Twoshoot : He's My Angel
By : Nendy Surisma
***
Seperti ketika kalian kembali ke masa lalu. Kemasa dimana kalian hanya bisa berharap dan tak pernah ingin mengerti atau belum bisa mengerti. Saat kalian mengingat kembali kemasa itu-masa kecil. Kalian hanya bisa menyesali sesuatu yang kalian ketahui sekarang-ketika dewasa-bahwa harapan yang pernah kalian percayai dimasa kecil itu hanyalah sesuatu yang dibuat-buat.
Seperti halnya harapan seorang anak laki-laki yang menganggap superman benar-benar ada. Ia berharap suatu saat nanti dirinya bisa bertemu dan diajak terbang mengelilingi dunia. Anak laki-laki itu hanya bisa berharap sampai dia tumbuh dewasa kemudian tahu, jika sebenarnya superman tidak benar-benar ada, itu palsu!.
Viona Jocelyn Smith
***
Aku kembali mengingat harapan masa kecilku saat melihat anak-anak kecil itu begitu polosnya bermain di area pasar malam. Mereka tertawa dan tidak peduli jika mereka sedang di bohongi oleh orang-orang dewasa. Mereka hanya bisa berharap dan percaya jika-benar-boneka bisa bicara, hewan bisa menghitung, dan seorang bisa menghilang. Mereka percaya dan berharap bisa melakukan hal seperti itu suatu saat nanti-sampai mereka menyadari dengan sendirinya-jika semuanya bohong!
Pasar malam, aku selalu ke tempat ini setiap menjelang hari-hari besar seperti natal-untuk sekedar menemani adikku menonton sirkus. Aku juga ingat sebelas tahun yang lalu ketika aku ke tempat ini bersama ayah dan ibu. Aku juga seperti mereka semua, tertawa, memakan gulali, bermain dengan badut dan menonton pertunjukan sirkus tentunya. Namun, jelas itu hanya sebelas tahun yang lalu-saat usiaku masih enam tahun. Sekarang aku sudah cukup besar untuk tahu, jika semuanya tidak semenakjubkan seperti apa yang aku bayangkan ketika itu. Semua membosankan dan semua dibuat-buat!. Mereka memanfaatkan kepolosan anak kecil seperti meraka-demi keuntungan mereka sendiri. Menyedihkan!
"Kak Vio! Awas!" aku terkejut dan menoleh kikuk mencari asal suara yang meneriakiku. Aku bingung harus menyingkir ke arah mana. Yang jelas aku tahu ada sesuatu yang menuju ke arahku dan mungkin saja akan membuatku celaka.
Brug! Belum sempat aku menyingkir kearah yang benar. Seorang sudah menabrak tubuhku hingga aku terjatuh ke aspal jalanan.
"Aww!" aku meringis tertahan.
Apa pergi ke pasar malam saja tidak cukup buruk untuk malam ini? Mengapa semua orang seolah membuatku merasa malam ini adalah malam tersial sepanjang hidupku?
"Maaf, aku terburu-buru. Kau baik-baik saja?" tanya seseorang yang saat ini sedang berdiri dihadapanku, aku yakin-dialah orang yang membuatku terkapar seperti ini. Aku lihat sebuah tangan kekar menjulur kearahku. Aku masih sibuk mengusap sikuku yang kotor terkena pasir jalan.
"Yang jelas aku tidak mungkin sekarat hanya karena jatuh di tabrak orang bodoh yang punya masalah dengan penglihatannya!" jawabku ketus mencoba mengadah dan melihat siapa orang yang baru saja menabrakku.
"Maaf soal ini, aku sedang terburu-buru. Apa kau butuh kerumah sakit?" tanyanya lagi terdengar khawatir. Aku mengejab-ejabkan mata melihat siapa yang ada di hadapanku sekarang ini. Bukan karena aku mengenalnya. Yang benar saja? siapapun wanita dipasar malam ini juga akan melakukan hal yang sama denganku jika melihat pria setampan dia-dalam jarak sedakat ini.
Bermimpi? Satu anggapan yang saat ini terniang-niang di kepalaku. Dia malaikat atau apa? Kenapa tampan sekali? Mata itu, mata emas. Wajahnya seperti bohlam yang di aliri listrik dan memancarkan cahaya terang. Emm tunggu dulu, jika ini bukan mimpi, lalu apa? Ini pasti halusinasi! Ada malaikat di pasar malam? tentu saja tidak mungkin. Apa ini efek dari terjatuh barusan? Aku harap jawabannya "iya"

KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Angel (Justin Bieber)
FanfictionCopyright © 2013 by Nendy Surisma. Hak Cipta Terlindungi © 2013 oleh Nendy Surisma. *** Seperti ketika kalian kembali ke masa lalu. Kemasa dimana kalian hanya bisa berharap dan tak pernah ingin mengerti atau belum bisa mengerti. Saat kalian menginga...