai jubah itu mengalihkan pandangannya kearah sumber suara. Dengan tatapan yang terlihat kesal dan membunuh dia berucap. "Berani-beraninya kau mengganggu kesenanganku."

Laki-laki yang berada dibelakang Anabeth terlihat tenang, namun ekspresinya terlihat begitu datar dan tatapan matanya terlihat begitu dingin. Tiba-tiba saja suasananya menjadi hening seperti tidak ada siapa–pun ditempat itu.

Anabeth penasaran dengan apa yang sedang terjadi disekitarnya, dengan pelan dia membuka matanya untuk menghilangkan rasa penasarannya itu. Ia melihat lelaki yang ingin membunuhnya itu menatap tajam kebelakangnya.

Dia pun mengikuti arah tatapan lelaki itu, ia melihat seorang laki-laki berdiri dengan tatapan yang dingin mengarah kepada laki-laki yang ingin membunuh Anabeth. Bahkan Anabeth melihat lelaki itu tanpa berkedip sedikitpun.

"Baiklah kalau begitu, aku akan membunuhmu terlebih dulu sebelum aku membunuhmu Anabeth" ucap lelaki yang memakai jubah memecahkan keheningan yang terjadi.

Anabeth mengalihkan pandangannya kepada laki-laki yang memakai jubah itu. Ia melihat mata lelaki itu berwarna hijau, lalu kemudian lelaki itu berjalan menuju lelaki yang  ada dibelakangnya dengan sebuah belati yang sudah dipegangnya sedari tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anabeth HeartstoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang